1. COWOK PEMBULLY DAN KASAR

13K 368 5
                                    

Di kantin SMA Qwerty, keributan besar tengah terjadi hanya karena seorang siswa memukuli siswa lain sampai babak belur.

"LO BERANI NOLAK PERINTAH GUE, BANGSAT?!"

Tidak ada yang berani menolong cowok yang terkapar tidak berdaya di lantai karena ulah cowok lain yang tampak kesetanan di hadapannya. Semua murid takut terkena imbas dari kemarahan laki-laki itu.

"KERJAIN PR GUE ATAU GUE BIKIN LO MATI DISINI SEKARANG JUGA!"

Kelvin Anggara, anak Donatur Terbesar di SMA Qwerty. Setiap hari Kelvin selalu membuat keributan di sekolah dan namanya penuh di buku Masalah Kesiswaan. Tapi herannya Kelvin tidak pernah mendapat hukuman karena jabatan Ayahnya di sekolah ini.

"G-gue bukan b-babu lo," balas cowok itu susah payah karena wajahnya di penuhi dengan darah karena ulah Kelvin.

Tanpa bicara lagi Kelvin menendang kepala cowok itu berkali-kali terbentur ke sisi kaki meja. Lagi-lagi darah keluar dari pelipisnya yang sobek. Mungkin sebentar lagi kepalanya akan bocor?

"Udah, Vin, udah! Anak orang itu nanti mati!"

Akhirnya pertolongan datang. Vernon dan Joshua menarik tubuh Kelvin ke belakang dan mengunci pergerakan brutal Kelvin.

"Lepasin gue," kata Kelvin dingin dan penuh penekanan.

"Gak lucu lo bikin orang mati cuma gegara masalah PR," ucap Vernon.

Joshua berbisik di telinga Kelvin. "Lo bisa cari anak lain."

"Tapi dia berani ngelawan gue, brengsek!" Kelvin berusaha melepaskan diri dari kedua temannya.

Vernon dan Joshua bertukar pandang lalu mengangguk serempak dan menyeret Kelvin keluar dari kantin yang sudah porak poranda karenanya.

Sepeninggalan Kelvin, para anak lain langsung memanggil Pak Syarif, Guru Kesiswaan.

Pak Syarif melepas kacamatanya kemudian memijat ujung pangkal hidungnya melihat keadaan kantin dan salah satu siswanya yang sekarat.

"Cepat telepon ambulans dan bawa anak ini ke Rumah Sakit," perintah Pak Syarif.

Di sebuah meja pojok kantin, seorang siswi memperagakan bagaimana saat Kelvin marah tadi.

"Lo berani nolak perintah gue, bangsat?!"

"Kerjain PR gue atau gue bikin lo mati disini sekarang juga!"

Kelakuannya membuat teman-temannya tertawa karena gadis itu menirukan dengan gayanya sendiri.

"Di liat Kelvin mampus lo, Van," celetuk Wendy.

"Gak apa-apa, gue di pihak lo. Dia harus berhadapan sama gue dulu." Sista mengibaskan rambut panjangnya yang di cat pirang ke belakang. Sista memang seorang atlet tinju.

Kira yang kebetulan berada di sebelah Sista terkena kibasan rambut cewek itu. "Sista liat-liat dong, disini ada aku!"

Sista langsung memeluk Kira. "Maaf, Say."

Wendy tertawa, juga Ivana yang sudah duduk kembali di mejanya.

"Kenapa sih itu cowok selalu bersikap seenaknya? Baru anak Donatur sekolah aja lagaknya udah gitu, gimana kalo jadi anak Presiden?" protes Ivana kesal dengan tingkah Kelvin.

"Maklum, namanya orang kaya." Kira menyahut.

"Gue kaya tapi b aja, tuh." Wendy berkata sombong.

"Kalo gitu makan hari ini Wendy yang traktir!" ceplos Ivana bersorak ria.

Mendengar kata traktir membuat Sista langsung tertarik, dia memandang Wendy dengan mata yang berbinar. "Boleh tambah pesenan?"

"Iya dah, terserah lo."

KELV (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang