07

862 106 2
                                    

"Hatchim!"

"Kamu sakit?" tanya Grand Duke yang langsung menghentikan acara makannya.

Jadwalku hari ini seperti kemarin, makan malam bersama ayah tentunya. Tapi bedanya, hari ini aku malah terserang flu.

[Dewa Kaerus: Kau terlalu asik menangis di dalam bathtub saat mandi, pantas saja sakit ( ͡° ͜ʖ ͡°)]

Diam, aku juga tau itu.

Grand Duke akhirnya berdiri dan menghampiri tempat dudukku. Ia bertekuk lutut dan mensejajarkan wajahnya dengan milikku.

Tangannya yang besar menyentuh dahiku. "Kamu demam."

"Ren! Cepat panggil dokter!" titahnya seraya bangkit.

Hah ... sepertinya dia benar-benar menyayangiku. Meski tidak pernah mengatakannya, tapi setiap tindakannya menunjukkan hal itu.

Definisi love languages.

Grand Duke segera mengangkatku, membawaku ke dalam pelukannya. Dengan kepala yang terasa berat sekali, aku memejamkan mata.

Dikawal Glen dan Charles, kami pun sampai di kamar megah dan juga mewah ini. Ornamen khas barat yang terlihat sangat mahal menghiasi dinding kamar ini.

Bahkan kasurnya tiga kali lipat besar dari milikku.

Grand Duke membaringkanku di atas kasur. Ia berdiri dan menatapku sejenak sebelum pergi keluar bersama Glen. Sebelum itu, ia berpesan pada Charles untuk menjagaku sampai dokter sampai.

Hah ... padahal aku berharap akan dipeluk oleh ayahku sekarang. Karena tubuhku sedikit menggigil.

"Nona, apa ada yang tidak nyaman?" tanya Charles yang berdiri sedikit jauh dariku. Ia terlihat sangat khawatir sekarang.

Aku membuang napas berat. "D-dingin, Challes ...." Aku melenguh kecil.

Pengawal pribadiku itu mendekat dan mengulurkan tangannya. "Jika Anda berkenan, Anda bisa memegang tangan saya."

Tanpa banyak bicara lagi, aku segera mengambil tangan Charles dan meletakkannya di pipiku.

Napasku sedikit berat. Pandanganku pun sedikit kabur. Benar-benar melelahkan.

Hei, Dewa, apa kau tak bisa menyembuhkan diriku?

[Dewa Kaerus: Hm ... sebenarnya bisa, sih, hanya saja itu akan aneh, bukan?]

Hm ... kalau begitu bisa hilangkan rasa sakitnya? Ini tidak nyaman.

[Dewa Kaerus: Tidak bisa kalau hanya setengah seperti itu, Jiwa Muda. Tidak ada dewa atau dewi yang melakukan hal seperti itu selama ini (・ω<)☆]

Tapi kau memberitahu tentang penculikan juga setengah-setengah.

[Dewa Kaerus: Itu berbeda, Jiwa Muda. Apa sakit ini membuatmu sedikit bodoh?]

Kenapa kau selalu mengataiku bodoh terus-terusan, hah?

[Dewa Kaerus: Tidak ada? (*´▽'*) Hanya saja kenalanku selalu mengataiku bodoh, jadi aku suka menggunakannya(╯✧▽✧)╯]

Fragile FantasyWhere stories live. Discover now