PS2wB2S (37) || Menguntit.

40.6K 4K 1.3K
                                    

Althan memasuki kamar yang dimaksud Varel tadi. Kamar itu tidak kalah besar dengan kamarnya.

Kaki panjang Althan berjalan menuju tempat tidur lalu meletakkan tas ranselnya.

Althan menunduk kebawah melihat sesuatu yang diinjaknya, banyak buku album berserakan disana.

Ia mengambil salah satu buku tersebut namun isi buku tersebut malah jatuh semua.

Althan mendengus lalu berjongkok mengambil semua foto yang jatuh di lantai. Sampai ada satu foto yang membuatnya tertegun.

"Aduh, maaf tante lupa mindahin buku album. Biasanya tante simpannya disini."

Sunny melirik foto yang dipegang Althan, "Oh? Itu Andryan saat masih kecil, umur 4 tahun. Lucu kan?" Ujar Sunny tiba-tiba dari samping. Sejak kapan Sunny masuk?

Bukan, bukan itu Althan permasalahkan sekarang tapi foto yang dia pegang sekarang.

"Kalau tidak salah kau juga ada, tunggu sebentar tante cari."

Sunny memilah foto-foto yang masih berserakan di lantai. "Nah ini" Sunny memberikan foto tersebut pada Althan.

"Manis kan? Waktu itu kau bilang mau menikah dengan Andryan lho~"

**

Althan diam tidak bereaksi.

Sunny tertawa lalu menepuk bahu Althan sekali, "Simpan saja foto itu kalau mau"

Ia membereskan buku-buku album yang berserakan dibawah karena dibongkarnya tadi untuk Andryan.

Sunny mengangkat semua album itu tanpa terkecuali, "Kalau sudah selesai turun ke bawah untuk makan malam"

19.25 WIB

Meja makan keluarga Courza terisi penuh dengan lauk pauk untuk makan malam.

Dari seberang meja makan, Althan tidak mengalihkan matanya sedikitpun dari Andryan.

"Maaf ya makan malamnya terlambat" ujar Sunny sambil menaruh lauk terakhir di atas meja makan.

Sunny tertawa canggung, suasana di meja makan menjadi kelam karena kedua anak muda yang saling mengeluarkan aura suram.

"Ayo dimakan, nanti dingin" ia menuangkan air putih pada Varel.

"Althan, Eri bilang kau tidak bisa makan kacang kan?"

Pandangan Althan yang semula terpatok pada Andryan pun beralih pada Sunny. "Ya."

"Kau suka sayuran dan buah?"

"Tidak juga."

"Okay" Sunny mengangkat beberapa menu sayuran dan buah dari hadapan Althan.

"Oh" seru Sunny karena mengingat sesuatu. Ia pergi kembali ke dapur dan membawa satu gelas minuman berwarna coklat.

"Dryan minum jahe ya.."

Varel mengangkat alisnya, "Kenapa?"

"Tadi Andryan muntah, jadi aku buatkan jahe hangat biar mualnya reda"

Makanan yang akan masuk ke mulut Althan terhenti.

"Sepertinya asam lambungnya naik. Iyakan, Dryan?" Lanjut Sunny.

Andryan hanya mengangguk lalu lanjut memakan makanannya dan tidak banyak bicara.

"Itu karena kau selalu bangun terlambat dan melewatkan sarapan. Ubah jadwal tidurmu" Nasehat Varel.

Andryan kembali mengangguk. Ia menghabiskan makanannya tidak lewat dari 10 menit dan segera pamit ke kamarnya.

"Dryan sayang ini jahenya belum diminum atuh" Sunny mengejar Andryan yang sudah menaiki tangga dengan tangan menenteng gelas berisi jahe hangat.

Prince School SEX with Bad Boy School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang