35|masalalu Raka

244 11 6
                                    

Raka terlihat begitu tenang,merokok di sebuah warung makan dekat kampusnya yang kebetulan sore ini sudah tutup.Tempat itu,dijadikan basecamp oleh Ia dan teman-temannya.Raka sendiri,dan Ia begitu menikmati hisapan rokoknya.Semilir angin sore-yang sudah hampir gelap ini- terasa menenangkan.Disaat harusnya Dia sudah sampai rumah pukul tiga sore,Ia memilih untuk tetap disini,sendirian.

"Septian Raka,Good boy yang jadi kesayangannya mantan crush Gue" ucap seseorang dari arah belakang.Raka menoleh dengan cepat saat merasa suara itu tidak asing.Suara itu-pernah- sangat sering bersahutan dengan suaranya.Dan benar,itu adalah Gara.Mantan temannya.

Raka menghembuskan napas lelah.Hanya dengan melihat wajah Gara saja sudah membuat Mood nya buruk.Raka berdiri,membuang rokoknya lalu menginjaknya.Dia berbalik badan menatap Gara dengan tatapan datar.

"Ada perlu apa Lo kesini?"

"Santai.Gue cuma inget masa lalu aja.Gimana pertemanan kita dulu,sebelum Lo menghancurkan semua yang Gue punya"

"Gue udah nggak ada urusan sama Lo"

"Apa Lo yakin.Gue rasa setelah ini,Lo bakal berurusan sama Gue.Maybe Lo yang bakal nyari Gue buat selesain urusan itu"

"Maksud Lo apa Anj*ng?" Raka sudah mulai tersulut emosi.Dia menerka-nerka apa yang dilakukan oleh Gara.Emosi Raka bertambah saat Ia sadar masalah yang Gara buat itu ada hubungannya dengan perempuan.Mengingat Gara dendam dengan Raka karena perempuan.Dan itu yang Raka takutkan,salah satu wanitanya berada dalam bahaya.Entah Mamanya,Rindi atau malah Gadis yang tengah dekat dengannya.

"Bakal lebih asik kalo Lo tahu sendiri,bukannya Lo pinter? Atau sekarang udah enggak ya?" ucap Gara."Btw Aurel udah balik Indo.Lo nggak pengen ketemu Dia gitu.Mau bahas masa lalu yang belum selesai contohnya."

"Nggak sok tahu tentang masa lalu Gue.To the point aja.Lo mau apa?"

"Kayaknya Lo udah hapal dengan semua permainan Gue.Tinggal tebak aja siapa yang Gue jadiin umpan," ucap Gara dengan senyum smirk nya.Lalu pergi dengan begitu santainya,seolah Ia tidak berbuat apa-apa.

"Brengsek!" Umpat Raka melihat kepergian Gara.Tangannya mengepal kuat.Lalu kejadian beberapa tahun lalu terputar lagi di otaknya.

Flashback

"Alah jujur Aja,Lo suka kan sama Aurel?" Tanya Gara pada Raka.Mereka masih duduk di bangku SMA.Dimana mereka adalah teman bahkan seperti saudara kandung.

"Enggak.kan Lo yang suka sama Aurel.Gue nggak mau nikung temen"

"Kalo Gue nggak suka Aurel,Lo mau sama Dia?" Pertanyaan Gara tidak di jawab oleh Raka.Yang Raka lakukan malah berlari memasuki lapangan basket dan ikut bergabung bersama cowok-cowok yang sedang latihan basket itu.

Gara menatap Aurel yang tengah berlatih cheers bersama teman-temannya.Aurel,Gara dan Raka,mereka berteman.Gara menyukai Aurel,tapi terlalu ragu untuk mengungkapkannya.Karena takut merusak pertemanan.Karena Dia tidak yakin Aurel juga menyukainya.

Lalu Gara menatap Raka yang tengah mendribel  bola.Meski bukan anak Basket,Raka cukup hebat memainkan bola orange itu.Lalu tanpa sadar,Gara menatap ke Aurel lagi.Dia tengah duduk dan sudah istirahat.Gara melihat Aurel yang tengah menatap seorang di depan sana.Gara mengikuti arah pandang Aurel.

Damn! Yang Aurel tatap-dengan tatapan penuh puja- adalah Raka.Gara merasa cemburu,karena Tatapan Aurel begitu dalam.Sayang sekali Raka tidak sadar jika diperhatikan oleh Aurel.Dan tanpa sadar,Gara merasa Aurel terlihat seperti lebih suka dengan Raka daripada dirinya.

Karena kesal,Gara memilih pergi.Dan karena kekesalannya juga,Ia jadi mendiamkan Raka.Raka sempat kebingungan karena tidak tahu dimana kesalahannya.Dan saat itu,Aurel datang kepadanya.Minta diantarkan ke gramedia karena ingin beli buku.Raka tentu saja menerima permintaan Aurel.Dan saat itu juga Gara semakin menjadi jadi.Tanpa sebab yang Raka tahu,Gara menggebrak meja dengan kencang lalu berlalu pergi.Perlahan akhirnya Raka tahu jika Gara cemburu dengannya.

Di perjalanan pulang dari Gramedia.Raka mengatakan pada Aurel jika sepertinya Gara marah dengannya karena tidak suka melihat dirinya dan Aurel terlalu dekat.Aurel menanggapinya santai,karena memang Ia tidak memiliki perasaan pada Gara.Lagi pula Gara tidak berhak mengatur dengan siapa dirinya boleh dekat.

Malam harinya,Gara mendatangi rumah Aurel.Mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya pada gadis itu.Aurel cukup terkejut dengan pernyataan itu.tidak disangka Gara benar-benar menyukainya.Dengan halus Aurel menolak.Gara menerima penolakan Aurel dengan baik.Dia bilang,Dia lega karena telah mengungkapkan yang sebenarnya.Bukannya bersedih,Dia malah tertawa saat Aurel malu-malu curhat tentang dirinya yang sebenarnya menyukai Raka.Gara malah akan membantu supaya Aurel dan Raka bisa jadian.

Setelahnya,Gara menjadi tukang comblang.Dia terus merecoki Raka dan menyuruh temannya itu untuk menembak Aurel.Hal itu malah membuat Raka risih.Dia tahu maksud Gara baik,tapi Ia tidak ada perasaan dengan Aurel.

Hingga,entah keberanian darimana,Aurel menyatakan cinta pada Raka di depan anak basket,tim cheers nya juga para penonton pertandingan basket saat itu.Sayang sekali Raka menolaknya.Membuat Aurel kepalang malu,tidak tahu lagi akan menaruh mukanya dimana.Aurel bersedih dan tidak mau ke sekolah lagi.Perlu di ketahui bahwa Aurel itu gadis manja.Dia gadis kesayangan dalam keluarganya,Hidupnya sempurna dan serba mewah.Orangtuanya sangat menyayanginya dan tidak akan tinggal diam,anaknya disakiti oleh laki-laki.

Gara juga marah besar pada Raka.Gara bahkan tanpa sadar mengatakan jika dirinya rela Aurel lebih memilih Raka,meski Dia sakit hati.Gara akan bahagia melihat Aurel bahagia.Tapi siapa sangka Raka begitu tolol,Menolak seorang wanita di depan umum.Sejak saat itu,Gara menjauhi Raka.Tidak lagi berteman dengan Raka.Bahkan menjadikan Raka musuhnya ketika tahu,Aurel masih terus mengikuti kemanapun Raka pergi.Demi mendapatkan balasan cintanya.Aurel se bucin itu.Dan Raka se tidak peduli itu.Dia hanya ingin segera menamatkan SMA nya agar tidak berurusan lagi dengan Aurel.Hingga,Aurel begitu patah hati dan pindah ke Singapura untuk menenangkan diri.

Flashback off

-----

"Ternyata bener.Bara itu adiknya Gara" ucap Arga pada Raka.Setelah Raka menceritakan tentang ancaman Gara,Arga berinisiatif mencari tahu tentang identitas Bara dan juga Gara.

"Udah Gue duga.Wajah mereka mirip.Kelakuannya juga sama.Anj*ng.Bodoh banget sih Rindi"

"Btw,Adek Lo itu yang Lo bodoh-bodohin?" cibir Arga.Disaat pikiran Raka tengah kalut,Arga datang untuk membantunya.Tanpa Ia minta,Arga melakukannya dengan senang hati.Lagi pula,Arga juga tidak suka dengan Bara.Yang kesannya seperti ingin menjadi manusia paling sempurna.

"Jadi sekarang gimana?" Tanya Arga.jujur Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang.Menurutnya Dia tidak boleh terlalu ikut campur dalam hal ini.Tapi Dia ingin membantu,hanya ingin membantu.

"Suruh Rindi putusin Bara"

"Rindi udah ada planning untuk itu kok.Tinggal tunggu waktunya tepat aja" ucap Arga.Dia sempat di beritahu oleh Aska beberapa waktu lalu.Mengenai Arga dan Aska,mereka cukup akrab sekarang bahkan Aska meminta Arga untuk mengawasi Rindi-yang padahal itu juga sudah Raka amanatkan padanya-.

"Nggak bisa Ga.Gara itu orangnya nekat.Setelah Dia ngasih tahu apa masalah yang Dia perbuat,Gue yakin Dia ada rencana licik setelah ini."

"Jagain Rindi Ga.Gue mau ke Lita dulu.Kayaknya Gara tahu Gue deket sama Lita"



hullaa

klik vote dulu yuks

btw bantu tandain typo yaa

see you

24-04-2022

My Sweet BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang