#13

4.9K 222 3
                                    

Hari demi hari udah gue lewati. Semua hal suka duka keseharian gue, semenjak gue suka kak abi, semenjak kak abi suka sovi, dan semenjak gue deket sama kak niko. Itu semua bisa gue buat kesimpulan.

Kak Abi, emang gak akan pernah ada rasa ke gue.

Status dia sama Sovi pun gak jelas! Sovi masih sering berangkat,pulang bareng revan, juga ia sering berdua-duaan dengan revan. Sedangkan kak abi terus mengusik hubungan sovi dengan revan.

Ya, sovi tidak pernah cerita bagaimana hubungannya dengan kak abi! Ia hanya bercerita tentang revan. Hal itu membuat gue sedikit lega, karena gue gak harus setiap saat untuk merasakan sakit di hati gue!

Sedangkan kak niko?

Ia tahu bahwa gue suka sama kak abi. Ia juga tahu bagaimana perasaan abi ke sovi! Ia selalu ada untuk gue, selalu ada dia untuk menenangkan hati dan pikiran gue, saat gue melihat kak abi dan sovi berduaan.

Ia sudah gue anggap kakak. Ia sangat perduli dan memperhatikan gue.

Sovi selalu berkata kalau sebenarnya kak niko menyukai gue! Ia bilang bahwa perhatian kak niko bukan perhatian biasa. Perhatian layaknya kepada kekasih. Tapi gue menggubrisnya! Gue yakin kak niko just care biasa. Dia cuman gak mau gue sering sedih karena melihat kak abi sama sovi selalu berdua.

"Ampuunnn daaavvv!!!" Teriak aufa, dan membuyarkan lamunan gue. Gue langsung melihat kearah aufa yang sedang duduk dilantai kelas sambil merengek kepada dava yang sedang memegang spidol.

"Sini lo! Gantiaan!" Jelas dava kesal bercampur senang karna melihat aufa memohon kepadanya.

"Please dav! Ahh gue gak mau cemong ini mukaa!" Rengek aufa sambil memohon kepada dava. Sedangkan dava hanya tertawa puas melihat aufa seperti itu.

"Berisik tau gak sih! Nanti pak arifin ngomel!" ucap gue sedikit kesal dan langsung membuang muka

Aufa dan dava pun langsung mengeryitkan alisnya dan bertatap sekilas lalu kembali menatap gue.

"Kenapa deh?" Tanya gue jutek

"Lo ngigo ye tan? Ini udah istirahat kali taaann!" Ucap aufa lalu berdiri dan menunjuk kearah jam dinding yang ada dikelas.

Gue menengok dan melihat jam tersebut. Benar ternyata sudah istirahat, dan sudah 5 menit yang lalu bel berdering.

Oke,ternyata lamunan gue, berhasil buat gue jadi budeg.

Gue menengok dan mencari sovi sekeliling kelas, tapi nyatanya sovi tidak ada.

"Fa, sovi mana?" Tanya gue ke aufa, yang sedari tadi masih memohon kepada dava

"Udah ke kantin, dia tadi buru-buru banget!"

"Oh yaudah thanks" ucap gue beranjak pergi dari tempat duduk dan pergi keluar kelas menuju kantin.

Skip

Gue berjalan dikoridor sekolah, niatan gue untuk ke kantin pun tidak jadi karna kantin pasti saat ini sangat ramai. Gue melangkahkan kaki untuk ke perpustakaan, dan tiba-tiba sebuah suara teriakan dari arah lapangan yang mengejutkan gue

"Awaass bolaa!!" Teriak seseorang dari arah lapangan

Gue langsung menengok kearah lapangan dan Brukk kepala gue pun terbentur bola basket dan pandangan gue mulai kabur.

...

Gue perlahan mulai sadar, dan mulai membuka mata gue lalu mencium bau khas obat di ruangan ini. Ternyata gue berada di uks. Gue memegang kepala gue, dan merasakan pusing yang menyerang kepala gue, belum lagi ada perban kapas yang tertempel dikening sebelah kanan gue.

Sorry I Can't Hate YouWhere stories live. Discover now