24

2.5K 392 83
                                    

*Imutkan? Dua bapak, satu anak





Setelah hari dimana Ten marah pada Lucas, hingga sekarang dia tidak mau menemui pria itu. Bahkan saat berpapasan pun Ten hanya diam dan lewat begitu saja, tidak ada lagi pelukan sepulang kerja, tidak ada lagi kotak bekal yang datang ke ruangannya.

Ten memang sudah menyerah pada Lucas, tapi dia masih punya lima lainnya yang mungkin bisa kembali seperti dulu. Ten tetap ceria, hanya saja tidak pada Lucas.

"Dad". Panggil Ten pada Taeyong, pria itu menoleh ke arah Ten.

"Udah malem, Daddy ga tidur? Ayo tidur bareng Ten". Ten menarik tangan Taeyong lalu menyuruh pria itu berbaring di kasur, dia ikut berbaring dan memeluk Taeyong dari samping.

Taeyong membalas pelukan Ten, sesekali dia akan menepuk pantat Ten pelan. Sebuah kebiasaan jika Ten mulai merengek untuk cepat tidur, pipinya ia letakkan di dahi Ten, agar Ten merasa hangat.

Entah bagaimana caranya anak itu merasa hangat, tapi Ten pernah mengatakan jika dia suka saat dahinya ditempeli pipi mereka. Itu terasa sangat nyaman.

"Ayo cepet tidur, Daddy masih ada kerjaan". Ten mengangguk, dia menutup mata dan cepat-cepat menyamankan diri agar segera tidur.

Setelah hampir setengah jam, akhirnya Ten tertidur. Taeyong meletakkan sebuah boneka kucing dalam dekapan Ten, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

Paginya, Ten terbangun dengan Taeyong yang tertidur di sampingnya. Dia tersenyum, perlahan dia semakin mendekatkan tubuh nya dan memeluk Taeyong dari samping.

Taeyong sudah bangun, tapi dia tidak mau bergerak. Dia membiarkan Ten memeluknya seperti itu, mungkin sampai lima menit lagi, karna dirinya juga masih sedikit mengantuk.

Mereka kembali tertidur, tapi lebih dari lima menit, hampir setengah jam. Taeyong bangun dengan sedikit terkejut, membuat Ten ikut terbangun. Pria itu melepaskan pelukan Ten dan langsung pergi ke kamar mandi.

"Hah.. udah berapa lama ya, Ten ga pernah tidur bareng Daddy lagi". Gumam Ten sambil tidur telentang, dia memeluk bantal yang selalu Taeyong gunakan hanya agar dia bisa mencium wangi Taeyong.

"Hari ini Daddy pasti masih ngantuk pas kerja, nanti Ten bawain kopi deh ke kantor polisi". Ten mengangguk, menyetujui usul nya sendiri lalu beranjak ke kamar. Dia juga ingin mandi, lalu lari pagi karna hari ini minggu.

Pagi ini, Ten berkeliling taman sendirian. Dia berniat lari pagi, tapi saat melihat beberapa gulali dan permen, niatnya untuk lari pagi langsung hilang. Dia kembali ke rumah untuk mengambil uang, dan langsung kembali ke taman.

"Ten mau permen kapas yang warna biru sama pink yaa". Kata Ten sambil berjinjit menyentuh dua gulali, penjual itu tersenyum lalu mengangguk.

"Uncle, bisa di mix ga sih warnanya? Ten pengen yang twist gitu, biru sama pink". Ten memakan gulali birunya hingga comot, sambil memiringkan kepalanya sedikit, pria penjual gulali itu tersenyum gemas.

"Bisa kok, mau beli lagi atau yang pink itu di twist biru?". Tanya-nya sambil meletakkan kedua tangan di meja, dia membungkuk agar setara dengan tinggi Ten.

"Beli lagi aja, Ten juga suka pink". Jawab Ten dengan kekehan di akhir kalimat, pria itu ikut terkekeh lalu segera membuatkan pesanan Ten.

Setelah jadi, pria itu memberikan gulali twist milik Ten. Ukurannya sangat besar, seperti dua kali ukuran gulali biasa. Mata Ten terlihat sangat berbinar, dia tersenyum lebar.

"Wuahh, cantik!! Makasih uncle, ini uangnya yaa". Ten memberikan uang lebih pada pria itu, awalnya pria itu ingin menolak, tapi Ten berlari meninggalkannya lebih dulu.

Beloved | AllxTen ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora