#20

4K 188 3
                                    

Dua bulan setelah meninggalnya papah, suasana dirumah menjadi sepi.

Memang dari awal sudah sepi, namun kesepian sekarang berbeda dengan yang lalu.

Mamah beralih menjadi pemegang perusahaan papah. Karena memang, hanya mamah lah yang mengerti menjalankan bisnis perusahaan ini.

Setiap pulang sekolah, dirumah hanya ada bibi dan juga pak ucup. Sedangkan mamah...

Ia sibuk bekerja.

Dan itu membuat suasana dirumah menjadi membosankan.

...

"Mamah pergi kerja dulu ya sayang?" Ucap mamah mencium pipi kanan dan kiri gue

"Emm..mmhh.. jang--" uhukk..uhukk gue pun tersedak roti karna berbicara sambil memakan.

"Aduhh, kamu tuh kalo ngomong jangan sambil makan dong tan!" Ucap mamah mengusap punggung gue lalu memberikan segelas susu untuk gue. Dengan segera gue meminumnya.

"Haahhh... aduhh mahh, abisan mamah buru-buru banget sih!" Ucap gue sedikit kesal

"Yaudah kamu mau ngomong apa? Cepetan!"

"Mamah jangan pulang malem-malem ya mah?" Ucap gue tersenyum hopelles

Mamah pun menghembuskan nafasnya kasar.

"Kirain kenapa, iya mamah gak janji ya? Kalo kerjaan banyak! Ya terpaksa harus lembur." Ucap mamah mengusap kepala gue pelan

"Bu, mobil nya sudah siap" ucap pak ucup di ambang pintu

"Mamah pergi dulu ya? Kamu naik taksi ajah, dah sayang!" Ucap mamah lalu buru-buru pergi. Gue pun hanya berdecak kesal melihatnya.

Skip

"Hari ini kita semua akan menanam tanaman dipekarangan sekolah, alat-alat sudah dipersiapkan dilapangan. Semua harus bekerja, yang tidak bekerja akan kena hukuman! Jelas?" Ucap bu tika didepan kelas. Semua murid bersorak senang, karena belajarnya diluar kelas, dan bukan menghafal pasal atau mencatat rangkuman, namun kita semua akan menanam!

"Tan, gue tugas ngapain nih? Gue yang gali tanah, apa gue yang gituin pupuk?" Tanya sovi setelah sampai dilapangan

"Kita berdua yang akan ngelakuin!" Ucap gue senang. Akhirnya, kita semua mulai sibuk menanam tanaman yang sudah di sediakan.

"Aaaaaaa, kotorrrr!!" Teriak gue saat gue melihat seragam gue terkena tanah lumayan banyak akibat ulah gue sendiri.

"Ya ampun kintan! Kotor banget sih baju lu!" Ucap sovi kesal

"Kenapa ini?" Tanya bu tika menghampiri

"Baju saya kotor bu." Ucap gue mengkerucutkan bibir gue

"Kintan baju nya kotor?" Tanya dava menghampiri gue.

"Hm" gue hanya berdehem singkat

"Yasudah sana cepat bersihkan!" Ucap bu tika. Gue segera berdiri

"Mau aku temenin gak?" Tanya dava menawarkan dirinya sambil mengembangkan senyumnya

"Gakk!" Gue pun langsung lari ke toilet, dava hanya bisa terdiam

"Kamu tuh ya dav" ucap bu tika menjitak kepala dava

"Aduhh.. ibuuu,salah saya apa?" Tanya dava kesakitan sambil mengusap kepalanya

*Toilet*

"Ughh.. elah pake acara kotor segala lagi nih baju! Besok gue gimana coba? Cuman punya satu doang kan yang ini seragamnya!" Ucap gue sambil mengucek baju gue dengan air.

Sorry I Can't Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang