👑PART 23👑

1.1K 103 0
                                    

Tak terasa sebulan lagi Adnan akan meninggalkan pondok tersayang nya, pondok yang mengajarkan Adnan agar selalu mengingat Allah dan RasulNya pondok yang mengajarkan Adnan agar tetap cinta kepada Rasulullah dan keturunannya, Hari ini Adnan cukup sibuk menghafal beberapa hadits untuk bekal ujian nya sebentar lagi, Ia memanfaatkan sisa waktunya untuk menghafal, iaa fokus menghafal hingga tak mendengar waktu bel pondok sudah berbunyi ..

"Adnan udah bel tuh" Ujar Zainal mengingatkan

"yaAllah iyaa, yaudah aku ke kelas dulu yo" Izin Adnan

"iyaa dnan semangat ujian nyaa"

"syukron"

sekarang Adnan sedang menatap soal soal ujian nya yang bertuliskan bahasa arab, cukup mudah menurut Adnan karna ia sudah belajar tadi jadi tak perlu berpusing pusing ria untuk mengerjakan ujian ini, Kelas hening tak ada suara sedikitpun sudah seperti tak ada mahluk satu pun di ruangan ini, Jangan berpikir jika di pondok bisa menyontek segampang seperti di sekolah di ruangan ini hanya ada 5 orng santri dan di jaga oleh 2 Ustadz

"Gimana dnan susah?" Tanya Ustadz Nizam yang sedari tadi melihat satu persatu kertas santri

"hehe Alhamdulillah ga kesusahan Ustadz" Jawab Adnan dengan senyuman hangat

"Alhamdulillah kalau kamu gimana Ril" Tanya Ustadz yang terdengar Adnan

"susah pak" jawab Aril

"kalau sebelum ujian belajar nya emang bener bener pasti ga susah, tadi pada murojaah dulu kan sebelum ujian" Ucap Ustadz Jiddan

"iyaa ustadz"

"Alhamdulillah yaudah lanjutkan"

"kher Ustadz"

kher : baik

Sudah sekitar 15 menit Adnan mengoreksi ulang terus menerus soal ujian nya, ia baca ulang agar nilai nya bisa bagus dan bisa lulus dengan cepat, Karna Adnan ingin melanjutkan pekerjaan Ayahnya sebagai pembisnis

"kholas semua?" Tanya Ustadz Nizam

"Kholas Ustadz" jawab semua santri

Kholas/khalas : selesai

"Alhamdulillah yaudah kumpulkan ke meja depan ya, ingat besok terakhir ujian jadi harus benar benar belajar" Ujar Ustadz Jiddan dan di angguki oleh Ustadz Nizam

"Kher Ustadz, minta doanya"

"InsyaaAllah"

Selesai ujian semua para santri keluar dari kelas dan saat ini memasuki waktu Istirahat jadi semua bebas mau ngapain aja, Adnan memilih berkumpul bareng dengan sahabat sahabatnya

"eh gue jadi inget satu kejadian dulu di SMA" Ucap Riyan mengingat ulang kejadian itu di otak nya

"hah? kejadian apa?" Tanya Adnan

"pasti ini kan waktu Adnan jailin Kesya" Tebak Zainal

"naiyaa ituuuu gue ngakak tuh pas lo jailin Kesya niat banget dnan sampe bawa kursi si Kesya ke lantai 1" Ucap Ammar dengan tawa nya

"yaAllah gue aja udah lupaa" Ucap Adnan dengan menahan tawa nya saat mengingat wajah kesal Kesya

Fyi, kalau percakapan ini di dengar oleh salah satu santri saja, sudah gempar Trending nomor 1 seorang Adnan bilang Lo Gue di pesantren.

"nah iyaa itu juga tapi ya kalau gue tuh yang inii anak anak sekelas pada kompak waktu si Kesya telat" Ujar Riyan dengan tawa keras nya

Yang di maksud Riyan, Ada di PROLOG ya •

Like Water [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang