Lembar Kesembilan belas

6.9K 786 58
                                    

...

Hari ini sangat menyenangkan, walau lelah karena sepulang bekerja..

Aku bisa melihat bagaimana Jaemin bahagia bertemu dengan Misun, akhirnya Misun bertemu kembali dengan Imo cantiknya itu..

...

"Jangan nakal ya sayang, Eomma pergi bekerja dulu", Haechan merapikan jaket sang anak, ini masih pagi jadi udara cukup dingin. Haechan akan mengantarkan Misun kerumah Bibi Suh selama ia bekerja.

"Apa Eomma lama?", Tanya Misun dengan wajah sendu miliknya, bocah manis itu terlihat masih sangat mengantuk.

Haechan menggeleng, "Eomma usahakan pulang cepat ya, nanti main dengan Taeoh, bawa juga coklat yang semalam kita beli", Haechan berjalan kearah dimana Misun meletakkan coklat tersebut, memasukkan kedalam saku jaket anaknya Haechan lalu menggendong Misun, mereka akan kerumah Bibi Suh sekarang.

Tok tok tok

Terdengar suara gemuruh didalam rumah Bibi Suh, Haechan tersenyum tipis karena ia tahu pasti Bibi Suh sudah semangat sekali menyambut kedatangan mereka.

"Eohh Haechanie.. Uri Misuniee", Bibi Suh tersenyum ramah, mengambil Misun dari gendongan Haechan.

"Kenapa berangkat pagi sekali? Aigoo Uri Misunie masih saat mengantuk?", Bibi Suh menimang Misun dalam gendongannya, Misun sendiri sudah mulai terlihat akan tidur kembali dalam gendongan Bibi Suh.

"Iya Bi, ada acara di kantor, jadi aku harus cepat untuk menyiapkannya", Haechan tersenyum ramah.

"Baiklah kalau begitu, segera pergi dan hati-hati ya Haechanie", Bibi Suh menatap Haechan dengan senyuman teduh miliknya, Haechan mengangguk lalu segera berlalu setelah mengecup pipi tembam milik sang anak.

Sesampainya di kantor Haechan langsung berjalan kearah ruangannya juga yang lain. Pagi ini ia pasti akan sibuk sekali karena ia dengar dari atasannya kemarin bahwa pemilik perusahaan akan datang langsung mensurvei juga mengikuti rapat bulanan yang diadakan di akhir bulan ini.

"Haechan.."

Menoleh ketika teman kantornya, Hina mendekat.

"Ada apa?", Tanya Haechan, ia melirik sekilas perempuan itu lalu kembali melanjutkan untuk membuat Teh hangat miliknya.

"Kau dipanggil Tuan Hendry"

"Dia sudah datang? Pagi-pagi begini?"

Hina mengangguk, perempuan itu ikut menyeduh Teh hangat mengikuti Haechan. Setelah selesai membuat Teh, Haechan langsung bergegas keruangan atasannya tersebut.

Tok tok

"Pagi Tuan", sapa Haechan dengan sopan.

Hendry, CEO muda itu menoleh dan tersenyum tipis, "Haechan, bisa tolong aku menyiapkan sedikit presentasi untuk rapat nanti? Ku dengar kau pandai dalam urusan ini"

Haechan tersenyum ramah, "tidak juga Tuan, tapi biarkan saya mencobanya, di ruangan biasa kan?"

Hendry mengangguk, ia sibuk membawa berkas-berkasnya, sedangkan Haechan, laki-laki manis itu mencoba membantu apa yang atasannya itu pinta. Setelah selesai Haechan menyusul Hendry yang telah lebih dulu berjalan menuju ruangan tempat biasa mereka mengadakan rapat tersebut.

"Oh ya Haechan, aku harap kau juga hadir dalam rapat nanti, biasakan?"

Haechan melirik sekilas kearah Hendry, kembali fokus pada laptop juga proyektor, "saya usahakan ya Tuan"

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Where stories live. Discover now