Lembar Kesebelas

6.3K 688 66
                                    

...

Itu bukan salahnya, entah bagaimana malam itu terasa begitu menyakitkan bagiku..

...

Setelah sekolah usai Haechan bergegas pulang ke rumah orang tuanya, setelah beberapa minggu tak berkunjung membuat Haechan merindukan sang Ibu. Mengetuk pintu bercatkan coklat itu ketika ia telah sampai.

Pintu terbuka menampilkan pria paru baya yang menyambutnya dengan sebuah tatapan datar.

"Dimana Eomma, Appa?"

"Dapur"

Haechan tersenyum, tak begitu menggubris tatapan datar ayah tirinya. Berlalu untuk menemui sang ibu.

"Eomma", panggilnya dengan ceria melihat Eomma yang sedang membuat Jus.

Eomma nampak sedikit terlonjak lalu menoleh, senyum merekah di bibirnya, menatap anak satu-satunya berada dihadapannya sekarang.

"Haechanie, akhirnya anak Eomma berkunjung juga"

Haechan tersenyum, "Haechan sibuk Eomma, banyak belajar agar nanti ujiannya lancar, biar bisa masuk ke Univ yang bagus"

Eomma tersenyum menanggapi jawaban sang anak, "sudah makan? Kau baru saja pulang dari sekolah ya?"

Haechan lantas mengangguk, "ada jam tambahan"

"Yasudah bersihkan diri, lalu kita makan bersama ya"

Wajah Haechan berubah khawatir, "Appa?"

"Tak masalah, kita makan bersama"

Haechan akhirnya hanya mengangguk, berlalu kearah kamarnya untuk membersihkan diri. Beberapa menit setelahnya Haechan sudah kembali dengan pakaian rumahannya, memakai Hoodie juga celana trenning yang memang ada di lemari pakaiannya.

Haechan berjalan untuk duduk di samping Eomma, mereka akan menunggu Appa untuk bergabung bersama mereka. Tak lama Appa muncul dan duduk di kursi yang biasa ia duduki.

Haechan sudah menundukkan kepalanya dalam, kejadian beberapa tahun lalu kembali terulang di kepalanya, kejadian itulah yang membuat Haechan tak pernah lagi makan bersama dengan Eomma juga Appa, ia akan turun setelah orang tuanya selesai makan.

"Nak, ambilah nasi mu", tegur Eomma karena Haechan terlihat masih menunduk dengan mata terpejam.

Haechan mengangguk, ia berdiri untuk mengambil satu mangkuk nasi dan juga beberapa lauk pauk lainnya.

"Kau menginap Haechan-ah?"

Haechan dengan berat hati menggeleng, "aku belum minta izin dengan Mark Hyung Eomma, lain kali saja ya"

Eomma dengan perasaan berat hati juga mengangguk, kemudian kembali melahap makan malamnya.

.
.
.

[Flashback]

Malam itu Haechan sehabis mandi langsung turun kebawah, ia sudah semangat ingin menunjukkan masakannya pada Appa, alasannya karena makanan yang ia masak adalah kesukaan pria itu.

"Eommaa, kemana perginya masakan ku?", Teriaknya ketika tidak menemukan masakannya diatas kuali, memang tadi belum sempat ia pindahkan kedalam piring.

"Di dekat rak piring!", Teriak Eomma.

Haechan mengedarkan pandangannya, ber-oh-ria ketika menemukan masakannya berada tepat di tempat yang Eommanya katakan.

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang