52

5.3K 649 157
                                    

__________________________________
Happy reading~
__________________________________

"[Y/N]!"

"Ah!? Iya, kenapa?"

"Kenapa kau ni? Asik termenung je?"

Ya, [Y/N] dari tadi melamun sepanjang jalan. Bukan, bukan karena mimpi yang ia alami semalam, tapi karena ucapan Bibinya.

'Terlalu...mendadak.'

Flashback on.

[Y/N] 's POV

Aku terbangun dari tidurku. Tadi itu..terasa nyata. Aku melirik jam yang terpasang di dinding kamarku.

05.31

Aku pun cepat-cepat beranjak dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi. Aku harus berangkat lebih pagi hari ini karena hari ini sekolah kami mengadakan karnival hari bumi.

Baru saja kami kemarin kedatangan tamu tak diundang. Raksasa perisai. Dia datang ke bumi, karena sebuah misi entah misi apa. Misi itu diberikan oleh bosnya. Agak sedikit sulit mengalahkannya, tapi karena kami bekerja sama dan dengan bantuan daur ulang, kami bisa mengalahkannya.

Aku mengambil baju yang harus dikenakan. Aku memakainya, mengambil tasku dan segera keluar dari kamar. Bibi ternyata sudah bangun. Dia tengah menyapu ruangan.

"Pagi, [Y/N]." sapanya sambil tersenyum.

"Pagi, Bibi." balasku.

Kami kemudian pergi ke dapur dan sarapan bersama.

Keadaan hening. Hanya ada suara sendok yang berbunyi. Aku hanya fokus pada makananku, tapi sepertinya tidak dengan Bibi. Dia terlihat memikirkan sesuatu.

"[Y/N]."

"Ya?"

"Sebelum kamu berangkat ke sekolah, Bibi ingin mengatakan lanjutan yang kemarin."

"Baik, Bibi."

Apa Bibi kepikiran sesuatu? Selesai makan, aku segera membereskan semuanya. Aku mencuci piring dan meletakkannya di rak piring. Selesai, aku segera pergi ke ruang tamu. Aku duduk di sofa dan di depanku sudah ada Bibi.

Kok firasatku gak enak, ya?

"Jadi, apa yang ingin Bibi katakan?"

"Hah~ [Y/N], Bibi tahu ini terlalu mendadak, tapi Bibi harap kamu mengerti."

Hah? Apa dimaksudkan Bibi?

Kulihat dia mengambil sesuatu dari kantong celananya. Ternyata sebuah amplop. Bibi menyerahkan amplop itu kepadaku. Aku menerimanya, tapi isinya apa? Aku melirik ke arah Bibi. Dia mengangguk.

Aku membuka amplop itu dan terdapat secarik kertas di dalamnya. Aku mengambil secarik kertas itu. Ternyata surat, tapi surat ini...sudah sedikit lusuh. Sepertinya, sudah ditulis cukup lama.

Aku membaca surat itu. Surat yang langsung ditulis oleh...Ibu dan Ayah...aku tersenyum membaca surat itu, tapi aku sangat kaget ketika membaca kalimat terakhir yang tercantum di akhir surat.

'Sesekali, pulanglah ke Indonesia'

Aku tidak kembali sejak pertama kali ke sini. Tunggu, itu artinya...Bibi datang ke sini...untuk...

"Maaf, [Y/N]."

"Kita harus pulang ke Indonesia."

Ya, aku tidak bisa berbuat apapun untuk menolak. Mau bagaimana pun juga, Indonesia adalah rumahku.

Boboiboy x reader [✓]Where stories live. Discover now