❒ τωσ кiм

840 180 23
                                    

━━━━━━☾ ᴛᴏ ᴍʏ ᴡᴏʀʟᴅ ☽━━━━━━

Seorang pemuda berperawakan tinggi tengah sibuk dengan pekerjaannya sore ini. Sebagai barista disebuah kafe ia harus sigap dalam meracik sebuah minuman untuk  pelanggan. Sore ini pelanggan dikafe tempatnya bekerja cukup ramai.

Ia sempat melirik pada arloji yang melingkar apik dipergelangan tangannya. Pukul 5 sore, seharusnya ia sudah berada dirumah bersama ibu dan adiknya. Pemuda itu mendengus pelan tatkala teringat kabar sahabatnya yang tiba-tiba menghilang entah kemana.

"Huft, gue cuma kerja sama Jaemin doang. Mana nih kafe makin malem malah makin rame"

Junkyu berjalan ke meja kasir untuk menghampiri Jaemin yang terlihat sibuk melayani pembayaran para pelanggan. Menepuk pundak rekan kerjanya itu dan duduk disebelahnya.

"Kenapa lo Kyu?" Tanya Jaemin heran.  Tak biasanya ia melihat rekan kerjanya itu nampak tak bersemangat seperti hari ini contohnya.

"Lo capek gak?".

Jaemin menaikkan sebelah alisnya. Tumben-tumbenan sekali dia mendengar kata lelah dari mulut seorang Kim Junkyu. "Ya capek sih..., eh enggak..., eh dikit sih...dikit doang gak banyak cuma seuprit".

"Ah elah labil lo! jadi yang bener yang mana?!" Ujar Junkyu dengan nada yang terdengar kesal.

Jaemin meringis saat melihat wajah kesal Junkyu "Hehe, ya capek sih, tapi gak capek banget".

Junkyu memijat pelipisnya "Ya berarti sama aja lo capek kan".

Jaemin hanya mengangguk sebagai jawaban. Keduanya saling diam karena tidak ada hal yang ingin dibahas lagi. Sampai pada akhirnya Jaemin menyadari sesuatu yang berbeda dari rekan kerjanya itu.

Junkyu terlihat sedang menatap apron milik Jihoon. Jaemin bisa mengetahui dari sorot mata pemuda itu jika dirinya tengah merindukan Jihoon. Memang benar Junkyu tengah merindukan sahabat sehidup sematinya itu.

Sudah 5 hari Jihoon tidak berangkat kerja dan sama sekali tidak ada kabar darinya. Bahkan Junkyu sudah mendatangi rumah Jihoon pun, yang ia temukan hanya rumah Jihoon yang sudah tidak berpenghuni lagi.

"Kyu, lo kangen sama Jihoon ya?" Tanya Jaemin.

Lamunan Junkyu buyar seketika saat pundaknya ditepuk oleh Jaemin "Eh Jaem, sorry, sorry lo ngomong apa tadi?".

Jaemin tersenyum dirasa suasana didalam kafe sudah tidak ada pengunjung yang datang lagi. Jaemin duduk disebelah Junkyu. "Gue liat-liat lo daritadi liatin apronnya Jihoon terus. Lo kangen ya sama dia?".

Junkyu melotot terkejut mendengar pertanyaan Jaemin "A-apanya?! gak gue gak kangen sama dia. Ngaco lo Jaem!".

Jaemin tak habis pikir dengan Junkyu maupun Jihoon. Saat bertemu selalu adu mulut, tetapi saat ada yang hilang langsung saling mengkhawatirkan. "Gak usah gengsi! gue tau lo khawatir sama dia".

"Lo mau tau gak Kyu, Jihoon ada dimana?".

Jihoon langsung menoleh kepada Jaemin. Menatap rekan kerjanya itu dengan serius "Dimana emang?".

"YAHAHA KETEBAK KAN!".

Beruntung kafe sedang ramai, jadi suara tawa Jaemin tidak ada yang mendengarnya kecualo Junkyu. Jaemin menoyor kepala Junkyu hingga empunya terhuyung kesamping "Makanya, gengsi tu jangan digedein! huuuu!".

 tσ ɱყ шσгɭɖ ; ᴛʀᴇᴀsᴜʀᴇ Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz