[FYI; BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA¡]
Cherry Nadiva.
Cewek lugu yang banyak berkorban.
Pacarnya Gioraga Maharez.
Awalnya baik-baik saja, hubungan keduanya berjalan normal dan harmonis namun, semuanya sirna saat Cherry menarik t...
Seperti di cerita TIGER di RIVAL pun ada tiket buat baca jadi jangan lupa beli beli tiket bacanya.
Caranya?
Tekan bintang biar berwarna.
Udah?
Selamat membaca.
━━━━━━━━━━━••☆●☆••━━━━━━━━━━━━━ 01. SHE IS CHINTYASAFIRA
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
_Chintya Safira
. . .
"KENALIN namanya Chintya temen kelas baru Cherry dan Pita." Dengan senyum mengembang Cherry menarik tangan Raga yang termenung untuk menjabat tangan Chintya. "Raga, ayo kenalan, jangan bengong."
"Raga!" tegur Cherry saat lelaki itu tak kunjung menyahut, seolah larut dalam nonstalgia. "Nggak papa kok, Cherry nggak marah kalo Raga kenalan sama Chintya," tambahnya.
Raga menggeleng pelan, tidak mungkin. "Raga," ujarnya singkat sebelum menarik tangan. "Cherry, makan bareng aku, mau?"
Cherry mengangguk antusias, namun senyum itu pudar kala menatap wajah lesu Chintya. "Tapi Chintya-nya sendiri, dia kan anak baru belum ada temen beda sama Raga yang kenal dekat sama Demonic. Pita juga nggak ada, dia diculik sama Gio."
"Dia udah gede nggak papa ditinggal sendiri." Raga melirik gadis itu yang menunduk, ragu mengakui namun wajah mereka benar-benar mirip. Stop thinking that, Raga! Sekarang kamu sudah punya Cherry, okey?
"Tapi Chintya-nya ...."
"Gapapa, kok." Chintya tersenyum canggung, tidak seharusnya Cherry sebaik ini juga Chintya merasa kalau pacar Cherry ini tidak menyukainya dipandangan pertama. "Pacar kamu kayaknya mau ngomong penting, kamu pergi aja, aku bisa kok ke kantin sendiri."
Cherry menggeleng, dia tak setega itu. "Cherry telfonin Pita bentar, ya."
"Dia bukan kamu, Cher, yang sering nyasar ke kantin belakang," celutuk Raga. Dia menarik tangan Cherry dan menggenggamnya. "Aku laper, tapi nggak mau makan di kantin, makan di taman belakang aja seperti biasa."
"Tapi Chintya ...."
Tanpa menunggu kalimat Cherry rampung Raga lebih dulu menariknya menjauh sebab terlalu tidak nyaman berada di dekat gadis bernama Chintya itu. Jantungnya berdentum cepat, sangat membuatnya tidak nyaman.
