45 Kecil, mungil, tidak berdaya

1.3K 156 44
                                    

2K word bulet🌿🌿
jisooisgood++××
Tolong vote nya hehe :")
.
.
.
.
.

Jisoo tidak bisa berbuat banyak lagi, saat ini si suami tamvan sedang istirahat di sebuah sofa panjang empuk yang ada diruang tunggu pasien VVIP. Lelaki itu tidur nyenyak karena mengeluh sangat ngantuk dari tadi.

Jisoo sangat-sangat berterimakasih kepada suaminya. Karena sudah menjadi lelaki penyabar dan setia.

Bayangkan saja disaat Jisoo sakit, Seokjin amat sabar menemaninya meskipun Jisoo rewel dan ketika keluarganya juga kena musibah Jin tidak banyak mengeluhkan masalahnya.

Owhh... Seokjin sungguh menjelma menjadi lelaki yang tangguh, dan Jisoo amat mencintainya!

Begitupun juga dengan keadaan ibu mertuanya. Mama Seohyun tidur dengan posisi duduk di samping ranjang perawatan suaminya. Semua tepar karena lelah.

Jadi, Jisoo menyisihkan diri dari ruang lingkup keluarga Asgraf. Ada hal yang ingin Jisoo pastikan dan dia harus segera bertemu dengan sahabatnya hari ini.

.
.
.
.
.
.
"Lo udah siap?"

Jisoo mengangguk mantap, dia sudah berbaring menengadah diatas brankar tempat tidur. Dan dokter Jennie sedang bersiap menyalakan mesin USG di sampingnya.

"Kok gue deg-degan ya?"

Jisoo bergumam. Dia agak cemas tapi untungnya ada Jennie yang menenangkan.

"Santai aja Jiss... Relaks, biar gue pastiin apa sudah ada baby nya atau belum didalam sana, lo kan udah pantes jadi Mama...." ucap Jennie kepada Jisoo.

Wanita cantik itu sudah menyibak bajunya dan memperlihatkan perut putih mulusnya yang masih datar kepada Jennie.

Sahabatnya adalah seorang dokter kandungan sekaligus CEO rumah sakit tempat mereka bekerja.

Terakhir kali Jisoo konsultasi masalah kandungan sudah lama sekali dan semenjak kejadian mual-mual tadi malam, Jisoo nekat kembali lagi pada Jennie. Semoga kali ini dia tidak kecewa seperti tespek yang kemarin ngePrank dia dirumah.

Meskipun didalam hatinya Jisoo masih ragu, apakah dugaannya benar atau tidak jika mual-mual yang dia derita adalah gejala kehamilan.

Ayolah, Jisoo dan Seokjin sudah sangat mengharapkan seorang buah hati didalam hubungan pernikahan mereka.

Keduanya sudah siap menjadi orang tua, hanya saja proses yang mereka lalui sedikit lebih lamban dari pasangan lainnya.

Setelah persiapan selesai, Jennie kemudian mengarahkan alatnya mengitari perut datar Jisoo. Sementara itu matanya yang tajam menatap layar monitor USG yang tersedia.

Jennie sangat teliti melihat ada gumpalan kecil ditengah rahim Jisoo, tapi dia tidak bisa memastikan apakah itu janin atau tidak karena masih samar-samar. Dan dia masih terus memeriksanya sampai gambar USG menjadi jelas.

"Jiss... Lo harus jujur sama gue ya..."

Jennie akhirnya bicara lalu memecah kesunyian dan kegugupan Jisoo yang sedang periksa kandungan sendirian tanpa ditemani oleh Seokjin.

"Lo mau nanya apa emangnya Jen?"

Jisoo balik memastikan. Sambil berbaring mencoba mengintip layar monitor dari sudut itu. Namun sia-sia karena tangan Jennie sedikit menghalangi pandangannya.

"Sejak kapan gejala mual-mual yang lo rasain?"

"Hmm.... Sejak kemarin malem Jen, karena gue kira bakal kena masuk angin doang... Tapi nggak masuk akal juga sih, soalnya gue berharap mual-mual itu lebih dari gejala masuk angin biasa..."

My Unperfect Wifeu😝 (JINJISOO) TAMAT!Where stories live. Discover now