02. Penawaran

1.3K 117 4
                                    

Cassie duduk di kursi sembari menunggu dokter yang sedang memeriksa keadaan Ellgar. Tak lama kemudian seorang perawat membuka pintu, mencarinya, menatap Cassie kemudian meminta dia untuk masuk ke dalam ruangan. Cassie pun masuk ke dalam ruangan, melihat seorang dokter dan Ellgar yang masih terbaring tak sadarkan diri.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Cassie yang sudah berdiri di samping ranjang Ellgar.

"Tuan Ellgar baik-baik saja, dia hanya butuh istirahat yang cukup dan berhenti memaksakan dirinya untuk terus beraktivitas. Saya akan berikan beberapa resep obat untuk tuan Ellgar," jawab dokter tersebut.

Cassie hanya mengangguk, lalu dokter berserta perawat pun ijin pergi lebih dulu. Selang setelah mereka pergi, seorang pria pun datang bersama anak kecil, si anak yang berlari menghampiri Cassie sedangkan si pria yang terkejut ketika melihatnya.

"Mama!!" pekik anak itu sembari menjulurkan kedua tangannya, meminta Cassie untuk menggendong dirinya.

"Diana," gumam William yang masih bisa di dengar oleh Cassie.

"Saya Cassie Rowane, saya yang mengangkat telepon anda tadi," ujar Cassie seraya memperkenalkan dirinya.

William yang tersadar mereka orang yang berbeda pun kemudian tersenyum ramah dan berjabat tangan dengan Cassie. "Saya William Viggo, terimakasih sudah membantu Ellgar," jawabnya.

"Tidak masalah, kebetulan saya lewat dan mengenal dia," kata Cassie.

Pria itu mengerutkan keningnya. "Kamu mengenal dia?" tanya William sambil menunjuk pada Ellgar.

Gadis itu mengangguk, kemudian melirik Aiden yang sedari tadi memeluknya erat sembari menyandarkan kepalanya di bahu Cassie. "Sebuah kesalahpahaman," jawabnya.

William paham, jika Aiden alasan kenapa kesalahpahaman itu terjadi maka dia bisa mengerti sepenuhnya. Cassie memang mirip dengan mendiang adiknya, hanya saja Cassie terlihat lebih dewasa dan mandiri. Sedangkan Diana, dia sangat senang di perlakukan seperti anak kecil.

Alih-alih keduanya mengobrol, pasien yang tadi tak sadarkan diri pun perlahan-lahan membuka matanya dan menoleh pada suara samar-samar. Tepat saat Ellgar menoleh, netranya bertabrakan dengan Cassie yang tak sengaja ikut menoleh.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ellgar yang heran dengan kehadiran Cassie.

"Hey! Kau tak boleh kasar begitu pada nona yang sudah menolong mu," tegur William.

"Papa!!" Ellgar menatap Aiden yang semakin melekat dengan Cassie, pria itu hanya memberikan senyuman tipis pada putranya dan menatap William.

"Apa kata dokter?" tanya Ellgar.

"Aku baru saja datang, tanya saja pada nona cantik ini," jawab William dengan raut wajah menyebalkan.

Cassie menurunkan Aiden yang menjulurkan tangannya pada Ellgar, dia mendudukkan anak itu di atas ranjang dan menatap Ellgar.

"Dokter bilang, anda butuh istirahat banyak dan tidur, serta jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas sampai keadaan anda benar-benar membaik," jelasnya.

"Satu hal lagi, perawat akan memberikan obat serta resepnya nanti," imbuh Cassie.

"Dengar!? Sudah ku bilang kau tidak perlu memaksakan diri untuk bekerja," ucap William.

DADDY SITTER Where stories live. Discover now