PART 13 | AKSA MARAH?

24.9K 1.1K 3
                                    

"Ra, tunggu," cegah seseorang ketika Ara sedang berjalan sendiri menuju kantin.

"Axel?"

"Mau ke kantin? Bareng!" ajak Axel sembari menggenggam tangan Ara.

"Eh ... Ara bisa jalan sendiri, nggak usah dipegang," tolak Ara.

Yap, Axel adalah teman satu sekolah Ara, mereka sebenarnya tidak terlalu akrab. Tapi, entah kenapa sekarang Axel semakin gencar mendekati Ara.

Seolah-olah mereka sudah kenal lama, jika ada celah maka Axel akan mengajaknya mengobrol.

Sebenarnya Ara tidak terlalu mempermasalahkan itu, tapi aneh saja karena mereka belum pernah dekat sebelumnya.

"Axel lepas dong!" ucap Ara berusaha melepaskan tautan tangan mereka.

"Ssst, berisik, Ra. Udah nyampe juga."

"Axel kenapa?" tanya Ara pelan.

"Kenapa apanya? Lo mau makan apa? Nanti gue pesenin," tawar Axel dengan senyum manisnya,

"Ara mau cheese burger aja."

"Okay, Princess. Tunggu, ya."

Setelah kepergian Axel, barulah Ara mencoba untuk menghubungi Indira.

Tadi Indira menyuruh Ara untuk pergi duluan ke kantin, karena gadis itu sakit perut. Tapi, sampai saat ini pun Indira tidak menunjukkan batang hidungnya.

Dan sekarang telponnya pun tidak diangkat, wajah Ara menekuk sebal. Harusnya tadi dia tidak usah ke kantin, dan sekarang Ara malah bertemu dengan Axel.

"Ini, Ra." Axel kembali dengan membawa burger pesanan Ara.

"Ara nggak ada cash. Qris aja nggak papa, 'kan?" tanya Ara,

Axel tertawa pelan.
"Ngapain sih, Cantik. Gue beliin lo."

"Loh? Kok gitu? Nanti kalo Axel nggak ada uang gimana? Ara Qris aja, ya."

"50 ribu nggak ada apa-apanya, Ra. Santai aja kali, kayak sama siapa aja lo," jawab Axel santai.

Ara tersenyum tipis, lumayan dapat rezeki di siang hari.

"Nih, cobain kentangnya ... ini varian terbaru, pasti lo suka." Axel dengan berani menyiapkan sepotong kentang pada Ara.

Ara yang memang sudah linglung menerima saja suapan dari Axel.

Tanpa tahu bahwa sedari tadi kegiatan mereka berdua diawasi oleh seseorang.

"Enak nggak?" tanya Axel.

Kepala Ara mengangguk, dia menatap sekeliling masih berusaha mencari keberadaan Indira.

"Tumben lo belum pulang? Malah ke kantin, sendirian lagi," basa-basi Axel.

"Ara laper, nggak sendirian kok, tadi sama Indira. Tapi Indira malah izin ke toilet, nggak tau kenapa belum dateng daritadi. Ditelpon juga nggak diangkat," keluh Ara.

Ingatkan Ara untuk menceramahi Indira nantinya.

Kalau tahu akan ditinggal, bahkan bertemu dengan Axel, lebih baik Ara memutuskan untuk pulang dari tadi.

ISTRI KESAYANGAN OM AKSA (END) Where stories live. Discover now