21 : I love you.

5.4K 933 128
                                    

○🏀○

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

○🏀○

Back to present

Haechan menatap ponselnya dengan gelisah, ini sudah Seminggu lebih dan Jaemin atau pun Hyunjin masih tak memberikannya kabar tentang Injun. Bahkan anak-anak Dream kerap menghindarinya, tidak, bukan tidak secara tak langsung, mereka terang-terangan menghindarinya. Haechan harus menyeret, lebih tepatnya menculik Jisung ke tempat yang jauh dari NRS untuk mendapatkan info tentang Injun, dan anak itu hanya berkata bahwa lelaki mungil itu baik-baik saja. Pemuda tan itu mengusap wajahnya kasar lalu membanting tubuhnya di atas kasur empuk miliknya.

kenapa tak pergi ke rumahnya saja? hahh... Haechan sudah melakukannya setiap pulang sekolah, namun setiap itu juga ia tak dapat menemukan seorang pun di rumah Injun, bahkan pemuda tan itu tak pernah melihat batang hidung Hyunjin sama sekali.

Kenapa lelaki mungil itu seakan hilang di telan bumi?!

Sepasang obsidian milik pemuda tan itu melirik layar ponselnya yang menyala, tertera nama herin dan 3 pesan baru dari gadis itu. Haechan meraih bendak kotak canggih itu dan membuka pesan baru itu.

Herin

Lee Haechan
Have you decide yet?
Aku pergi minggu depan, loh.

Hah?!
Minggu depan???
Bukannya bulan depan??

-,-
Ya minggu depan itu kan bulan depan.

Oh, wait.
Nevermind.
What should i decide tho?

Kamu amnesia, kah?
Aku kan suruh kamu pilih.
Aku atau Injun.
Gimana, sih?!

Yang kayak gitu ngapain ditanya?!
Jelas kamu lah!
Udah ku bilang aku nggak suka Injun!!


Setelah itu, Haechan tak lagi menerima balasan pesan dari gadis itu. Ia heran dengan isi pesan gadis itu, kenapa ia masih mempertanyakan hal itu?! Jelas Haechan memilihnya! Herin kekasihnya, dan Injun hanya sahabatnya, tak lebih!

Saat pemuda tan itu tengah merenung, dering ponsel yang menandakan adanya panggilan masuk membuat terjengit kaget, dan reflek menekan tombol terima.

"LEE HAECHAN!"

Haechan membelalak mendengar teriakan gadis itu, Herin?

"Mind to open the door??"

Pemuda tan itu dengan cepat melompat dari tempat tidurnya dan melesat menuju pintu utama rumahnya, ia bahkan tak sempat membalas ucapan Herin dan melempar ponselnya di atas kasur.

Love? -HyuckRenWhere stories live. Discover now