PROLOG

3.2K 158 9
                                    

"PERGI DARI SINI!" teriak seorang wanita baya pada perempuan muda, wanita itu melemparkan tas padanya lalu pergi.

Di siang yang cerah setelah pulang dari kampus Cassie harus di usir dengan cara memalukan di hadapan semua orang, dia mengambil tas yang tergeletak di tanah lalu meninggalkan tempat tersebut.

Namanya Cassie Rowane, seorang mahasiswa cantik yang baru saja di usir dan kini berjalan tanpa arah sembari membawa tas jinjing berisikan baju. Cassie terhenti ketika dia menyadari bahwa saat ini sudah ada di perbatasan kota, dia menatap ke arah samping kirinya melihat air dibawah jembatan.

Cassie meneteskan air mata, dia mengasihani dirinya sendiri yang tak tahu harus berbuat apa. Ekonomi yang sulit, tak memiliki keluarga, bahkan orang yang bisa dimintai tolong saja dia tak punya. Cassie tinggal sebatang kara di kota tersebut, demi ingin melanjutkan pendidikannya dia rela kabur dari panti asuhan.

"Aku tidak tahu jika dunia seperti ini," ucapnya sembari menangis.

"Aku lelah, apa yang harus aku lakukan," Katanya. Dia menangis sesuka hati, tak peduli orang-orang akan melihatnya seperti apa.

Cassie benar-benar merasa putus asa, di saat dia menatap air tiba-tiba tubuhnya bergerak sendiri. Cassie menaikkan kakinya pada pembatas jembatan, dia memutuskan untuk mengakhiri semuanya dengan berniat melompat ke bawah. Di saat kaki satunya hendak dinaikkan, tiba-tiba sosok anak kecil berlari ke arahnya dengan cepat dan berteriak.

"MAMA!" teriaknya yang membuat Cassie tersentak kaget dan menoleh.

Larinya semakin cepat, lalu memeluk tubuh Cassie hingga terjatuh ke tanah. Anak itu memeluknya dengan erat.

"Mama!" katanya.

Cassie kebingungan, dia melepaskan pelukan anak itu dan menatapnya. "Aku bukan mama kamu," jawab Cassie.

"Mama!"

"Di mana orang tua kamu?" tanya Cassie, dan saat hendak berdiri tiba-tiba gerombolan pria menghampirinya sembari menyodorkan pistol ke arah Cassie.

Sontak dia terdiam, memeluk anak tersebut dengan erat meskipun sebenarnya dia ketakutan. "Berikan anak itu!" pinta mereka dengan nada tinggi.

"Siapa kalian!? Apa yang kalian mau dari anak ini?" tanya Cassie yang mencoba untuk memberanikan diri.

"Dia tuan muda kami, maka dari itu berikan dia pada kami," jawab mereka.

"Tidak akan! aku tidak akan memberikan dia pada kalian!" hardik Cassie.

Mereka saling menatap satu sama lain, lalu tiba-tiba mereka memberikan jalan pada seorang dengan setelah rapi dan wajah yang terlihat marah. Pria itu memandangi Cassie yang memeluk anaknya dengan erat, kemudian mengisyaratkan yang lain untuk menurunkan senjata.

"Dia anakku," kata pria tersebut.

Cassie memandangi pria di depannya, bukannya terlihat meyakinkan justru pria itulah yang paling aneh di antara yang lain.

"Tidak mau! anda terlihat lebih aneh daripada yang lain," ucapnya dengan jujur.

Semua orang menahan tawa mereka, namun pria itu justru semakin terlihat marah. "Aiden!" Dia memanggil putranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DADDY SITTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang