9

17K 1.7K 26
                                    

"misi buk," Retta memasuki kelas dengan santai nya. Ia segera duduk dibangku miliknya yang berada di depan Bayu, sang kekasih.

Sedangkan Argantara segara duduk di sebelah Bayu. mengapa mereka bisa berdekatan seperti ini? Tentu saja ini permintaan Clausa yang ingin mengambil tiap kesempatan untuk berdekatan dengan sang pujaan hati, Argantara.

"Ssst, tadi kemana?"tanya Bayu

"Nelpon Clau," jawab Retta santai.

Guru yang di depan tengah mengajar sama sekali tak dipedulikan oleh Retta.

"Oh gitu,"

"Pulang mampir rumah Clau mau gak?" Tanya Retta.

"Eh emang sekalian mau ke rumah Clausa, tadi Carlo ngundang kita kita buat mampir ke rumahnya katanya mamanya," jawab Bayu santai.

Retta hanya tersenyum pada sang kekasih, sedangkan di seberang sana Larisa memasang wajah penuh amarah nya.

Masih sulit bagi gadis itu untuk tidak mempedulikan interaksi sepasang kekasih yang sanggup membuatnya patah hati perdana.

Dengan serius Larisa mulai menyusun rencana untuk memporak porandakan hubungan yang tak serasi-menurut Larisa-itu.

Pelajaran Bu Silvi tentu tidak berjalan dengan baik. Banyak sekali siswa siswi yang sibuk dengan urusan masing masing. Bu Silvi terlalu lemah lembut dan kurang tegas sehingga membuat jiwa liar kelas XI MIPA 3 tak terkendali. Hanya segelintir orang yang menyimak pembelajaran bahasa Indonesia itu, sisanya malah sibuk dengan urusan masing masing hingga bel tanda pulang berbunyi.

Retta nampak tengah merapikan beberapa buku dan alat tulisnya dan segera memasukkan mereka ke dalam tas nya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bayu yang berada di belakangnya.

"Arga, Lo ikut ke rumah Carlo gak?" Tanya Bayu sembari terus mengemasi barang barangnya.

"Iya," jawab Argantara.

"Awas aja Lo gangguin temen gue," ancam Retta. Bodoh amat dengan Bayu yang menatap kekasihnya dengan tatapan yang sarat dengan kebingungan.

Argantara mengerti maksud Retta. Retta tak mau Argantara mendekat lagi ke arah Clausa. Argantara juga bingung dengan dirinya sendiri yang makin hari makin tak jelas. Dulu ia menolak gadis itu mentah mentah namun sekarang seolah ia merasa ganjal saat Clausa menjauh.

Saat memikirikan hal itu, handphone Argantara bergetar dan ternyata ia mendapat panggilan dari Slavia, sang kekasih

"Halo La?"

"Mampir rumah Carlo ya, aku mau diskusiin tugas OSIS, ya ya ya?"

Argantara hanya tersenyum tipis. Kekasihnya yang manis dan kadang manja. Argantara begitu menyayangi Slavia. Gadis itu berhasil mencuri dan mengalihkan dunianya. Saat bersama Slavia, Argantara merasa dibutuhkan namun juga merasa ia bisa mendapatkan perhatian penuh.

"Iya, kan emang kita diundang ke rumah nya, ortu Carlo kan baru balik,"

"Oke, tapi Aku sama Hidden ke rumah dulu ya, nanti baru dianter Hidden ketemu di rumah Carlo,"

Argantara mengiyakan ucapan kekasihnya. Tak masalah jika Slavia bersama Hidden. Argantara memang sedikit tak nyaman tapi pria itu tak sampai cemburu. Mungkin karena menyadari kedekatan Hidden dan Slavia yang bisa dibilang terbuka.

"Oke, hati hati, see ya,"

Bayu kini beralih menatap Argantara. Karena jarak telepon Argantara yang tak begitu jauh, Bayu mencuri dengar beberapa percakapan antara sepasang kekasih yang beberapa bulan lagi akan merayakan anniversary yang pertama.

fix your storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang