part 21

1.2K 119 2
                                    

Brummm......

"Dia kenapa?" tanya Zeno kepada Reiga sambil melihat Silla yang tengah mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi di lintasan balap.

"Gue juga gatau dia kenapa" jawab Reiga.

Zeno dan Reiga adalah teman Silla di dunia balapan. Mereka sangat berteman baik, meskipun Silla perempuan mereka memperlakukan Silla dengan baik.

"WOI, SILLA!" teriak Zeno sambil memanggil Silla.

Silla pun menghampiri mereka dan langsung membuka helm full face nya.

"Apaan?" tanya Silla dengan juteknya.

"Lo lagi galau yaa?" tanya balik Zeno.

"Kayanya lagi galau, soalnya setiap lo galau pasti kek gini." ujar Reiga.

"Gak tuh" jawab Silla dengan santainya sambil turun dari motornya.

Tiba-tiba Zeno merangkul Silla dan berkata "yauda deh, kalo lo gamau cerita. Mendingan kita ngopi yuk!"

Silla pun menyetujuinya dan mereka pun pergi ke cafe yang ada di sana.

-------------------------------------------

"AXEL! GUE BUTUH JAWABAN!" teriak Marsel sambil mengejar Axel.

Axel pun berbalik badan dan bertanya "jawaban apa?"

"Sialan, lemot banget sih!" geram Marsel.

Axel menghampiri Albert yang tengah bersandar di mobil miliknya.

"Ada apa?" tanya Albert kepada Axel.

"Hah?" bingung Axel.

"Liat di belakang mu" ucap Albert sambil menunjuk ke arah Marsel yang tengah menghentak-hentakan kakinya.

"Anggap saja syetan" kata Axel.

Marsel mendengar ledekan dari Axel untuknya. Ia pun langsung menerkam Axel yang membuat Albert dan orang-orang sekitarnya terkejut.

"B*****t! Jawab yang bener! Ada apa dengan Silla hah!?" marah Marsel kepada Axel sambil memegang kerah baju Axel.

"Tenang, Marsel! Kita akan membicarakan ini di dalam mobil. Kalian jadi bahan tontonan orang-orang sekitar, kalian tidak malu?" tanya Albert sambil menjelaskan keadaan kepada Axel dan Marsel.

"Bodo amat! Urat malu gue udah putus!" jawab Marsel dengan nada kesal. Dia menyadari dirinya sendiri, bagus Marsel hoho ( ̄∇ ̄)

"Yaampun" gumam Albert.

Albert pun langsung menarik kedua pria itu untuk masuk ke dalam mobil, sebelum Albert masuk ke dalam mobil dia memberikan sebuah kedipan kepada para gadis yang ada disana.

"KYAAAAAA" jeritan para gadis.

Albert langsung menancapkan gas nya untuk pergi mencari keberadaan Silla sambil menjelaskan masalah yang di alami Silla dan Axel.

"Coba ceritakan sekarang!" kata Marsel dengan juteknya.

"Biarlah saya yang menjelaskan" ujar Albert.

Albert menceritakan kejadiannya dan hal itu membuat Marsel murka!!

BUAK.

Tanpa basa-basi Marsel membugem Axel. Sedangkan Axel? Ia tidak melawan karena ia tahu, bahwa dia salah dan semua ini karenanya.

"LO GILA YA? BRENGSEK BANGET LO!" marah Marsel kepada Axel.

"Tenanglah, Marsel" ucap Albert.

"LO BENAR-BENAR GILA AXEL!" kata Marsel.

"Turunin gue disini!" lanjut Marsel.

Albert pun menghentikan mobilnya, ketika Marsel hendak turun...

"Tapi, kita kan mau cari Silla" ucap Axel.

Marsel tersenyum paksa dan berkata "kita? Ogah banget gue! Mendingan masing-masing deh"

Marsel pun turun dari mobil dan mobil Axel pun kembali melanjutkan perjalanannya untuk mencari Silla.

"B*****t!" umpat Marsel sambil menendang kaleng minuman.

DUAK.

Kaleng tersebut mengenai seorang bapak-bapak yang botak. Bapak itu pun mengambil kaleng tersebut.

"Woi! Siapa yang ngelempar kaleng ini hah!?" geram bapak botak tersebut.

Marsel pun langsung memasang tampang tanpa dosa. Ia pun langsung berlari terbirit-birit kala bapak botak itu tahu bahwa dirinya lah yang menendang kaleng minuman itu dan tepat mengenai bapak botak.

"Hiyyy! Gue belum kawin!" batin Marsel.

------------------------------------

Sedangkan di tempat lain, kini Silla telah menghabiskan tiga mangkuk mie ayam, satu mangkuk toppoki dan dua gelas es teh manis. Hal itu membuat Zeno dan Reiga mengeleng-gelengkan kepala.

"La, gue tahu kalo lo lagi galau. Tapi, jangan bikin dompet gue galau juga dong" ucap Zeno.

"Kan lo yang bilang, hari ini makan sepuas nya gue yang traktir! Gitu" balas Silla sambil menirukan tiruan dan gaya Zeno.

Reiga langsung menepuk-nepuk bahu Zeno sambil menahan tawa.

"Pppffttt... Sabar bro! Itukan salah lo sendiri" kata Reiga.

"Sabar gue udah numpuk, lo mau?" tanya Zeno kepada Reiga.

"Gak makasih, sabar sama pahala gue juga udah numpuk. Kalo lo mau tuh ambil aja di gudang" jawab Reiga.

"Terserah lo deh" pasrah Zeno.

Sedangkan Silla? Ia masih sibuk dengan makanan yang baru.

My Possesive Vampire!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن