part 9

1.6K 180 0
                                    

Brum..Brum....

Silla mengendarai motor dengan kecepatan sedang dan tiba-tiba....

CKIT.....

Hampir saja Silla menabrak seseorang yang berdiam diri di tengah jalan. Apalagi, orang itu memakai jubah hitam. Menyeramkan.

"Siapa itu? Malaikat maut? Kenapa pake baju kek gitu njir serem..gue kan belum siap mati. Belum ngerasain surga dunia" batin Silla.

Silla pun memparkir kan motornya di pinggir jalan dan langsung menghampiri orang tersebut dengan was-was.

"Hey permisi..anda mau kemana? Kenapa berdiam diri di tengah jalan? Nanti anda ketabrak lagi kan repot. Eh" ucap Silla.

Orang itu tidak merespon ucapan Silla.

"Samar-samar bau tuan Axel dan Albert" batin orang tersebut.

Silla hanya menaikkan alisnya sebelah dan melambai-lambaikan tangannya kepada orang itu.

"Hello anyway busway"

Orang itu pun melirik Silla dan langsung membuka jubah itu. Silla melongo ketika jubah itu dibuka, ternyata dia seorang pria tampan.

"Yaampun mata gue silau men" batin Silla.

"Jadi? Anda mau kemana tuan?" Tanya kembali Silla.

"Tidak tau" jawabnya dengan santai.

"Ebuset" batin Silla kesal.

"Yasudah. Jangan berdiam diri di tengah jalan dong bahaya tau" tegur Silla.

"Ayo nyebrang" ajak Silla kepada pria itu sambil mengulurkan tangannya.

Pria itu pun menerima uluran tangan Silla dan Silla pun mengantarkan pria tersebut menuju tepi jalan.

Disisi lain, Silla merasa kasihan kepada pria ini karena ia tidak tahu arah tujuannya. Silla pikir pria itu yatim piatu terus kecelakaan dan mengalami amnesia. Terus, kalo Silla merawatnya dengan baik terus, pria itu ingatannya kembali pasti Silla mendapatkan Imbalan. Itulah isi dalam otak Silla saat ini.

Silla pun senyum Smirk dan berkata "punya rumah gak? Kalo tidak ada ayo ke rumah gue" ajak Silla.

"Wanita ini, apakah dia tidak takut? Berani sekali dia mengajak seorang pria dewasa tinggal bersamanya" batin pria itu.

"Mau gak? Kalo gak. Yaudah terserah" ucap Silla sambil menaiki motor sportnya itu dan memakai helm full face miliknya.

"Mau" jawab nya.

Silla tersenyum kemenangan.

"Ayo naik! Bisa gak naik nya?" Tanya Silla.

"Bisa" jawabnya.

Pria itu pun segera menaiki motor Silla dan langsung memeluk tubuh Silla. Silla terkejut tiba-tiba pria ini memeluk dirinya.

"Woi! Lo tuh cowo masa peluk gue sih!?" Sewot Silla.

"Maap" balasnya.

"Yaudahlah, Pegangan jangan peluk!" Ancam Silla. Pria itu hanya menganggukan-anggukan kepalanya.

Brum..Brum...

Tiba-tiba ide jailnya Silla muncul. Silla pun tersenyum smirk di balik helm nya. Dan....

"Huaaaaaaaa" teriak pria itu ketika Silla mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.

"Hahahaha" tawa Silla di balik helm nya.

(Jangan di tiru ya pemirsa! Bahaya..)

--------------------

Dilain tempat kini ketiga pria tengah tertidur di karpet dengan santainya.

Tingtong...
Tingtong...
Tingtong...
Tingtong...
DUK DUK DUK

Salah satu dari mereka pun bangun, yaitu Marsel.

"Siapa sih? Gak kalem banget" gerutu Marsel.

Marsel pun bangkit dari tidurnya dan langsung membuka kan pintu.

"Ko perasaan gue gak enak yaa" batin Marsel cemas.

Marsel pun perlahan-lahan membuka kan pintu dan BRAK..

Aura kemarahan terpancar dari wanita yang dari tadi menekan bel dan mengetuk-ngetuk pintu dengan keras.

"Si-silla?hehe, abis dari mana lo?" Tanya Marsel sambil menahan ketakutannya.

"Ke.na.pa.bu.ka.pin.tu.nya.la.ma!?" Tanya Silla balik penuh dengan tekanan.

"A-anu i-itu gue lagi di toilet! Iya toilet hehe" jawab Marsel berbohong.

"Bernarkah hm!?"

"Iya bener ko!"

Mata Marsel tertuju kepada seorang pria yang berada di belakang Silla.

"Siapa di.." ucapan Marsel terpotong karena Silla menerobos masuk ke dalam apartemen miliknya. Alangkah terkejutnya Silla ketika melihat Axel dan Albert yang tengah tertidur pulas di karpet dengan selimut miliknya.

"BANGUN!!!!" Teriak Silla.

Axel dan Albert pun seketika langsung terbangun.

"Bagus ya kalian!" Puji Silla kepada mereka.

Sekarang matanya tertuju kepada PS miliknya yang ada di luar.

"Main PS juga hm?"

"Hiyyy ampun deh ampun" mohon Marsel, Axel dan Albert bersama sambil menyatukan kedua tangannya.

"Huft...untung gue lagi sabar, jadi sekarang beresin! Oh iya gue juga lupa ngenalin sama kalian" ucap Silla.

"Siapa?"

"Boy masuk!" Titah Silla kepada pria yang tadi ia temui.

Pria itu pun masuk dengan senyum manis. Dan....

"WILLIAM!?" Kaget Axel dan Albert bersama.

"Ohh jadi nama lo tuh William. Kenalin gue Silla" kata Silla.

"Hai! Axel dan Albert" sapa William kepada teman-temannya itu.

"Kalian udah saling kenal?" Tanya Silla kepada Albert dan Axel.

"Tidak!" Jawab mereka dengan tegasnya.

"Masa sih...William lo kenal mereka?" Tanya Silla kepada William.

William menganggukan kepalanya dan menjawab "sangat kenal"

"Jangan pura-pura sok kenal deh" ketus Albert.

"Betul" sahut Axel.

"Kalian tidak menganggap ku ada?" Tanya Wiliiam dengan wajah sedih.

"Tidak!" Tegas mereka berdua.

"Sudah-sudah! Jadi, kalian bertiga sebenernya sudah kenal. Tapi, kalian berdua aja yang pura-pura gak kenal! Jadi gue memutuskan kalian tinggal bersama tapi jangan disini!" Tegas Silla.

"APA!?" Ucap mereka bareng.

"Ohh yeahhh......" senang Marsel ketika mendengar keputusan Silla.

Jadi, siapakah William? Apakah dia teman, keluarga atau musuh?. Hanya Author Zu yang tau hihi:v

My Possesive Vampire!Where stories live. Discover now