Menjadi Permaisuri Yang Dimanjakan

Bab 48 (NE)

Bab 48

•

•

•

Ibukota segera menyambut musim panas. Rong Xi mengingat peristiwa tahun lalu ini; belum lama sejak dia pertama kali menjadi pelayan Mu Huai. Tanpa disadari, waktu telah berlalu begitu cepat.

Permaisuri Di telah mempertahankan hidup dan posisinya. Namun, semua orang di Istana Yongxi tahu bahwa seorang permaisuri tanpa keluarga ibu yang dapat diandalkan di istana ini lebih buruk daripada jieyu yang disukai . Permaisuri bahkan tidak diizinkan untuk mengambil setengah langkah dari Istana Weiyang, dan selir Kaisar Zhuang lainnya secara alami tidak harus pergi setiap pagi untuk memberi penghormatan kepada Permaisuri. Baru-baru ini, mereka sudah bisa tidur beberapa jam lagi.

Permaisuri De hidup sesuai dengan namanya, perilakunya berbudi luhur dan jujur, melakukan segalanya dengan cara yang rendah hati. Rong Xi telah mengikuti di belakang Selir Yu begitu lama dan meskipun dia tidak terlalu akrab dengan harem Kaisar Zhuang, dia tahu selir mana yang berada di sisi mana dan selir mana yang bertarung sendirian.

Master sebelumnya adalah petarung solo. Rong Xi juga pernah menasihati Selir Yu untuk menunjukkan niat baik kepada Selir De. Selir De memiliki pangkat tinggi. Tidak hanya dia memiliki metodenya sendiri untuk bertahan hidup di dalam istana, dia juga seorang wanita dengan kepribadian yang toleran dan murah hati. Selir Yu bertanya pada Rong Xi mengapa memilih Permaisuri yang tidak disukai daripada Permaisuri. Rong Xi telah menjelaskan alasannya kepada Selir Yu.

Dia berkata, Permaisuri memiliki banyak selir di sisinya, dan yang memiliki pangkat tertinggi adalah Permaisuri Shu yang juga orang tua yang menjadi selir Kaisar Zhuang karena dia hanya seorang pangeran. Permaisuri Shu telah melahirkan putra tertua Kaisar Zhuang, Mu Run, tetapi Mu Run telah meninggal dunia sejak dini. Jika tidak, peringkat Permaisuri Shu di istana ini akan lebih tinggi.

Atau, mungkin karena putra kesayangannya meninggal dalam usia muda, kepribadian Permaisuri Shu agak aneh. Rong Xi tahu bahwa Permaisuri Shu dan Permaisuri Mulia Li tidak berhubungan baik satu sama lain. Selain itu, kepribadian Selir Yu mirip dengan Permaisuri Mulia Li, mereka sombong dan mendominasi ketika melakukan sesuatu. Permaisuri Shu tidak akan menyukainya, yang berarti dia juga tidak akan membiarkan Permaisuri mengizinkan Selir Yu untuk bergabung dengan kamp mereka.

Selir Yu tumbuh dimanjakan oleh keluarganya. Dilindungi dengan baik oleh keluarganya, dia tumbuh menjadi seseorang yang tidak licik. Setelah memasuki istana, dia sangat bergantung pada Rong Xi pelayan seniornya ini. Tidak peduli apakah ada sesuatu yang besar atau kecil, dia akan mencari pendapat Rong Xi tentang semuanya. Sangat jarang dia mengungkapkan pendapat atau pendiriannya sendiri.

Setelah mendengarkan nasihat Rong Xi, Selir Yu mengikuti petunjuknya dan ingin menunjukkan niat baik terhadap Selir De dan bergabung di sisinya. Pada saat itu, posisi Permaisuri Mulia Li di istana tidak tertandingi, dan Selir De dengan bijaksana menolak bantuan Selir Yu. Tidak mau membentuk faksi di antara harem batin, dia ingin melindungi dirinya sendiri.

Mengingat masa lalu, Rong Xi bisa memahami alasan di balik tindakan Selir De saat itu.

Kemarin, dia telah mendengar Dan Xiang menyebutkan bahwa Permaisuri Mulia Li diam-diam telah meninggal di istana yang dingin tadi malam. Kaisar Zhuang memerintahkan orang-orang untuk segera menguburkannya, bahkan tidak memerintahkan orang-orang dari Departemen Rumah Tangga Kekaisaran untuk membuat peti mati. Sebagai gantinya, dia menyuruh para kasim menemukan tikar bambu untuk menggulung tubuh Noble Consort Li yang terbakar.

Rong Xi memasang ekspresi acuh tak acuh ketika dia mendengar ini. Namun, di dalam hatinya, hatinya kacau.

Kaisar Zhuang memiliki temperamen yang lembut dan murah hati. Perawatan Noble Consort Li sebelumnya juga yang paling disukai dari semua enam istana. Dia telah melahirkan seorang putra dan putri untuk Kaisar Zhuang juga. Memiliki akhir yang seperti itu benar-benar membuat seseorang menghela nafas dalam penyesalan.