Part 3.

3.8K 320 61
                                    

Kini Silla dan Marsel sedang berada di apartemen yang di tempati oleh Silla.

"Gara gara cowo aneh itu lo jadi gini deh" ucap Silla sambil mengobati luka yang berada di ujung bibir Marsel.

"Udah gapapa" jawabnya.

"Gabisa di biarin lah" seru Silla.

"Eh lo tau gak?"

"Apa?" jawab Marsel.

"Sebelum gue mulai balapan, dia bilang gini sama gue"

Flashback on...

"Kalo kamu gak turun, akan terjadi sesuatu kepadamu" ucap Axel.

"Dih kek tukang ramal aja!" jawab Silla sambil tertawa.

"Terserah. Tapi, kalo nanti terjadi sesuatu kepadamu itu salahmu sendiri! Karena tidak mau mendengarkan ku " ucap Axel dengan panjang lebar.

Back topik.

"Nah dia bilang gitu sama gue" ucap Silla.

Marsel yang mendengarkan pun sedikit terkejut. Kenapa, dia bisa tau kalo bakal terjadi sesuatu kepada Silla pas balapan?

"Satu lagi" kata Silla.

"Apa?"

"Dia tau tempat tinggal apartemen gue dan pas waktu gue ganti baju dia masih ada di sofa eh pas gue keluar udah gada" ucap Silla dengan sedikit bingung.

"Ko aneh yaa" jawab Marsel.

"Yaudahlah mungkin dia mempunyai mata batin" kata Silla sambil melenggang pergi.

"Dia punya mata batin dan lo punya batin di hati ahahaha" ejek Marsel.

PLUK

Kain yang tadi di gunakan buat bersihin luka Marsel sekarang berada tepat di wajah tampannya itu.

"Buset muka tampan gue di timpuk pake kain" beo Marsel.

"KALO NGOMONG TUH HARUS PAKE TITIK, PAKE KOMA SAMA PAKE TANDA SERU!" teriak Silla dari dapur.

"Gak nyambung lo!" ketus Marsel.

"Sambung sambungin aja kek kabel listrik gampang" balas Silla.

"TERSERAH LO SILLA" ucap Marsel dengan sedikit kesal sedangkan Silla sedang tertawa terbahak bahak.

-------------------------

Dilain tempat kini dua pemuda tampan tengah bersantai di tepi kolam renang yang berada di mansion megahnya.

"Albert" panggil Axel.

"Apa?!" jawab Albert dengan ketus.

"Sans dong" ucap Axel.

"Pangeran tau dari mana kata kata itu?" tanya Albert. Pasalnga pangeran nya itu sedikit katro kalo tentang dunia manusia.

"Itu tadi sepasang kekasih tengah berdebat karena laki lakinya punya wanita lain" jawab Axel sedangkan Albert mengangkat Alisnya sebelah.

"Hah?"

Flashback on....

Kini Axel tengah berjalan santai di taman untuk menghilangkan pikirannya tentang Silla.

Axel mendudukkan bokongnya di kursi taman.

Pandangan Axel melihat sekeliling taman yang menurut dia bagus karena banyak cahaya yang berwarna warni.

"Cahaya yang bagus" gumam Axel.

Seketika pandangannya tertuju kepada satu pria dan dua wanita yang tengah berdebat.

My Possesive Vampire!Where stories live. Discover now