3 | Kebenaran yang Disamarkan Hal Manis

8.6K 1.6K 1.2K
                                    

Halo, APV Update! Berikan cinta banyak-banyak buat APV. Komen love ungu donggg. Biar ramaiii.

Ini cerita akan serajin APD. Mau ringan-ringan manis kayak APS ada di sini. Yuk bisa yuk 1k comment dan vote. Aku yakin Aveyours terutama Kookri bisa! Partnya panjaaang jadi bisa komen perline biar ramai. Ayo pada keluar lagi yang baca kayak biasa. Aman pas puasa dibacanya, soalnya belum adegan spicy.





Ada banyak hal mengejutkan yang datang ke dalam hidup kamu, tidak disangka. Kadang baik, kadang buruk, kadang adalah awal di mana kejutan lainnya dimulai. Awal ceritera hidup yang tidak pernah disangka-sangka. Atau mungkin—mengingatkan tentang sesuatu yang telah dilupakan.

Beristirahat sebentar, kepala Taeri bernar-benar pusing. Lemas dan terlihat pucat. Sulit sekali untuk tidur, dia benar-benar memejamkan mata untuk sesaat. Mengistirahatkan dirinya. Diambang mimpi dan kenyataan, Taeri merasa tubuhnya seperti berbaring di awan, terbang. Kamar itu hening, hanya ada dirinya jelas dengan bibir terkunci, dan suara pendingin ruangan yang begitu lembut. Tapi dia dapat mendengar sayup-sayup seseorang berbicara. Tidak dapat mendengar jelas, namun apa pun yang dikatakan, Taeri seperti melihat dirinya sendiri tersenyum. Melihat angin bermain-main dengan rambutnya, menyapu. Ia bahkan tidak tahu Taeri yang di dalam bayangannya berada di mana, tempat yang indah, ramput panjang yang jarang sekali menjadi pilihannya, kecuali tuntutan akting, terjuntai dengan pakaian-pakaian tua indah. Mimpi aneh.

Rasanya seperti sudah berhari-hari tertidur, mungkin berminggu-minggu, mungkin berbula-bulan, atau ratusan tahun hingga menjadi pemeran utama dalam dongen putri tidur, pada akhirnya Taeri membuka matanya. Tanpa pangeran yang memberikan ciuman. Tanpa siapa pun yang ada di dalam kamar.

Tentu, Taeri tidak akan mau ada yang menciumnya tiba-tiba tanpa tahu siapa. Tanpa persetujuannya. Consent. Lagipula memang kehidupan sekarang yang sedang dia lalui jelas berbeda dengan dongeng. Apa yang ada di dalam cerita tersebut, tidak dapat diterapkan begitu saja dalam era globalisasi seperti ini.

Namun kalau boleh jujur—Taeri sangat menyukai kamar besar tempat dia berada sekarang. Persis seperti interior hotel dari luar, tetapi lebh mewah. Menggabungkan interior klasik dan modern secara bersamaan. Taeri merasa seperti berada dalam dunia dongeng yang ada di era saat ini.

Warna merah, biru tua dan hitam membuat tempat ini lebih mewah sekaligus gloomy secara bersamaan. Seperti ditinggali oleh seseorang yang menutup diri, membiarkan dirinya kesepian seumur hidup.

Harumnya, kamar itu aromanya manis, tapi ada khas musk, maskulinitas. Juga wawangian bunga yang jarang sekali dia hirup. Suka, membuat nyaman. Tidak heran Taeri yang sulit sekali tidur menjadi terlelap sampai memimpikan hal aneh yang membuatnya nyaman.

Membuka pintu kamar dan berjaan keluar, alih-alih menyusuri lorong yang biasa dia lakukan karena penasaran, Taeri lebih memilih menuruni tangga hitam kayu kokoh yang melingkar. Seperti penthouse milik CEO yang ada di drama kaya raya, tetapi ini lebih mengagumkan, dan kenyataannya, ini semua memang dimiliki juga ditempati oleh Ryu Chatal Jeongguk, bukan hanya disewa untuk melakukan syuting film.

"Kau sudah bangun..."

Ah, itu dia pangerannya! Taeri tersenyum pada pria yang duduk di sofa panjang ruang tengah. Tempat yang dapat melihat langsung ke pintu atas kamar di mana dia berada.

Pangeran yang dicari dan ditunggu putri tidur. Tapi pangeran yang ini, tidak mencium, dia menunggu sampai wanita-nya terbangun dengan begitu sabar. Dan lagi, dia tidak menunggu seorang putri, dia mendamba seorang ratu.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" ujar suara lembut yang menggelitik telinga Taeri. Suaranya manis, merdu. Kalau dalam mitologi, mungkin seperti siren, nyanyian memikat.

A Perfect VERSATILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang