[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Ada sebagian chapter yang private, jadi follow dulu jika mau baca!
Sinopsis:
Aira Cassandra Ayu adalah gadis polos dan imut yang sudah berusia 17 tahun. Sekarang dirinya duduk dibangku SMA ADIJAYA sekolah milik ayah pacarnya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
2004, pada tepatnya tanggal 20 November tahun 2004 seorang perempuan cantik dan lucu bernama Aira Cassansra Ayu dilahirkan oleh seorang bundanya yang begitu hebat.
Mengapa disebut hebat?
Gina adalah bunda Aira yang begitu hebat, kuat, dan tabah. Karena dirinya ditinggalkan oleh seorang suaminya pada Aira berusia 5 bulan dalam kandungan. Hingga sampai saat ini, Gina masih mengurus Aira sendirian tanpa ada seorang suami yang membantu merawat anaknya.
"Bunda yakin gak mau nikah lagi? Bunda kan cape ngurusin terus Aira sendirian"
Sudah beberapa kali Aira menanyakan hal itu kepada bundanya, namun jawaban Gina masih saja sama dari dulu.
"Tidak Ra, bunda merawat kamu itu karena bunda sayang dan cinta sama kamu. Bunda gak terbebani karena merawat kamu ko, karena kamu anak dari bunda"
Tak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, Gina menyayangi Aira dengan begitu tulus. Dan memperlakukan Aira seperti anak kecil. Karena Aira adalah anak satu satunya, maka dari itu Gina begitu tulus menyayangi Aira dengan penuh kasih sayang.
"Aira bangun, sini sarapan sama bunda"
Pada saat itu juga Aira langsung terbangun dari tempat tidurnya yang begitu nyaman menurutnya. Matanya masih tertutup, dan ia memaksakan untuk membuka matanya dan untuk berjalan menuju toilet dan membasuh mukanya.
Aira memiliki wajah yang begitu lucu, imut dan gemesin. Ditambah dengan wajahnya yang begitu baby face yang membuat Gina seolah olah masih mengurus anak Sd.
Aira juga memiliki sifat yang sungguh begitu kekanak-kanakan. Dia selalu manja, dan selalu bersikap seolah olah dirinya masih saja anak kecil.
Sampai saat ini, Aira tidak pernah melihat wajah ayahnya sama sekali. Makannya sekarang dirinya bingung bagaimana dirinya mencari ayahnya jika dirinya saja tidak tahu wajah ayahnya yang mana.
"Bundaa" Ucap lemas Aira keluar dari kamarnya dan masih mengenakan pakaian tidur.
"Aira! Sekarang ini hari pertama kamu sekolah! Kenapa kamu masih berpakaian seperti ini?!"
Seolah dirinya tidak percaya bahwa hari ini adalah hari sekolah, Aira langsung segera membukakan matanya besar besar, lalu segera melihat kalender yang letaknya tak jauh dari pintu kamarnya.
"Bunda kenapa gak bangunin Aira dari tadi? Jadi sekarang Aira kesiangan kan!" Ucapnya dengan nada yabg begitu lemas dan segera mengambil handuk untuk mandi. Dan sedangkan bundanya hanya menggelengkan kepala dan tersenyum melihat tingkah Aira.
