Daddy ; 18

43.1K 3.4K 1.3K
                                    

Perut Hyunsuk yang rata perlahan mulai membuncit, Hyunsuk masih dalam masa mengidam dan tak jarang membuat Jihoon jarus keluar tengah malam karena Hyunsuk yang selalu menginginkan hal yang tak terduga.

Hyunsuk yang bunting jadi berlipat-lipat keras kepala dan semua keinginan nya harus terkabulkan waktu itu juga. Mau tengah malem, dini hari, ataupun dalam waktu kerja pun, Jihoon harus mengabulkan nya.

Kandungan Hyunsuk udah mau jalan dua bulan, dan Hyunsuk masih mau sekolah karena katanya, perutnya belum keliatan buncit-buncit amat. Mau larang pun, Jihoon gak bisa karena Hyunsuk tuh jadi lebih sensitif dan jadi mudah nangis gitu loh. Jihoon gak tau, kalo mood orang hamil kayak gitu.

Pagi ini juga, Hyunsuk udah lengkap pake seragam dan seragam nya itu baru yang di beliin malem tadi sama Jihoon. Seragamnya agak besaran dikit biar buncitnya gak keliatan katanya.

Jihoon merhatiin Hyunsuk dari belakang dan terus nguap lebar karena masih ngantuk. Malem tadi dia gadang karena ada kerjaan yang belum beres di kantor.

"Sayang?" Panggil Jihoon dan membuat Hyunsuk yang lagi pake jepit rambut noleh ke arahnya.

"Apa daddy?"

"Gak mau homeschooling aja?" Tanya Jihoon selanjutnya.

Setelah pake jepitnya, Hyunsuk nyamperin Jihoon dan tiba-tiba duduk di pangkuan Jihoon.

"Emang, kenapa harus homeschooling daddy?" Tanya Hyunsuk sambil mainin rambut belakang Jihoon.

"Kamu lagi hamil sayang, kamu gak boleh kecapean, nanti pingsan lagi." Jelas Jihoon mencium dagu Hyunsuk.

Iya, beberapa minggu yang lalu, Hyunsuk pernah pingsan disekolah pas pelajaran olahraga.

"Tapi, Uncuk maunya sekolah dad. Dirumah bosen, daddy sibuk dikantor mulu." Balas Hyunsuk ngerucutin bibirnya sebel.

"Kalo saya gak ke kantor, ntar kamu makan pake apa?"

"Tapi, daddy udah kaya, apa salahnya daddy cuti satu atau dua hari gitu? Kaya daddy nya Cio."

Hyunsuk letakin kepalanya di ceruk leher Jihoon dan bikin lingkaran ganda di dada bidang nya. Jihoon terkekeh pelan lalu mencium kening Hyunsuk yang terhalang poni itu.

"Kalo ada waktu, saya bakal cuti."

"Hhh.. daddy emang kapan mau ada waktunya, Uncuk mau seharian sama daddy!" Kesel Hyunsuk.

Nah, mulai lagi kan.

Jihoon tuh emang untuk sekarang-sekarang ini gak bisa ngambil cuti, apalagi dia lagi punya proyek sama Lee Corp yang CEO nya itu Lee Jeno, yang main billiar sama dia waktu itu.

"Saya usahaㅡ"

"Gak usah, daddy suka bohong!" Potong Hyunsuk ketus terus ngambil tasnya kasar dan keluar kamar.

Jihoon menghela nafas lelah, "Sayangㅡ"

"Gak usah ngejar Uncuk, daddy nyebelin!" Teriak Hyunsuk dari luar.

Jihoon yang baru saja berdiri lantas kembali duduk.

"Hhh.. ternyata ini lebih menyebalkan dari pada mencari si bedebah itu."

.

.

.

Hyunsuk, Jaehyuk dan Asahi menatap bingung Mashiho yang sekarang lagi letakin kepalanya di perut Hyunsuk yang perlahan membuncit itu. Jaehyuk ngehela nafas lelah dan balik dengan acara makan siangnya di kantin. Jadi, posisi nya mereka ada di kantin sekarang.

Daddy [hoonsuk]🔞✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang