30.Mahar 30 Juz

2.6K 413 208
                                    

Chapter terakhir gaes... 🤗

Besok insyaallah ku up epilognya
Maaf lahir batin ya semua kalau authornya ada salah 👉👈

🐻🐿️

"Siap?"

Beomgyu menghela nafas beberapa saat lalu mengangukkan kepalanya dengan pasti.

"Siap, Pa!"

"Apapun hasilnya, harus terima. Soalnya ini masalah hati jadi Papa gak bisa bantu pakai uang." Ucap Jaehyun yang lagi-lagi mendapat anggukan dari sibungsu sebagai balasan.

"Yaudah kita langsung turun aja." Ucap Mama Taeyeong.

Dengan jantung berdebar, Beomgyu membuka pintu mobil dan keluar dari kendaraan tersebut.

Wajah tegangnya tak dapat ditutupi. Bahkan saat Papa dan Mamanya menyemangati Beomgyu mau pulang lagi aja rasanya. Tapi tentu tidak jadi. Dia sudah sampai ditahap ini. Apapun yang terjadi Beomgyu harus siap menerima konsekuensinya.

Malam ini, Beomgyu dan kedua orangtuanya bertandang kerumah ustadz Namjoon untuk melamar Taehyun.

Bahkan saking niatnya mereka sampai berbuka puasa ditengah jalan karena jarak antara rumah Beomgyu dan pesantren memang jauh. Iya, kalau kalian lupa pesantren dan rumah ustadz Namjoon itu berdekatan.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikum salam."

Beomgyu melirik ustadz Namjoon yang ternyata sedang duduk didepan teras rumah dengan tasbih ditangan.

"Beomgyu?"

Ustadz Namjoon melirik Beomgyu dengan tatapan bertanya. Namun beberapa saat kemudian sebuah senyum tiba-tiba terukir dibibir sang ustadz. Padahal Beomgyu maupun orangtuanya belum berkata apapun. Tapi ustadz Namjoon memang peka sekali.

"Sebelumnya kenalkan dulu saya Jaehyun Papanya Beomgyu, dan ini Taeyeong istri saya."

Ustadz Namjoon menyalimi Jaehyun dan menganggukkan kepala tanda perkenalan pada Taeyeong.

"Oh iya, saya pengajar sekaligus penceramah di pesantren punya Habib Si Hyuk. Santri biasa memanggil saya ustadz Namjoon. Ah sampai lupa, silahkan masuk dulu Pak, Bu."

Ustadz Namjoon sedikit bergeser dari pintu untuk memberi akses masuk kepada Beomgyu dan kedua orangtuanya.

Ketiga tamu tersebut pun masuk kedalam rumah sang ustadz dan duduk di sofa sederhana yang ada disana.

Rumah ustadz Namjoon itu sederhana. Tidak terlalu besar namun layak dan nyaman. Berbeda dengan rumah keluarga Beomgyu yang sudah seperti istana. Tapi tidak masalah, apalah gunanya harta kalau tiada iman didada?

"Biar saya minta istri saya buatkan minum-"

"Eh, gak perlu repot-repot Pak ustadz."

"Mana bisa begitu, tamu kan harus dijamu. Kan Beomgyu?" Tanya ustadz Namjoon pada Beomgyu yang masih gelisah ditempat.

"Eh? I-iya Pa, Ma. Menjamu tamu itu penting. Tapi supaya gak ngerepotin ustadz, air putih ini aja udah cukup." Ujar Beomgyu sambil menunjuk keranjang aluminium diatas meja yang berisi air mineral kemasan yang disusun rapi.

Ketiga orang dewasa itupun tersenyum memdengar jawaban Beomgyu yang terkesan bijak.

"Yasudah, silahkan diminum." Tawar ustadz Namjoon yang diangguki oleh Jaehyun dan Taeyeong. Beomgyu sih langsung serobot aja, soalnya dia gugup setengah mati jadi perlu minum yang banyak. Toh dirinya sudah kenal baik dengan ustadz Namjoon.

"Jadi kedatangan kami kesini atas kemauan dari Beomgyu yang mau melamar putri ustadz. Siapa nak namanya, Taehyun ya?" Tanya Papa Jaehyun yang dibalas anggukan antusias dari Beomgyu.

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now