pengakuan

42 7 0
                                    

Flashback on

Hujan deras mengguyur kota bandung dipagi hari yang menanti sunshine, Dominasi awan gelap dan Kilat yang saling bertatutan di Luasnya langit

"Pak saya mohon, Maafkan saya. Saya akan menggantikannya"

Seorang wanita menangis tersedu sedu memeluk kaki seseorang yang tak lain adalah atasannya

"Kau tahu? Seandainya berkas kau serahkan dahulu pada ku. Perusahaan tidak akan rugi 20Milyar. Dimana Otakmu Naja!" Gelegar suara kekecewaan keluar dari mulut seorang pengusaha tampan yang berkarisma, Damian.

"Saya mohon maafkan saya pak. Kemana lagi saya harus mencari pekerjaan untuk anak anak saya"

Kekecewaan, Kemarahan mendominasi satu sama lain membuat seorang Damian Mau tak mau harus mendinginkan pikirannya terdahulu, yaitu meninggalkan Wanita muda Yang tengah hamil 7 bulan akibat kecerobohannya yang fatal.

Tap tap tap

"PAK SAYA MOHON" teriak histeris wanita itu menjadi jadi.

"SAYA AKAN GANTI RUGI MOHON MAAFKAN SAYA PAK TOLONG TERIMA SAYA LAGI"

Tak ada gubrisan sedikitpun untuk menanggapi wanita itu. Damian lebih memilih diam dan pergi dengan langkah yang pasti

Bipp...

Pintu Mobil mewah berwarna Hitam itu terbuka dengan megah. Damian segera masuk dan meninggalkan kawasan rumah wanita yang sudah membuatnya pusing bahkan gila Akibat Kecerobahonnya yang fatal

Naja, wanita ambisius itu tak Menyerah untuk meminta permohonan maaf dan rujuk kontrak kerja ia Mengejar Mobil jordan, Hujan petir bahkan kondisinya ia sudah tak peduli lagi

"Mbakkk awass"
.................

Bbraaakkkk....
.
.
.
.
"Bund nakula kemana?"

Sukesi sedang berkutat dengan Pisau dan daging sapi nya ditelenan pun menoleh heran

"Kog nanya bunda, bunda kan ikan"

Tringgggg...tringggggg

Nada dering handphone seseorang berbunyi nayring,sang empu langsung menyergap cepat mengambil beda pipih tersebut

"apa apaan ni cewek"

Mimik wajah sadewa berubah menjadi sangat masam ketika mendapati sebuah kontak tertera nama "SONYA" menelpon dirinya.

"Mau open bo ni anak? Open vcs? Njir gelay" gerutunya.

"Sadewa, Aku butuh bantuan kamu"

"Bantuan apaan" jawab sadewa

"Kamu mau ga jadi pacar pura pura aku?" Rujuk sonya diseberang sana

"Najis"
Bippp

"Hah...."sadewa tertekan.

"Telponan sama siapa tuh? Muka kamu kayak ibu ibu komplek yang keciduk ghibah gitu"

"Tante tante girang nyasar bund. Dah ah sadewa mau tidur"
.
.
"Sorry ye gue mulangin lo malem malem sin" cengirnya

"Haha udah sih santai aja. Ya udah gue mau masuk dulu. Lo hati hati dijalan" ujar sinta yang hendak mendorong pintu pagar rumahnya

"Sinta..."

Tiba tiba nakuka mencekal ringan tangan sinta.
Yang dicekal tangannya gelagapan malu ya karna gugup.?!

"Ke kenapa kul?"

Tak ada Jawaban untuk pertanyaan itu. Yang keluar dari bibi ranum milik nakul hanyalah sebuah kepastian.

Nakula berjalan mendekati sinta dan menyisipkan anak rambut yang menutupi wajah ayu sinta. Nafas mereka kini bertautan. Debaran jantung semakin Terasa Iramanya.

"Sepertinya, Im falling love with you" lirihnya

Punggung tangan sinta ditarik nakula lalu menciumnya dengan tulus.

"Nakula..." jujur saja perasaan senang itu ada pada sinta saat ini

"Maaf telah mencintaimu tanpa izin" nakula membenamkan wajahnya yang merah padam leher sinta. Aroma vanila wanita itu sangat Menenangkan.

"Same too" lirih sinta yang masih dapat didengar oleh nakula

"Bagaimana bisa kau mencintaiku Padahal kita baru dekat dalam beberapa hari saja?" Mata indah itu memancarkan perasaan Sendu

"Cinta bisa datang kapan saja dan dimana saja sinta. Cinta datang karna terbiasa. Ini konyol. Mungkin sebagian wanita akan menganggap ku, buaya? Karena sangat mudah mengatakan cinta?"

Sinta hanya terdiam. Ia tak tau harus apa sekarang. "Cinta adalah hal yang paling menakutkan,nakula"

....










Bersambung see you next part ......

BLOOD ENDING  (ON GOING)Where stories live. Discover now