🌞 17 | got you!

52 33 5
                                    

Xue Feng menghela napas kasar dan tersenyum miring melihat wanita itu masuk ke dalam gedung tak percaya dengan lelucon payah yang pernah ada di dunia, ia menyibakkan rambut ke belakang dengan tangan kirinya.

"Apakah dia hanya mempunyai wajah datar seperti itu? Lelucon payah yang bahkan lebih parah dari lelucon kak Xue," gumam Xue Feng lalu duduk di kursi tempat wanita itu duduk sambil menaruh tas ranselnya.

Ia memakai headphone ditelinga dan menaruh laptop di atas paha sambil membukanya secara perlahan, tiba-tiba ponsel miliknya bergetar dalam saku jaketnya dan melihat nama Bibi Chen di layar ponselnya. Dengan raut wajah sumringah ia mengangkatnya dan menyapa Bibi Chen.

"Halo Bibi Chen, ada apa menelepon?" sapa Xue Feng dan membayangkan ia akan mendapat uang darinya. "Apa kau mencariku karena kak Xue? Aku sudah memulai misi Bibi dengan hati-hati dan akan segera kuberitahu tiap harinya. Jangan khawatir," lanjutnya sambil menggosok telapak tangan di pahanya gugup dengan reaksi Bibi Chen seperti apa.

"Baik, Xue Feng. Tapi, kau tidak akan melakukan program yang kau pelajari di sekolah untuk menyelidiki Zhang Xue, bukan? Aku tidak akan tinggal diam, jikalau kau melakukan curang demi mendapat uang," balas Lihua yang sedang membantu bibi rumah tangga memasukkan dumpling ke dalam kotak makan.

Matanya bergetar saat mendengar perkataan Bibi Chen barusan dan mulai terkekeh sambil berkata, "ah tidak, Bibi. Aku melakukannya secara manual, jangan khawatir. Percayalah kepadaku, Bibi!"

"Kalau begitu bagus, awas sampai aku mendengar kau memakai program itu untuk melacak keberadaan kakakmu, aku tidak akan tinggal diam," pesan Lihua untuk yang kedua kalinya yang tahu betul sifat Xue Feng yang seperti apa dan apa yang akan dia lakukan.

"Tidak, Bibi. Aku sungguh tidak melakukan hal curang seperti itu, percaya saja padaku dan tunggu kabar terbaru soal kakak sepupu," kata Xue Feng bohong sambil terus menggosok telapak tangan yang basah karena keringat di celananya.

"Baik, aku percaya denganmu! Oh ya, Xue Feng, kakak sepupumu mengajak bertemu di kafe nanti siang. Kau cari kakak sepupumu dan ambil dumpling yang akan kubawakan untukmu nanti siang, ok?" ujarnya sembari senyum melihat dumpling cantik yang tertata rapi di dalam kotak makan dan tidak sabar mendengar mereka memakan makanan yang nanti ia bawa dengan sangat lahap hingga habis tak tersisa.

"Dumpling? Astaga, aku sangat rindu dengan masakan dumpling buatan Bibi Chen! Bagaimana kau bisa tahu kalau aku baru tadi pagi memikirkan itu?"

Lihua tertawa kecil. "Benarkah? Aku sudah menebaknya, kau pasti rindu dengan masakan dumpling buatan rumah. Jadi, aku sengaja membuat dumpling untukmu dan Zhang Xue, masing-masing dua kotak makan."

"Banyak sekali!" sergah Xue Feng dan mata yang melotot terkejut.

"Bagikan juga dengan teman satu kamarmu," kata Lihua sambil ia memasukkan kotak makan ke dalam tas besar.

Xue Feng bergumam sambil kepala mengangguk mengerti. "Baik, Bibi. Kalau begitu, aku menunggu buatan dumpling Bibi tiba!"

"Baiklah, aku matikan teleponnya. Bye bye," pungkas Lihua sebelum mematikan telepon.

Lihua meletakkan ponselnya di atas meja dapur dan memasukkan kotak makan ke dalam tas untuk Zhang Xue dan Xue Feng yang berbeda sambil ia menceritakan reaksinya tadi kepada bibi rumah tangga.

🐏🐏🐏

Zhang Xue turun di halte bus dekat universitas Baiyue dan berjalan kaki sekitar sepuluh menit lalu masuk ke dalam universitas yang ramai seperti biasanya, ia berjalan menuju gedung B bagian jurusan IT untuk mencari Xue Feng dari ruang satu ke ruang dua dengan tergesa-gesa.

YOU ARE MY SUNSHINEWhere stories live. Discover now