Cerita Lama Yang Belum Juga Selesai

1.2K 248 69
                                    

"Waktu lebaran tuh cuma dari malem sampe ke jam sebelas. Selebihnyamah balik lagi ke waktu gabut."

Jungkook mengangguk setuju. "Gue mau ke rumah Mingyu ah."

"Kook, beli bakso kook!" titah Tante Yeobin, adik jadi Papah Jeon. "Tante yang bayarin."

"Mager ah, Tan ..." tolak Jungkook. "Mau tidur."

"Yeuuu! Bang beli, Bang!" target Tante Yeobin kini beralih kepada keponakannya yang paling besar.

"Pake apa aja?"

"Pake bakso, laaah--"

"Gak ngomong sama manusia mager!" sela Wonwoo, yang tentu saja mendapatkan delikan dari Jungkook.

"Dari 390 hari dalam setahun--"

"Tahun mana anjir yang lo itung, Kak?!" sela Somi yang sedari tadi sedang tiduran. "Tahun monyet?"

"Gini banget punya adek bodoh," kata Wonwoo dan setelah itu beranjak dari posisi tidurannya.

"Dih, gue anak pertama. Gak punya Abang," balas Jungkook tak mau kalah.

"Lebaran wey! Masih aja ribut!" lerai tante Yeobin. "Sono ah Bang, beli baksonya!"

"Wonwoo beliin buat gue--"

"OGAH!" potong Wonwoo cepat.

Jungkook dan Wonwoo, Abang dan adik dengan intensitas akur yang sangat rendah.

🚧

"Bang, bakso lima. Campur semua, saus sambal dipisah aja."

"Siap, Mas. Sebentar ya ..."

Wonwoo hanya mengangguk saja, dan setelah itu memilih untuk duduk menunggu. Iya yakin akan lama dilayani karena pembeli selainnya sangat banyak.

"Abang tukang bakso, Sohye mau beli~~ jangan pake gula~~"

Wonwoo yang awalnya sedang menunduk fokus pada ponsel, kepalanya langsung menegak saat mendengar suara seorang perempuan yang mengubah lirik tukang bakso. Suaranya tak asing.

"Sohye ..." sapa Wonwoo dan hanya dijawab lirikan sinis oleh perempuan tersebut. "Gue gak liat lo tadi ke rumah, padahal Abang lo ada."

Sohye masih tetap terdiam. Tak memberikan jawaban. Ia bahkan tak menganggap Wonwoo ada.

"Kaga main sama Somi? Biasanya lo sama dia asik gibah." Wonwoo kembali mengeluarkan pertanyaan kepada perempuan yang moodnya terlihat sangat buruk saat melihat Wonwoo.

"Gimana kuliahnya?" belum menyerah, Wonwoo kembali bertanya. "Lancar ga?"

"Berisik! Bisa diam ga?" sentak Sohye dengan suara terkesan dingin. Sedangkan Wonwoo dengan terpaksa menutup mulutnya rapat-rapat.

Tapi tak bertahan lama.

"Whatsapp gue lo block ya?"

Sohye kembali diam, tak mempedulikan Wonwoo.

"Kenapa?" tanya Wonwoo. "Jahat banget."

Sohye langsung menoleh dengan sinis, "Masih jahatan mana sama lo?"

Bungkam. Wonwoo tak lagi bisa berkata apa-apa lagi.

"Mas, ini baksonya sudah." Untung saja pesanan Wonwoo sudah selesai dibuatkan. "Nih Bang uangnya, sekalian sama punya Sohye--"

"Gak--"

"Anggap aja THR dari gue," jawab Wonwoo cepat sebelum Sohye memotong kembali perkataannya. "Gue duluan ya."

.
.
.

"Som, tadi gue ketemu temen lo ..." cerita Wonwoo di sela-sela kegiatannya mengunyah bakso.

"Siapa? Temen aku banyak."

"Sohye--"

"Mantan lo?" serobot Jungkook cepat. "Anjir! Anjir! Anjir! Lo disiram kuah bakso kaga sama Sohye?"

Wonwoo melirik sinis kepada Jungkook, "Gue masih ganteng, gak ada yang melepuh. Berarti kaga!"

"Ck. Ah! Kalo gue jadi Sohye, udah gue siram lo pake kuah bakso. Sekalian sama mangkoknya."

Somi mengangguk setuju. "Gila aja sih, gue denger cerita dari Kak Jeka aja langsung merasa malu kalo ketemu Kak Sohye. Malu mengakui bahwa gue adalah adik Jeon Wonwoo."

"Parah banget gila, diem-diem pacaran sama dua manusia sekaligus ..." saut Jungkook. "Dan kita kaga tau satupun."

"Eh tapi, setidaknya dia udah kena karma, Kak ..." kata Soma dan disetujui oleh Jungkook.

"Parah banget pas gue denger ceritanya dari Mingyu," sesi obrolan kisah cinta Si Putra sulung pun dimulai. "Sohye mergokin lo jalan sama Jihyo, pas ditanya Jihyo siapa--"

"Dengan santainya bilang kalo dia pacar lo ..." saut Somi.

Wonwoo memilih untuk kembali memakan baksonya, mengabaikan perkataan dua adiknya yang terus menyindir ia.

"Gak salah sih kalo Sohye masih punya dendam sama lo," kata Jungkook masih belum mau mengakhiri prosesi memojokkan Sang Abang. "Gue jadi dia malah udah gue kirim santet ke lo."

"Biar muntah darah sekalian," kata Somi.

🚧

Wonwoo menghela nafasnya. Ia tiba-tiba saja kepikiran akan perkataan dua adik laktatnya. "Jahat banget ya gue dulu?" gumam Wonwoo pada dirinya sendiri. "Apa gue minta maaf aja?"

Dahulu saat Wonwoo berpacaran dengan Jihyo, beberapa bulan kemudian dia juga berpacaran dengan Sohye. Semua berjalan lancar hingga lebih dari setengah tahun, sebelum akhirnya Sohye melihat interaksi lebih dari seorang teman antara Jihyo dan Wonwoo.

Saat itu, tentu saja Sohye mundur. Apalagi saat ia bertanya langsung kepada Wonwoo siapa Jihyo.

"Dia pacar aku ..."

"Terus aku?"

"Pacar aku juga."

Seperti itulah percakapan terakhir antara Wonwoo sebelum Sohye menamparnya.

Harusnya sih Wonwoo dilindes pake truk. Bukan ditampar saja.

"Nomornya udah ganti belum ya?" gumam Wonwoo. "Gue Whatsapp pake nomor lain masih bisa kan?"

Sepertinya gunung es di hati Wonwoo sedikit mencair karena disiram kuah soto tadi pagi.

To: Kim Sohye
Minal Aidzin Wal Faidzin, ya Sohye ...

"Basa-basi banget gak sih?" gumam Wonwoo sembari memperhatikan layar ponsel yang biasanya ia pakai untuk urusan pekerjaan.

Kim Sohye: Ini siapa?

Wonwoo: Wonwoo

Dengan reflek Wonwoo menyebutkan namanya. Dan setelah itu kakinya tak bisa diam bergerak. Memperhatikan layar ponselnya, sembari berharap akan ada balasan dari perempuan di sebrang sana.

"Gue langsung minta maaf aja kali ya?"

Wonwoo: Bisa ketemu gak?

"Eh anjim diblok lagi!" umpat Wonwoo saat melihat pesannya hanya bertanda ceklis satu. Profil yang awalnya terdapat gambar seorang perempuan pun kini sudah menghilang.

Sepertinya luka yang Wonwoo buat untuk Sohye terlalu dalam.

Tbc

Niatnya mau update tadi siang.
Tapi ternyata gak sempet.

Btw, karakter Sohye aku ubah.
Awalnya dia jadi perempuan yang ngefans banget sama Bang Wonu. Tapi kayanya lebih asik kalo jadi korban Bang Wonu aja deh wkwkwk.

Mari kita memulai cinta segi banyak, ala Jeon Wonwoo.

JEONlusiWhere stories live. Discover now