Bagian Lima

27.2K 3.5K 2.6K
                                    

Kini aku dan Atsumu sedang makan bersama, Rin izin pulang lebih awal jadi aku membawakannya makanan untuk dibawa ke rumah. Untung aku sempat bertemu dengannya.

"Enak.. banget." Atsumu tersenyum lebar dan mengacungkan jempolnya.

Bohong. Atsumu hanya merasakan hambar, aku tau itu.

"Hehe, makasih. Kebetulan bahan-bahannya juga masih segar." Aku tersenyum menatapnya yang masih makan dengan lahap.

Kebanyakan orang pengidap Multiple Sclerosis tidak akan bisa melakukan yang Atsumu lakukan. Jadi kupikir, Atsumu sangat hebat bisa bertahan sejauh ini.

Lalu kami menjalani sisa hari dengan mengobrol, menonton televisi, Atsumu diperiksa beberapa kali, makan lagi, dan bahkan kami sempat bertengkar. Atsumu tak seaktif kemarin tetapi ia masih banyak bergerak.

Aku menceritakan tentang Yachi Hitoka— wanita yang aku sukai, dan Atsumu tampak semangat mendengarnya. Ia bahkan menanyakan kapan aku mengajak Yachi untuk meresmikan hubungan. Anak itu, sudah seperti pakar percintaan saja.

Jam menunjukkan pukul sembilan malam, aku memutuskan untuk bersih-bersih ruangan Atsumu dan Atsumu masih menonton televisi. Tak terasa tiga puluh menit aku membereskan barang-barang.

"Samu." Aku menoleh ke arahnya.

"Mau istirahat." Aku mengangguk, mungkin Atsumu lelah. Aku rendahkan kepala ranjangnya agar ia bisa tidur dengan nyaman.

Kemudian ia menarik tanganku dan memelukku.

"Terima.. kasih.. Osamu." bisiknya di telingaku. Suaranya kecil sekali, seperti tercekat di tenggorokan. Aku membalas pelukannya, hangat.

Aku rasakan pelukan mama dan papa saat ini, mungkin karena ia hanya satu-satunya yang kupunya saat ini.

Aku hanya berkata 'sama-sama' dan kemudian ia tersenyum. Kemudian kulihat ia menarik selimutnya bersiap tidur.

Mungkin aku akan tidur di sofa, aku sangat lelah hari ini.

.。.:*♡

Dari sudut pandang Atsumu.

Hari ini Osamu membawakanku makanan kesukaanku, Fatty Tuna! Aku senang sekali. Aku memuji makanannya, dan ia terlihat berpikir. Aku yakin Osamu sadar aku tak bisa merasakan apa-apa. Semuanya hambar.

Bukan hanya itu, pengelihatanku yang kabur juga memperlambat gerakanku.

Ya Tuhan, kakak macam apa aku. Membiarkan Osamu kelelahan mengurusi tubuh lemah tak berguna ini. Kerjaku menyusahkannya saja.

Tapi Osamu banyak bercerita hari ini, terutama tentang Yachi Hitoka. Aku senang bukan main, mungkin Osamu bisa mendapat kebahagiaan bersamanya. Aku banyak diam, kehilangan kemampuan berbicara membuatku stres. Kehilangan kemampuan untuk menyampaikan apa yang kau rasa benar-benar memusingkan.

Setiap hari aku berpikir, mengapa aku berada disini. Aku ingin menjadi aku yang dulu, aku ingin mengganggu Osamu, aku ingin berkuliah, aku ingin memiliki kekasih, aku ingin bahagia.

Ya Tuhan, aku ingin sembuh.

Setiap hari aku merasakan punggungku dan kepalaku sakit. Aku lelah, aku ingin lepas dari semua ini.

Siapa yang akan memakan masakan Osamu nanti? Siapa yang akan mengingatkannya akan barang-barang penting yang sering ia lupakan dikala berpergian? Siapa yang akan ia datangi ketika ia sedang bahagia?

Aku ingin tinggal, aku ingin memastikan adikku baik-baik saja.

Apa yang akan ia lakukan saat mengetahui nyala di family bar hanya tinggal satu yaitu miliknya? Akan sehancur apa dia?

ClinomaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang