s e m b i l a n

1.4K 316 60
                                    

Komentarnya, kakak-kakak....


Terhitung sudah berkali-kali Sunoo mengetuk pintu rumah milik Jay namun tidak ada sahutan sama sekali dari sang pemilik bahkan yang mengherankan adalah sudah ia dobrak, pun, pintunya tak bergeming sama sekali. Hal ini tentu saja membuat Sunoo semakin khawatir, belum lagi Geonu yang berkata padanya jika Sunghoon memang benar sudah berencana bermain di rumah Jay. Jungwon yang berdiri tepat belakang Sunoo malah asyik memperhatikan sekitarnya dan sepasang netra miliknya tertuju ke arah jendela besar yang terletak di lantai 2.

Masih dengan wajah datarnya, Jungwon lalu memeluk Sunoo dan melompat ke jendela lantai 2 rumah Jay. Tanpa basa-basi ia langsung menerobos masuk hingga menyebabkan jendelanya hancur, tapi tenang saja karena badan Sunoo sudah dilindungi oleh sepasang sayap hitam milik Jungwon dan juga ia nenabrakkan punggungnya terlebih dahulu, jadi Sunoo tidak lecet sedikitpun. Meskipun ia adalah iblis, yang namanya janji harus ditepati, bukan?

"Nyaman, hm?"

Sunoo yang mendengar pertanyaan Jungwon langsung mendongak menatap Jungwon yang wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun namun telapak tangan besarnya merapikan helai hitam milik Sunoo yang sedikit berantakan.

"H--ha--hah?! L---Lain kali kalau mau melakukan sesuatu berbicaralah terlebih dahulu, Iblis kurang ajar-!" Ujar Sunoo kemudian menjauhkan diri dari Jungwon. Ia tak tahan dengan sensasi menggelitik di perutnya saat Jungwon menatapnya dengan intens.

Berusaha menghilangkan sosok Jungwon dari pikirannya, Sunoo lebih memilih berjalan keluar dari kamar ini untuk mencari sahabatnya dan juga Jay. Namun, belum sempat menuju pintu, matanya terpaku melihat sebuah lukisan besar yang terletak di dekat kasur. Sunoo merasakan hawa yang aneh pada lukisan ini, dan tunggu dulu---!!! Bukankah yang ada di lukisan itu adalah gambaran sosok Jay?! Di lukisan itu terlihat Jay yang sedang duduk di sebuah kursi tapi dengan wajah sedih dan tatapan mata yang kosong serta tak lupa latar belakang yang hanya berwarna hitam pekat.

PRANGGG

BRAKKKK

"EHH AYAM-AYAM EH MIE AYAM MANG TAEIL EH AYAM!!!!"

Begitu selesai dengan keterkejutannya, Sunoo tanpa pikir panjang berlari menuju asal suara dari ruangan dibawahnya. Pemandangan pertama yang ia lihat begitu ia menuruni tangga adalah Jay yang dalam kondisi terluka cukup parah melindungi Sunghoon di balik punggungnya yang tak sadarkan diri dan kondisinya tidak jauh berbeda dengan Jay. Tetapi yang menjadi fokus Sunoo adalah sosok bayangan hitam besar yang memiliki banyak tangan seperti sedang berusaha meraih tubuh Jay.

"Jay.... kemarilah, jangan dekat dengan anak itu.... dia akan menyakitimu...."

"Percayalah pada Ayah, Jay...."

"Biarkan Ayah singkirkan anak itu, Jay! Dia berbahaya!"

Sunoo terkejut, jadi bayangan itu adalah perwujudan ayah Jay yang sudah meninggal?! Jadi memang benar selama ini yang mencelakai orang-orang yang ingin dekat dengan Jay adalah ayahnya sendiri.

Sunoo melompat dari atas tangga dan langsung menusukkan pedangnya pada bayangan itu, tapi dengan gesit dihindari olehnya. Begitu mendarat, ia langsung mengkode Jay untuk ke kamar atas yang dibalas anggukan oleh Jay. Saat bayangan hitam itu hendak mengejar Jay dan Sunghoon, Sunoo mengacungkan pedangnya tepat dihadapannya,

"Bedebah sialan, lawanmu adalah aku."

Aura pekat berwarna hitam perlahan menyelimuti tubuh Sunoo yang sudah memasang kuda-kuda siap menyerang. Memejamkan kedua matanya berusaha menyatukan jiwanya dengan pedang api miliknya. Menghembuskan nafas panjang, ia membuka matanya memperlihatkan sepasang manik berwarna ungu cerah. Helaian hitamnya dengan cepat berganti warna menjadi pirang dan memanjang hingga pinggang.

DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang