Lembar Kedua puluh

7.7K 787 162
                                    

...

Hari ini Misun sakit, dia tidak mau makan karena sedih temannya pergi..

Tidak apa-apa Nak, jika kalian ditakdirkan kembali bertemu entah itu cepat atau lambat kalian akan segera dipertemukan..

.

Dan, memang benar anakku dipertemukan dengan Mark, apakah ini sebuah takdir?
...

Satu Minggu telah berlalu sejak Jaemin kembali ke Seoul, kota dimana ia meninggalkan segala kenangan buruk beberapa tahun yang lalu. Waktu itu Haechan benar-benar menepatinya janjinya untuk bertemu dengan Jaemin sebelum sahabatnya itu kembali, perpisahan mereka cukup menyedihkan dengan Misun yang menangis karena ditinggal  oleh 'Imo cantiknya' padahal mereka baru saja ingin mengakrabkan diri.

Haechan juga menitip salam untuk sahabat satunya lagi, Renjun. Tak dipungkiri Haechan juga teramat merindukan sahabat pendeknya itu. Haechan yakin beberapa hari yang lalu Renjun pasti misuh-misuh padanya ketika mendengar cerita dari Jaemin. Apalagi Jaemin menyimpan banyak foto Misun di kamera maupun di handphone miliknya.

Dan untuk Eommanya, Haechan benar-benar menelpon wanita yang selama ini sangat amat ia rindukan wajahnya, wanita yang sangat Haechan sayangi juga lukai perasaannya selama beberapa tahun belakang. Membutuhkan nyali yang banyak sampai Haechan siap untuk menelpon wanita yang ia tidak tahu bagaimana rumahnya sekarang, masih cantik seperti dulu, atau sudah mempunyai keriput diwajahnya.

Saat menghubungi ibunya Haechan tidak dapat membendung air mata ketika mendengar suara yang telah lama ia rindukan, suara lembut yang mengalun dari sebrang sana membuatnya kembali menangis tiada henti. Hingga Misun yang baru kembali dari mainnya saat itu menegur ibunya yang tak bisa menangis. Menanyakan apakah Haechan baik-baik saja.

Baru saat itulah Haechan bersuara, saat itu juga ia tak mendengar suara lagi dari sebrang sana yang mengatakan hallo berulang kali. Saat Eomma memanggil nama Haechan, Haechan mengangguk, menjawab panggilan tersebut.

"Ya Eomma, ini aku"

Katanya, lama sampai ia mendengar kembali Eomma memanggil namanya lagi.

"Maafkan aku Eomma, maaf"

Eomma, menjawab tidak, hal yang membuat Haechan kembali menitihkan air mata, Misun yang tak pernah melihat Haechan menangis sontak saja bingung, mata bulat miliknya ikut berkaca-kaca saat itu juga karena Haechan tak kunjung berhenti menangis.

"EOMMAAA", rengek nya sambil menatap Haechan, Haechan sontak saja kaget. Memeluk sang anak dan mengatakan 'Eomma tidak apa-apa, jangan menangis sayang'

Yang mana juga berhasil membuat Eomma bertanya-tanya disebrang sana. Hanya pertanyaan 'itu siapa' yang sama sekali tak Haechan jawab. Haechan hanya mengatakan.

"Eomma akan tahu nanti, aku akan berkunjung Minggu depan", katanya sembari mengulas kan senyum tipis dibibir. Setelah banyak berbincang Haechan mengakhiri panggilan tersebut.

Benar, Haechan memberanikan diri untuk datang kembali ke Seoul sekedar bertemu dengan Eommanya juga Renjun. Hanya itu, setelah semuanya selesai ia akan kembali ke Jeju dan menetap di sana. Ia berani untuk kembali, namun untuk tetap tinggal Haechan belum yakin akan hal itu. Ia tidak yakin akan siap bertemu dengan Mark kembali, bertemu dengan Ibu nya Mark atau pun sepupunya nanti, bahkan anak dari Mark juga Mina nantinya.

Haechan belum siap untuk itu semua..

.
.
.

"TIDAK MAU HUEEEE"

[END] 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 •𝐌𝐚𝐫𝐤𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang