chapter 14 : rezeki beberes

137 9 0
                                    

"mamah, bang Ical tuh jorok banget ihh! abis makan gapernah di taro kedapur malah didiemin dikamar sampe kayak oncom!!!" Teriak gladis sangat kencang sehingga seisi rumah berdengung. pasal nya cewek 8tu sedang beberes rumah, sekalian kamar abangnya juga tapi ah sudahlah.

"Yaampun Ical udah gede juga! Lain kali makan tuh didapur jangan dikamar! Di kampung mamah dulu kalo makan dikamar pamali!" Sang mamah memarahi Ical yang sedang berada di teras rumah sambil menyeruput kopi hangat.

"Mamah gatau aja kamar si gladis kaya gimana, kayak kapal pecah" ucap Ical masih santai.

"Dih lo kali ege, setiap hari gue beberes kamar!" Sahut gladis yang tak terima kamarnya disebut kapal pecah.

"Sudah sudah, Ical bantuin adik kamu beberes." Lerai mamahnya.

"Yaelah mah belum selesai ini nyeruput kopinya." Cowok itu berdengus kesal.

"Shutt cepet bantuin!"

"Gara gara lo ah mager banget gue" kata Ical dengan nada lesu.

"Gini aja gimana, gue selesain beberes kamar Lo asal bagi duit ya?" seru gladis lumayan kan buat nongki.

"Iye dah, berapa maunya?"tanya Ical.

"duaratus lah bang, gua mau beli skincare yaa!"
Bohong padahal buat nongki, stok skincare cewek itu masih banyak.

"Buset dah cuma beberes gitu doang duaratus gila lo" Ical menyerngit heran.

"Yaelah kan lo orangnya jorok banget bang, jadi dibutuhkan tenaga ekstra duit!"

"Hah seterah Lo dah yang penting kamar gue bersih tidak ada noda sedikit pun!" Ical meminta agar kamarnya di bersihkan sebersih mungkin.

"Okee siapp komandan!" Seru gladis lebih semangat dari sebelumnya. Ical kembali lagi keteras rumah.

"Loh kok kamu kesini lagi cal?" Tanya mamahnya kan tadi dia menyuruh Ical untuk membantu beberes bersama adiknya.

"Gak mau dibantuin dia mah, mau sehat katanya."

"Tumben adik kamu, tadi ngomel ngomel sekarang gamau di bantuin."

"Ya udah mamah mau belanja sayuran kedepan, kamu siramin taneman mamah ya" perintah mamah, Ical langsung mengangguk.

***

Kamar mandi terbuka, menampilkan gadis dengan rambut basahnya sambil mengusap ngusap handuk ke rambutnya. Yap gadis itu akan pergi nongkrong bersama kedua temannya itu.

Hasil upah dari abangnya membuat gadis itu sangat senang hari ini, dia berjalan menuju lemari untuk memilih baju yang akan ia kenakan hari ini. Kemudian ia memilih setelan yang menurut dia simple dan ga ribet, jeans kulot dengan kardigan berwarna hitam crop.

Kemudian ia berjalan kearah kaca yang cukup besar dikamarnya mengamati penampilannya, nice! Ucapnya dalam hati. Ia memoleskan skincare dari mulai toner sampai suncream. Memakai make up yang natural dan meberi polesan cantik dibibirnya. Dah tinggal kuy gas ngeng!.

***

Salsa datang bersama Ajeng untuk menjemput gladis, gadis itu membawa mobil sudah janjian soalnya. Tidak lupa mereka berdua pamitan dulu kepada mamah gladis dan bang Ical.

Mereka bertiga sudah sampai ditempat tujuan, yaitu cafe dengan bangunan kekinian yang tidak lain adalah cafe americanocafe yap cafe yang cukup terkenal didaerah Jakarta.

Mereka memilih duduk di kursi dekat jendela paling ujung. Soalnya pas banget gitu. Mereka memesan apa saja yang ingin mereka makan.

Salsa membawa laptop untuk mengerjakan tugas yang belom ia selesaikan, jangan tanya gladis dan Ajeng mereka berdua terlihat santai dan gaada beban sama sekali. Dia berdua hanya ingin makan dan nongkrong, salsa kan murid yang sangat berprestasi di SMA angkasa jadi ngga heran dong.

"eh gue mau ngasi tau, tapi lo berdua jangan ngekek gue ya, plis ngakak banget help gue malu banget!" Gladis tertawa menahan malu.

"Kenapa heh!?" Tanya salsa penasaran.

"Iya kebiasaan gladis kalo cerita, pasti awalnya ketawa dulu" Ajeng sudah tahu babegt nih.

"HAHA plis jangan ngejek gue lo pada" ucapnya sambil tertawa lagi.

"Gue nembak Arga anjrit malu banget gue helppp"

"Astaga demi apaaaa!! HAHAHA" salsa tertawa terbahak bahak.

"Gila sih Lo dis, gokil parah HAHAHAHA" Ajeng ikut tertawa.

"Gue reflek heh, gue belom tau kalo gue ada rasa sama dia" kata gladis.

"Terus Arga bilang apa sama lo? " Tanya Ajeng.

"Dia langsung pergi and gak dijawab sama dia, dah lah" ucap gladis dengan wajah lesu.

"Heh Lo beneran suka dong sama tuh cowok?" Tanya salsa gemas sendiri.

"Gatau sal gue juga bingung"

"Baru kali ini gue liat lo bingung soal percintaan aduh gladis sudah besar ternyata" kata Ajeng.

"Mungkin kalo Lo lebih niat dia bakal jawab dia" salsa mengatakan itu.

"Apa kita bikin rencana gimana?" Tanya Ajeng di angguki oleh salsa.

"Udah jangan ragu, serahin sama kita berdua iya ga sal?" Ajeng semangat banget nih urusan percintaan. Gladis mengangguk mengerti.

Kemudian mereka membahas hal-hal random lainnya, tertawa, pokonya seru abiezss.

Hai semuanya apa kabar?
Maaf ya aku baru bisa up argladis

Next chapter? Secepatnya ya!
Jangan lupa vote and komen ya!




ARGLADISWhere stories live. Discover now