ρ૨σℓσɠµε

1.6K 278 4
                                    

"ʙᴀɢɪᴀɴ ᴘᴇʀᴛᴀᴍᴀ, ᴅᴀʀɪ sᴇʙᴜᴀʜ ᴋᴏɴsᴘɪʀᴀsɪ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴɢᴀᴋɪʙᴀᴛᴋᴀɴ ᴋᴇʜᴀɴᴄᴜʀᴀɴ".

- ☾ ᴛᴏ ᴍʏ ᴡᴏʀʟᴅ ☽ -

"Tangkap mereka!".

Keduabelas pangeran itu terkejut saat ada beberapa prajurit yang tiba-tiba datang dan akan menangkap mereka.

Tanpa pikir panjang mereka langsung meninggalkan tempat yang baru saja mereka pijak. Barang sekali untuk bermain bersama beberapa kelinci disana saja belum sempat.

"Salah kita apa?".

"Mana gue tau!".

"Di keadaan kayak gini bahas itu nanti aja. Yang penting kita harus bebas dari kejaran mereka".

"Gila tu prajurit, padahal kita baru balik ke dunia immortal bisa bisanya mau di tangkep".

"Kalian jangan lari!".

Mereka berhenti secara mendadak karena di depan mereka saat ini bukan sebuah jalan lagi, melainkan sebuah jurang yang terjal. Asahi menoleh kebelakang untuk memastikan.

"Gak ada cara lain lagi, kita harus terbang" Ujar Asahi. Kemudian saudara-saudaranya yang lain langsung mengepakkan sayap mereka.

Saat Asahi ingin mengepakkan sayap, ia mendengar Junghwan berteriak "Bang asa tunggu!".

Asahi berbalik, ia langsung mengulurkan tangannya. Beruntung Junghwan langsung memegangnya. Saat keduanya akan terbang pergi meninggalkan tempat itu. Ada beberapa anak panah yang hampir mengenai mereka.

"Junghwan awas!".

WUSHH!

Semua anak panah itu berbalik pada prajurit-prajurit tadi. Asahi menatap ke atas, ia melihat seseorang yang tadi membantu mereka lepas dari serangan anak panah tadi "Bang eric?".

Tanpa basa-basi Eric langsung menarik tangan keduanya "Cepet bangun, ayo kita harus segera pergi dari sini!. Tempat ini gak aman untuk bangsa demon".

Keduanya mengangguk dan langsung menyusul Eric. "Sebenarnya apa yang terjadi?" Gumam Asahi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







©imbaurinee

 tσ ɱყ шσгɭɖ ; ᴛʀᴇᴀsᴜʀᴇ Where stories live. Discover now