bagian 79

747 57 2
                                    

Acara pemakaman pun sudah selesai. Kini kayla masih berada di sana. Ia masih saja menangis sambil memeluk. Makam devan, entah kenapa tapi rasanya berat sekali untuk kayla pergi darisana.

"Bang devan, kenapa pergi ninggalin kayla. Apa bang devan gasayang sama kayla" Ucap kayla sambil terus memeluk makam devan.

"Kay udah. Ayo kita pulang" Ujar arkan yang masih setia menunggu pacarnya itu.

"Gamau, kayla masih mau disini" Kekeh kayla.

"Ini mau malem kayla, ga baik. ayo pulang" Ajak arkan sambil menarik tangan kayla. Kali ini kayla menurut, ia ikut dengan arkan untuk pulang.

"Tapi anterin dulu kayla ke rumah evan" Ucap kayla.

"Ngapain"

"Gue mau pamitan dulu sama mereka, terutama ibunya bang devan" Ucap kayla sambil tersenyum, tapi masih saja menangis.

"Yaudah, tapi jangan nangis lagi dong" Ucap arkan.

"Permisi" Kayla dan arkan pun masuk kedalam rumah devan dan duduk disamping desi (ibunya devan dan evan).

"Tante, tante yang sabar ya" Ucap kayla dan langsung memeluk tubuh desi, desi pun membalas pelukan dengan erat.

"Kamu juga yang sabar ya sayang. Tante tau kamu pasti sedih banget, iya kan" Ujar desi sambil terus memeluk tubuh kayla.

"Ouh ya. Ini dari devan, sebelum ia pergi keluar negeri. Ia memberikan ini kepada tante, untuk diberikan kepadamu. Maafin tante baru kasih kekamu sekarang cantik" Ucap desi sambil menjulurkan sebuah kotak bewarna hitam.

"Makasih tante"

Makasih devan~batin kayla.

"Tante, kita pamit pulang dulu ya" Pamit arkan.

"Iya, hati-hati ya" Ucap desi.

"Ayo kay"

"Kayla pamit dulu ya tante" Ucap kayla.

"Hati-hati sayang" Ucap desi sambil menggecup dahi kayla.

Mereka pun keluar dari rumah devan dan langsung masuk kedalam mobil. Kayla terus saja menatap kotak tersebut, entah apa isinya kayla tak tahu, tapi rasanya ingin sekali kayla membukanya sekarang.

___________

"Kita juga pamit sekarang tante" Ucap raina sambil menyalami tangan desi.

"Iya hati-hati kalian semua " Mereka pun langsung keluar dari rumah devan dan masuk kedalam mobil milik fajri.

"Ternyata belum siap aku..... Kehilangan dirimu..... " Nyanyi fajri didalam mobil.

"Udah lo gausah nyanyi fokus aja tuh nyetir " Potong rival.

Fajri pun berdecih pelan dan langsung menambah kecepatan mobilnya, yang membuat semua orang hampir jantungan.

"Gila lo, kalau mau mati jangan ajak-ajak gue dong" Ucap rival. Fajri  yang mendengar itupun hanya diam sambil tertawa melihat ekspresi rival.

Elsa yang melihat itupun, langsung saja melirik kearah rival dan sontak saja elsa langsung tertawa.

"Kaya monyet" Gumam elsa.

Disini hanya raka, raina, farel dan raya. Yang hanya diam saja tanpa berminat untuk menatap siapapun.

"Gila" Gumam farel.



KAYLA [REVISI]Where stories live. Discover now