❒ нαrυτσ & αsαнi

1.1K 224 32
                                    

━━━━━━☾ ᴛᴏ ᴍʏ ᴡᴏʀʟᴅ ☽━━━━━━

Asahi baru saja selesai mandi, ia masih sibuk mengeringkan rambutnya yang basah. Pandangannya terlihat malas begitu membuka lemari pakaiannya.

Ia meneliti satu demi satu pakaiannya. Beruntung adiknya tidak mengobrak-abrik seluruh isi pakaiannya. Dan hanya meminjam sebuah hoodie warna hijau army.

Saat ia tengah fokus untuk mencari sebuah kaos. Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan dari jendela kamarnya. Awalnya ia nampak santai saja dan memilih untuk mengabaikan.

Tetapi semakin didiamkan, suara ketukan jendela itu semakin menjadi, dan terus-terusan mengusiknya. Asahi berdecak kesal, kemudian dirinya berjalan ke arah jendela itu.

Tanpa pikir panjang pemuda ini langsung membuka pintu jendelanya. Tiba-tiba ada sekelebat bayangan hitam yang langsung menerobos masuk ke dalam kamarnya.

"Anjir, apaan tadi?" Gumamnya. Asahi langsung menolehkan cepat. Ia terkejut saat melihat sesosok manusia bersayap hitam tengah duduk manis diatas meja belajarnya.

"Hai pangeran" Sapanya. Asahi masih mencerna apa yang terjadi padanya. Tunggu, apa yang dia lihat saat ini sungguhan? atau hanya halusinasi semata saja?.

"Dia manusia apa burung? kok punya sayap??" Batin Asahi. Kedua netra matanya, tak henti-hentinya menatap ke arah sosok tersebut.

Sosok itu kemudian turun dari meja belajar milik Asahi. Ia berjalan menghampiri Asahi yang masih setia mematung didepan jendela. Tangannya baru saja akan menepuk pundak Asahi. Namun, Asahi sudah menahannya terlebih dahulu.

"Don't touch me!".

Pria itu mencebik. Ia menggumam dalam batin. "Suombong tenan!".

"Santai, gue gak akan apa apain lo" Kemudian dirinya mengulurkan tangan untuk berjabat dengan Asahi. Sebagai salam untuk saling mengenal juga.

"Kenalin, nama gue ju haknyeon. Panggil aja haknyeon".

Asahi menerima uluran tangan Haknyeon "Hamada Asahi".

"Udah tau".

"Oh, terus?. Langsung aja dah. M-maksudnya, lo itu apa, dan apa tujuan lo kesini?".

Haknyeon terkekeh mendengar pertanyaan Asahi. Tapi, jika dipikir-pikir memang benar. Makhluk sepertinya dimalam hari seperti ini mendadak bertamu kerumah orang.

"Gue salah satu dari bangsa lo. Bangsa demon" Jawab Haknyeon. Tiba-tiba setelah menyebutkan siapa dirinya. Aura dan ekspresi Haknyeon langsung berubah.

"Demon? jadi kalian beneran ada?".

"Iya pangeran".

"HAH PANGERAN? pangeran apaan, jangan ngadi ngadi lo!".

"Ya pangeran demon lah! LO ANAK LUCIFER".

"HEH ANJIR ALLAHUAKBAR ANAK SETAN DONG".

"Ya mau gimana lagi? kalo masalah itu protes ke mak lo deh. Jangan nyusahin tugas gue ok".

"Bentar hak, aduh, bang hak. Tugas apa maksud lo?".

Haknyeon mendecak kesal tatkala Asahi tiba-tiba langsung menutupi jalannya. "Tugas buat bawa lo sama adek lo untuk ke kerajaan demon. Bapak lo butuh bantuan kalian".

"HAH?".

"Apaan malah hah hah, dah dah minggir gue mau balik. Tugas gue masih banyak. Oh iya satu lagi" Tiba-tiba Haknyeon langsung berbalik.

Ia mengeluarkan dua buah gulungan kertas yang nampak usang. Meraih sebelah tangan Asahi lalu meletakkan gulungan itu disana. "Ini buat lo sama adek lo".

 tσ ɱყ шσгɭɖ ; ᴛʀᴇᴀsᴜʀᴇ Where stories live. Discover now