POV dan Penokohan

10 2 0
                                    

Sudut pandang ialah cara bagaimana penulis cerita dalam menempatkan dirinya di dalam cerita, ataupun dari sudut nama penulis cerita memandang cerita yang dibuat olehnya

1. Sudut Pandang Orang Pertama

a) Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama)

Sesuai pada namanya, sudut pandang orang pertama (tokoh utama) yang mana si penulis seakan akan terbawa dalam cerita itu dengan sebagai tokoh utama atau tokoh sentral pada cerita tersebut (first person central). Semua hal yang berhubungan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, serta kejadian yang tokoh “aku” lakukan akan digambarkan pada cerita itu.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh utama:

Saya sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Sanserkerta menjadi saksi bisu kelahiranku. Di tempat ini, 20 tahun lalu saya dilahirkan ....

b) Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)

Pada teknik tersebut, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan menjadi peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku” dalam cerita berfungsi guna menggambarkan penjelasan mengenai cerita kepada pembaca.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh sampingan:

Brak!!! Sekali lagi saya dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Udin pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya dia terlambat kuliah lagi. Udin adalah pemuda yang baik, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran kalau banyak orang senang padanya.

2.  Sudut Pandang Orang Ketiga
a)        Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)

Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, penulis akan menceritakan apa saja berhubungan tokoh utama. Dia seakan tahu benar mengenai watak, pikiran, perasaan, kejadian, serta latar belakang yang mendalangi suatu kejadian.

Contoh sudut pandang orang ketiga serba tahu:

Sudah 6 bulan ini Joko terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia tekuni. Dia sampai beradu argumen dengan sang Ayah yang memang mempunyai watak keras. Keduanya sempat bersitegang sampai akhirnya dipisahkan oleh sang Ibu dengan derai air mata.

b) Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)

Teknik tersebut hampir mirip pada teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, tapi tidak semaha tahu teknik tersebut. Di sudut pandang orang ketiga penulis cuma menggambarkan pengetahuannya saja.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat:

Entah apa yang terjadi dengannya sebulan belakangan ini. Pulang dari sekolah langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang telah dia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan temannya sedang renggang?

3. Sudut Pandang Orang Kedua

Menggunakan “kamu” atau “kau”.
Jarang digunakan.
Mirip PoV ketiga, orang kedua diizinkan untuk tahu segala hal, kecuali pikiran si “kau”/“kamu”.
Bisa jadi melibatkan pembaca seakan-akan merekalah tokoh utamanya, atau menceritakan “kau” yang menjadi tokoh utama.
PoV orang kedua ini berpotensi bikin pembaca memprotes: “enggak kok, gue nggak gitu.”
Biasanya digunakan di buku-buku nonfiksi

Penulis adalah narator yang sedang berbicara kepada kata ganti “kamu” dan menggambarkan apa yang dilakukan “kamu” atau “kau” atau “anda”.

Contoh:
Ini hari pertamamu masuk kerja. Harus sempurna! Maka jadi sejak tiga sejam lalu, kau sibuk bolak-balik di depan cermin. Mengecek baju, rambut, sampai riasan di wajahmu. Lalu setelah kau memulaskan lipgloss sebagai sentuhan final yang kau rasa akan memesona teman-teman barumu di kantor nanti, kau mengambil parfum. Menyemprotkannya di belakang telinga, pergelangan tangan, selangkangan, dan ke udara. Sedetik berikutnya, kau melewati udara beraroma lili dan lavender itu, berharap supaya wanginya menempel di rambut dan blazer barumu.

------

Materi Kepenulisan Wattpad Kita Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz