21.Mahar

2.1K 391 138
                                    

Thank's banget buat kalian semua yang udah sering komen disini terutama dibeberapa paragraf dalam satu chapter.

Celotehan kalian ditiap paragraf itu berarti banget dan ngurangin bebanku juga karena komenan kalian kadang bikin BEngek atau  bikin aku merasa sedikit banyak berhasil menginspirasi.

Itu berarti banget, jadi makasyiii...

🐻🐿️

Seperti kembang api yang terbakar, suasana hati Beomgyu beberapa hari ini sangat baik karena ledakan kebahagiaan yang tiada henti.

Mulai dari mengetahui jika ustadz Taehyung ditolak Taehyun. Dapat lampu hijau dari Ustadz Namjoon. Dan sahabat sekaligus saudara barunya akan menjadi santri di pesantren yang sama dengannya.

Bahkan tidak hanya satu pesantren, tapi satu kelas dan satu kamar asrama pula.

Saking senangnya mendengar berita itu, Beomgyu segera memerintahkan Kamal dan Soobin membereskan barang-barang mereka yang ada di kasur paling atas. Tentu saja hal itu ia lakukan agar saat Hyunjin masuk semuanya sudah tertata rapi.

Dengan perasaan gembira, Beomgyu menjemput Hyunjin ke ruang TU dan membantu kakaknya membawa barang-barang.

Berbeda dengan Beomgyu yang saat baru masuk stylenya cem mau ke mall. Hyunjin sudah diwanti-wanti oleh Beomgyu lewat telfon datang dengan pakaian yang lebih sopan.

"Bentar deh, lo hapal 5 juz?" Tanya Beomgyu yang tiba-tiba kepikiran kenapa Hyunjin mudah sekali masuk tanpa ribut masalah tes

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Bentar deh, lo hapal 5 juz?" Tanya Beomgyu yang tiba-tiba kepikiran kenapa Hyunjin mudah sekali masuk tanpa ribut masalah tes.

"Sebenarnya enggak, tapi Papa bilang ke habib yang didepan tadi katanya gue hafalin lima juznya disini langsung aja dibantu ustadz siapa tadi namanya ya... Yo.. yeontan?"

"Ustadz Yoongi kali." Ralat Beomgyu.

"Nah iya itu! Katanya biar gue langsung dilatih ahlinya aja. Awalnya tadi debat dulu bentar soalnya kan persyaratan nya harus hafal duluan, tapi tadi habibnya dibujukin gitu sampai mau."

Beomgyu menganggukkan kepala lalu lanjut berjalan bersama Hyunjin dengan tangan saling merangkul bahu masing-masing. Senang sekali mereka.

"Yaudah nanti gue temenin ketemu ustadz Yoongi."

"Emang lo kenal sama ustadznya?"

"Beehhh... bukan kenal lagi. Udah begini ustadz Yoongi tuh sama gue." Ujar Beomgyu sambil mengaitkan kedua telunjuknya dramatis. (Macem promise gitu tapi telunjuk bukan kelingking)

"Kok gue gak yakin modelan elu maennya ama ustadz?" Ujar Hyunjin jujur.

Soalnya gimana ya, Beomgyu tu kalau sama Hyunjin kayak gak punya akhlak gitu.

"Heh, gini-gini gue pernah imamin ribuan santri sholat. Eh astagfirullah gak boleh Riya."

"Ah yang bener? Bukannya pas dulu ulangan lisan agama Al-falah aja lo gak hapal?" Ujar Hyunjin mengenang kembali kejadian yang telah lalu.

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora