Halo.

3.4K 1.1K 142
                                    

Lagu: Throne oleh Saint Mesa

Lagu: Throne oleh Saint Mesa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

–Para Bayangan–

Goa Naga Hitam

2 minggu yang lalu

Ketika tiga bola api mengancam menghancurkan sebuah koloseum kuno dan sebuah negeri, terdapat hal lain yang bergerak tanpa sepengetahuan siapa pun. 

Ketika semua pandangan tertuju pada Putri Pertama yang harus menyelamatkan satu koloseum, terdapat sesuatu yang bergerak tanpa disadari siapa pun.

Tepat sebelum pijaran api itu memasuki kulit dan tubuh Sang Putri Pertama, para bayangan harus meninggalkan tubuh gadis itu terlebih dahulu. Mereka yang biasanya menemani sang gadis, bersemayam di punggungnya dan seringkali membisikkan gadis itu... mereka harus pergi untuk memberikan ruang bagi Ree untuk menyerap magis baru.

Mereka telah tergantikan dengan cahaya, dengan kobaran api. Namun para bayangan tidak benar-benar hilang. 

Tanpa terlihat, mereka mengendap di lantai dan di antara reruntuhan koloseum. Mereka menyusuri daratan Andalas, bergerak seperti kolam abu-abu di bawah kaki-kaki manusia. Mereka mengendap bersama kegelapan dan menjadi kasat mata. 

Hingga akhirnya mereka keluar dari Andalas dan kembali ke asal mereka. Tepat di timur tenggara negeri Andalas, terletak di perbatasan, para bayangan akhirnya memasuki sebuah goa yang sudah lama mereka tinggali. 

Mereka sudah tidak sabar kembali pada pemilik asli mereka. Merayap penuh antisipasi dalam kegelapan, mereka menyatu dengan tembok dan lantai hitam goa itu.

Lalu akhirnya kembali ke bawah kaki Naga HItam. 

Halo, Tuan, sapa mereka pada sang naga.

"Sudah lama tidak berjumpa para bayangan", kata Naga Hitam.

Hari waktu itu masih terang. Namun goa Naga Hitam akan selalu tertutup dalam gelap. 

"Bagaimana Sang Gadis?" tanya Sang Naga.

Dia semakin mendekati ramalan, Tuan, lanjut para bayangan, Sebentar lagi kita dapat bebas. 

Naga Hitam tersenyum dalam gelap. Matanya yang berupa sayatan berwarna merah dan mencekam, mata seekor predator, kini menyusut setelah bayangan menyatu kembali dalam dirinya. 

Tubuh Naga Hitam mengecil meski tak terlihat. Sayapnya menghilang, buntutnya masuk ke dalam tulang punggung, sisik menjadi kulit. Hanya warna matanya yang tetap sama. Merah. 

Bukannya seekor naga yang melangkah keluar dari pojok tergelap goa, tetapi justru seorang wanita pirang bermanik mata merah. 

Tangannya bergerak gemulai menyentuh dinding goa. Para bayangan menyambut tangan itu dan memilin diri mereka di antara jemari perempuan itu.

Negeri Mentari | Seri 2 Turnamen MentariWhere stories live. Discover now