i | Kejutan

2.4K 154 55
                                    


PART INI CRINGE BGT
BENERAN. KALO GELI
SKIP AJA 😭




Kami sedang berada di dalam portal, menuju rumah Ilo. Sekarang usia kami sudah menginjak 22 tahun, baru saja lulus kuliah. Sudah lama kami tidak menaiki kapsul ILY, berpetualang bertiga.

Sebelum ini kami bertiga kuliah terpisah. Raib di ABTT, Ali di Klan Bintang, dan aku di Klan Matahari. Mama dan Papa juga sering ke sana, berkat portal buatan Ali. Mama dan Papa Raib juga sering mengunjunginya di Klan Bulan.

Aku menoleh ke arah Raib yang duduk di sebelahku. Dia semakin cantik. Sungguh. Rambut panjangnya masih tetap sama, tatapan matanya yang tulus, yang membedakan adalah Raib yang sekarang lebih sering tersenyum--tidak sering mengomel seperti dulu.

"Heh, kamu ngapain, Sel?" Ali tiba-tiba berceletuk.

"Eh, apa Ali?"

Ali mendengus, "Dari tadi kamu memperhatikan Raib."

Aku mengangkat bahu, apa salahnya aku memperhatikan sahabatku?

"Bagaimana kabar April, Ali?" Raib bertanya.

Eh? Kapsul ILY lengang sejenak, kemudian terdengar kekehan Ali, "Mana kutahu, Ra. Terakhir kami bertemu saat kelulusan SMA dulu. Hubungan kami tidak sedekat itu."

Raib manggut-manggut. Aku tahu maksudnya. Eh, apa jangan-jangan Raib masih menyukai Ali? Aduh, padahal aku yakin banyak cowok di ABTT yang tampan dan naksir Raib. Kenapa dia malah stuck pada Ali?

"Apa ada cowok tampan di ABTT, Ra?" tanyaku.

Raib tertawa, kemudian mengambil sebuah tablet tipis dari tasnya dan mengetuk tablet tersebut beberapa kali.

"Nih, lihat sendiri, Seli."

Aku menerima tablet Raib, ternyata dia memperlihatkan foto dirinya dengan beberapa temannya, "Wow, yang ini tampan sekali, Ra. Namanya siapa?"

"Yang mana?"

"Yang berdiri di sebelah kananmu."

"Namanya Jaem."

"Yang berada di sebelah kirimu?"

"Jen."

"Mereka kembar?"

Raib menggeleng, "Tapi kelakuan mereka seperti anak kembar."

"Apa ada yang naksir kamu, Ra?" tanyaku sambil tertawa pelan. Aku mendengar Ali mendecak di kursinya.

Mendadak wajah Raib memerah, dia memalingkan muka menghadap jendela ILY yang gelap, "Eh, kenapa kamu tiba-tiba tanya cowok tampan di ABTT, Sel? Memangnya Ily saja tidak cukup?"

Gantian wajahku yang memerah. Aku menyerahkan tablet Raib kembali. Saat aku kuliah di Klan Matahari, Ily sering menemuiku di sana. Kami berdua mengunjungi Hana, sekedar berjalan-jalan di taman, mengunjungi kebun binatang Klan Matahari, dan melakukan hal menyenangkan lainnya. Sebenarnya sih, apapun kegiatan yang dilakukan, asalkan dengan Ily semuanya menjadi menyenangkan--

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri, Sel?" Raib nyengir.

Aku hampir mengomel, tapi batal karena kapsul kami sudah memelesat keluar dari portal, menuju rumah peristirahatan Ilo yang semakin indah.

Saat kami datang, hari sudah hampir sore, pukul tiga. Ilo dan Vey menyambut kami di teras rumah.

"Mana Ily dan Ou?" tanyaku pada Vey.

Vey tersenyum lebar, "Ily sedang membereskan dapur. Kamu bisa menemuinya."

Aku mengangguk, segera menuju dapur. Sementara Raib dan Ali entah masih apa.

bumi series | oneshotWhere stories live. Discover now