33

424 73 3
                                    

Selamat membaca!

"Ini diminum du—akh!" Anna tiba-tiba terjatuh saat ia mau menaruh nampan yang berisikan gelas minuman untuk anak-anaknya. Minuman di dalam gelasnya pun bertumpahan membasahi lantai dan karpet ruang tengah, pakaian Anna juga basah karena terkena sedikit tumpahan airnya.

"Bunda!" pekik Sunoo saat melihat bundanya terjatuh.

"Bunda gapapa?" Sunghoon dengan sigap menopang sang bunda untuk duduk di sofa. Ia lalu mengambil kain pel dan ember kosong untuk membersihkan lantai dari tumpahan minumannya.

"Ada yang sakit, Bunda?" tanya Sunoo. Ia menghentikan aktivitasnya sejenak untuk memastikan keadaan bundanya.

"Bunda gapapa kok, cuma tiba-tiba lemes aja kakinya," jawab Anna sambil sesekali memegang pergelangan tangannya. Karena saat ia terjatuh, badannya bertumpu pada pergelangan tangannya sehingga menghasilkan sedikit rasa nyeri.

"Tangan Bunda gimana? Sakit?" tanya Heeseung.

"Sedikit, tapi gak masalah. Dibiarin aja juga pasti hilang sakitnya." Anna tidak mau membuat anak-anaknya khawatir, jadi terpaksa ia berkata bohong.

"Yaudah hati-hati ya Bunda, jangan sampe jatoh lagi," kata Sunoo lalu dibalas anggukkan oleh Anna.

"Sial."

Setelah selesai membersihkan lantai, Sunghoon kembali duduk di sofa menunggu yang lain selesai makan. Sebenarnya ia lapar tetapi ia lebih memilih menahannya daripada memakan sushi buatan Anna. Bisa dilihat dari kejadian tadi, pasti didalam sushi tersebut ada bahan yang tidak seharusnya dicampurkan ke sushinya.

"Anak-anak maaf, bunda boleh istirahat di kamar? Sepertinya bunda kurang enak badan," kata Anna.

"Iya bunda istirahat aja gapapa, mau Sunoo anterin?" tawar Sunoo. Awalnya Anna menolak, tetapi kenyataannya ia tidak bisa berjalan sendiri karena kakinya terlalu lemah untuk menopang tubuhnya dan berjalan ke kamarnya. Akhirnya Sunoo membantunya.

"Hoon, lo kan gak makan. Kalo kita kenapa-napa lo yang ngurusin ya," kata Jay yang sebenarnya daritadi ketar-ketir takut terjadi apa-apa dengan tubuhnya.

Sunghoon menatap Jay sebentar, satu ide terbesit di pikirannya. Ia mengambil garpu yang terletak di meja lalu menggoreskannya ke lengan sebelah kanan Jay. Ia ingin tahu apakah efek yang dihasilkan dari bahan yang terkandung dalam sushi ini sama atau tidak dengan kue ulang tahunnya kemarin.

"Sinting! Ngapain anjir lo?!" bentak Jay. Tak lama beberapa tetes darah mengalir dari goresan tersebut.

Sunghoon pun tersenyum puas. "Oh ternyata sama, selamat. Sekarang lo jadi manusia yang gak bisa ngerasain sakit kecuali sakit hati," kata Sunghoon sambil bertepuk tangan. Aneh, terkena racun kok malah bangga?

"Kak." Tiba-tiba Niki mencengkram tangan Heeseung sekuat tenaga. Heeseung yang di sebelahnya pun sontak terkejut.

"Kenapa, Ki?" tanyanya.

"Gue pusing banget bentar," kata Niki sambil mencoba memfokuskan pandangannya karena sekarang penglihatannya sedikit berkabur.

"Hadeh, ini yang bego siapa sih sebenernya." Sunghoon memijat pelipisnya, sekarang semua anggota keluarganya terkena racun atau bahan rahasia apalah itu yang terkandung dalam sushi buatan Anna, tak terkecuali Anna sendiri.

"Lo juga bego ya kemaren, main makan aja itu kue. Bukannya nyuruh bunda dulu," balas Jay. Sunghoon berdecak sebal, ia tidak mau mengingat kembali kelakuannya kemarin.

"Tapi bunda nekat juga ya gila, keren," celetuk Jake. Padahal mereka juga sama nekatnya dengan Anna. Mereka sering membicarakan sifat buruk bundanya sendiri, jelas-jelas mereka berada di bawah atap yang sama dengan sang bunda, hanya terhalang tembok saja.

ELYSIUM - EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang