03. Pseudo human

265 45 67
                                    

HAIYO🖤

ABSEN YANG NUNGGUIN RIVAL UPDATE!

Tim Raga-Cherry mana?

Tim Raga-Chintya?

Tim Dewa-Chintya/Cherry?

Sebelum baca di perkenankan untuk beli tiket dulu, oke?

Udah?

Cuss💙

━━━━━━━━━━━••☆●☆••━━━━━━━━━━━━━
03. PSEUDO HUMAN

❝Jangan terlalu bermain perasaan sebab, manusia itu semu. Terlihat belum tentu benar dan benar kadang tak terlihat.❞

#RIVAL

.
.
.

JAM 7 malam katanya Raga akan datang menjemput. Cherry siap sedia hingga di jam 06.00 WIB, dia sudah duduk di depan teras menunggu kedatangan Raga.

Raga akan datang tepat waktu, dia laki-laki yang disiplin juga tidak pernah mengingkari ucapan. Tapi, itu tak berlaku malam ini sebab jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan dia tak kunjung datang.

Cherry sebenarnya tak terlalu pandai mengira-ngira apalagi berasumsi hal-hal yang negatif. Kata Bunda, bagaimanapun dan apapun keadaannya pikiran harus tetap positif dan tenang agar tingkah gegabah juga pikiran tak terkontaminasi berlebihan yang dapat memicu sakit kepala.

Jadinya, setelah lelah menghubungi Raga guna tahu keberadaannya yang tak diangkat, Cherry tertidur di sofa ruang tamu karena terlalu lelah menunggu.

Pintu utama terdorong pelan, seseorang muncul menenteng hoodie hitam dengan mimik wajah rumit. Dia adalah Raga, kini mendekati sofa dengan wajah memerah, seperti akan menangis dia berlutut di samping sofa dan menyembunyikan wajah dengan kedua telapak tangannya yang bergetar.

"Maafin gue, Cher, maafin gue," racaunya. Raga menghela sesak, wajahnya sedikit mendongak sebelum mengamati wajah damai sang pacar yang lelah menunggunya. "Mungkin ... mulai malam ini gue jadi pencundang yang bakal nyakitin lo terus-menerus."

Seharusnya ini tak terjadi pada hubungan Raga-Cherry. Namun, takdir berkata lain, setelah berhasil meluluhkan hati Cherry yang dulu menyukai adiknya kini dia 'bertarung' dengan hatinya sendiri yang mulai bimbang dan goyah.

Pagi tiba.

"Kok, Cherry bisa ada di kamar?" Cherry bangun dengan ekspresi bingung, sebab, seingatnya dia tertidur di sofa. "Oh, Raga datang trus mindahin Cherry dari sofa ke kamar, sosweet bener pacarnya Cherry." Cherry senyum-senyum sendiri membayangkannya.

Melirik jam nyaris menyentuh pukul 7 netra Cherry terbelalak. Dengan tergesa-gesa dia bangkit dan berlari ke kamar mandi tak lupa membawa ponsel untuk menghubungi seseorang menjemputnya.

-Di sisi lain-

"Raga beneran jemput aku?" tanya Chintya saat melihat mobil Raga tak jauh dari depan rumahnya. "Nggak ketahuan mama papa aku, kan?" tanyanya was-was sebab, keduanya yang berada di kubu Dewa tentu sangat marah saat tahu Chintya dijemput laki-laki lain.

Raga menggeleng. "Rumah kita searah, jadi sekalian," jawabnya tanpa menoleh. Baru saja dia menyalakan mesin mobil suaranya disusul dering ponsel.

Cherrylv

RIVALWhere stories live. Discover now