2. MENANTANG

4.7K 258 4
                                    

"Jadi lo liat Kelvin di gudang mukulin orang?" tanya Sista memperjelas apa yang Ivana ceritakan.

Ivana mengangguk kuat. "Dan sialnya Kelvin liat gue lagi ngintip!"

"Makanya bodoh, jangan berurusan sama Kelvin," tutur Wendy bersidekap dada.

"Ya mana gue tau kalo di dalem gudang itu ternyata Kelvin," balas Ivana tidak mau kalah. "Lo berdua bantuin gue, ya? Kira, lo juga."

Gadis dengan gigi kelinci itu bertanya. "Aku harus ngapain?"

"Gak tau intinya lo harus bantu Sista sama Wendy ngelindungin gue. Oke? Oke?" pinta Ivana.

"Tapi aku-"

Ivana meletakkan jari telunjuk di mulut Kira, membungkam gadis itu untuk beralasan. "Ssstt, gue gak butuh jawaban lo."

Sista dan Wendy tertawa melihat keparnoan yang tertera jelas di peringai Ivana.

Wendy berinisiatif menakut-nakuti. "Gue tau dari Vernon kalo Kelvin itu paling gak suka urusannya di ikut campurin."

"Gue gak ikut campur!" Ivana menyolot.

"Ra, ngintip termasuk ikut campur kan, ya?" Wendy mengedipkan sebelah matanya, meminta bantuan Kira.

Kira mengangguk. "Iya bener. Hayulu, Van."

"Kata Vernon juga Kelvin pernah matahin leher orang pas SMP," ucap Wendy lagi.

"Gara-gara apa?" Kira bertanya mewakilkan.

"Karena orang itu-"

"Udah, udah! Gue gak mau tau!" Ivana menutup kedua telinganya menggunakan tangan.

Sista menepuk pundak Ivana memberi kekuatan. "Sans, Van, ada gue. Jangan takut."

"Oke, pulang sekolah nanti gue beliin mie ayam Mang Agus."

"Sip, thank you, babe."

Kalimat yang di lontarkan Ivana sangat menggiurkan. Maka dari itu Wendy dan Kira dekat-dekat dengan Ivana.

"Vana...," panggil Wendy manja.

"Gak, lo orang kaya, gak butuh traktiran dari gue," tolak Ivana langsung, seolah tau.

"Kalo aku?" Kira mengedip-kedipkan matanya beberapa kali.

Ivana berpikir sejenak. "Tadi lo bersekongkol sama Wendy. Bisa gak ya?"

Sista tertawa kemudian mengejek Wendy dan Kira dengan menjulur-julurkan lidahnya.

"Mau gue pukul?" tantang Wendy.

"Sini gue tinju." Sista meladeni.

"WOI, SISTA SAMA WENDY MAU ADU GULAT, NIH!" teriak Ivana menarik perhatian seisi kelas dan langsung mengerubungi pojok kelas yang merupakan tempat duduk Ivana, Sista, Wendy, dan Kira.

"Sista!"

"Wendy!"

"Sista!"

"Wendy!"

Semua bersorak mendukung jagoannya masing-masing.

"Maju lo, Sis!" Wendy mengambil sebungkus permen karet dari kolong meja, "Eits, bagi dua." kemudian membaginya untuk Sista.

"Kiko, enak tau."

Semua spontan beralih menatap Ivana yang tampak polos saat mengatakannya. Rasa ingin melemparkan Ivana keluar jendela meningkat lima persen.

"Vana, diem dulu, yuk?" Kira menutup mulut Ivana namun cewek itu berusaha melepaskannya.

"Mmmmm! Mmmmm! Awjskajsnkaksjanakoajsuwjsh! Iaiakwkaoowjsnan!"

KELV (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang