Do

158 18 2
                                    


Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan yang sengaja disewa oleh Janean. Canda tawa para staff yang hadir di acara makan malam pun memenuhi ruangan itu, tapi ada satu orang yang tampaknya tidak menikmati acara tersebut. Ya, siapa lagi kalau bukan Forth. Moodnya langsung berubah saat ia tau Jayler, atau yang biasa disapa Jj ada di acara itu. Terlebih saat orang - orang justru memberikan perhatian yang lebih kepada Jj, dibandingkan dengan dirinya.

"Forth, jika saja tatapan matamu itu adalah laser, aku yakin Jj sudah jadi steak well done sekarang" Bisik Gun

Ucapan Gun itu kemudian dibalas dengan sebuah pukulan ringan di pundaknya oleh Forth. Forth kembali memusatkan pandangannya pada makhluk bernama Beam Baramee.

Forth merasa kesal karena sejak detik pertama ia memasuki ruangan itu, Beam hanya mendaratkan pandangannya pada Forth saat mereka bertegur sapa. Selebihnya, sama seperti yang lain, perhatian Beam berpusat pada Jj.

Sejujurnya Beam tahu kalau sedari tadi Forth memperhatikannya, tapi ia mengabaikannya. Tapi semuanya berubah ketika Janean meminta The Orbit beserta Godt dan Beam berfoto bersama. Beam terpaksa harus berdampingan dengan Forth dan pasrah dengan rangkulan tangan Forth.

" Mengapa kamu mengabaikan aku? " bisik Forth disela acara foto mereka

" Aku tahu kau mengagumi ku, tapi kenapa kau bersikap sebaliknya dihadapan ku? Apakah dengan cara seperti ini juga kamu bisa mendapatkan Jj, Huh? "

Beam bisa mendengar sarkasme dalam nada bicara Forth.

" Aku dengar Jj menghabiskan malam denganmu. Kau tahu, aku tidak keberatan untuk menjadi pengganti Jj untuk menghangatkan tempat tidur mu saat ia tidak bisa menemanimu"

Forth kemudian menjauhkan sedikit tubuhnya dari Beam.

" Aku tidak akan melakukan kecerobohan seperti Jj. Kita bisa merahasiakannya dari orang-orang" ucap Forth seraya menyelipkan sesuatu di saku belakang celana Beam.

Forth sadar betul kalau Beam merasa tidak nyaman, tapi Forth tidak memperdulikan itu. Ia hanya ingin membuktikan kepada dirinya bahwa tidak ada siapapun yang yang bisa menolaknya, semua yang Forth inginkan, bisa ia dapatkan. Tapi semua perasaan senang dalam diri Forth hancur ketika Beam membisikkan sesuatu di telinganya

" Aku bisa tidur sendiri, daripada repot- repot, kamu sebaiknya menemani anakmu tidur"

Kalimat yang melkuncur dari mulut Beam itu sukses membuat Forth tertegun " Bagaimana mungkin Beam mengetahui hal itu"

Pikirannya langsung tertuju pada Jj, tapi Forth yakin bahwa Jj sekalipun tiak tahu mengenai hal ini. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

*

Seminggu sudah berlalu semenjak acara makan- makan itu, dan selama seminggu itu juga Forth diliputi kegelisahan. Ia menjadi ekstra hati- hati setiap ia pulang ke rumah orang tuanya, setiap ia melihat ada orang yang mencurigakan mengikutinya, ia tidak akan pulang ke apartmennya, ia akan menginap di rumah Singto dan Lee. Ia juga mulai tidak senang saat wartawan menyinggung soal kehidupan pribadinya. Dan hal itu tidak luput dari perhatian Jane.

" Temui aku di lantai 5" begitulah bunyi pesan yang Jane kirimkan padanya

Baginya dan semua artis yang berada di bawah naungan management Jane, lantai 5 adalah tempat yang sangat menyenangkan untuk di datangi, jika kau memiliki prestasi. Tapi jika kau bermasalah, itu lain lagi.
Jika kau sampai dipanggil ke lantai 5 berarti kau dalam masalah besar, atau memiliki sebuah project besar, intinya lantai 5 adalah tempat dimana hal- hal yang luar biasa terjadi. Dan Forth yakin, ia dipanggil kesana bukan karena suatu pekerjaan yang patut dibanggakan, tapi pasti sebuah kesalahan.

Lantai yang berisi ruang meeting, ditengah ruangan, ada sebuah aquarium besar yang menambah kesan mewah dan dingin ruangan itu. Ada juga sebuah taman yang sangat nyaman dipakai untuk bersantai, menghabiskan kopi, menghabiskan sore sambil melihat matahari terbenam.

Sesaat seteah lift terbuka, Forth bisa langsung melihat punggung jane yang sedang duduk di taman, ia yakin ia datang untuk diomeli, bukan untuk dipuji, tapi kenapa jane justru ada ditaman, dan bukan ruangan meeting? Pikirnya.

" Aku kira seharusnya kita duduk di ruang meeting, bukan disini" ucap Forh sambil mengambil tempat duduk disebelah Jane

Jane kemudian tersenyum " Apa kau merasa kau membuat masalah?"

Forth hanya menggerakan bahunya lemas

" Aku hanya ingin berbincang- bincang dengan mu, aku rasa belakangan ini kau menjadi sedikit tertutup dan terlihat waspada. Katakan padaku, apa yang terjadi?

Forth tahu betul, Janean pasti menyadari perubahan sikapnya seminggu ini, tapi ia tidak menyangka bahwa Jane akan mengajaknya berbicara seperti ini. Dan ia pun sadar, hanya Jane yang bisa membantunya saat ini. Forth pun menghembuskan nafas panjang.

" Beam... Ia tahu soal Namtan"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

OverdriveWhere stories live. Discover now