5. Chandra ??

724 51 200
                                    

Chandra menatap botol obat-obatan yang ada didalam tas nya, tubuhnya lemas karena dia hampir selalu mengeluarkan isi perutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Chandra menatap botol obat-obatan yang ada didalam tas nya, tubuhnya lemas karena dia hampir selalu mengeluarkan isi perutnya. Muka pucat bahkan jika dilihat secara detail kulitnya sedikit berwarna kuning dengan bulir keringat disekujur tubuhnya. Dia mengambil obat tersebut dan meminumnya tanpa takaran lagi, yang dia pikirkan adalah hilangnya rasa sakit diperutnya.

Badannya benar-benar lemas, Chandra mencoba merebahkan dirinya dan menutup matanya berharap rasa sakitnya segera hilang. Entah kenapa dia merasa sangat lemah jika rasa sakitnya kambuh, terkadang dia berfikir kenapa tuhan memberinya penyakit ini?. Tapi kata-kata ini yang selalu dia ingat bahwa " Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan umatnya ".

Chandra menghela nafas lega karena obat yang ia minum mulai bekerja. " Karena Tuhan tau kalau aku kuat " kata tersebut yang selalu ia sematkan untuk menyamangati dirinya.

Cairan bening tanpa diizinkan menyelinap keluar dari celah mata Chandra yang tertutup, bayangan-bayangan yang Chandra takutkan melewati pikirannya untuk saat ini. Sesak sekali, dia mencoba mengatur nafas saat tangisnya mulai pecah. " Nggak gue nggak boleh kayak gini, gue harus kuat.chandra kuat kan bun? " gumamnya disela tangisnya.

Samar-samar dia mendengar suara motor memasuki halam kosannya, dengan cepat dia bangun menyimpan tasnya kedalam lemari lalu keluar ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang lumayan sembab.

" Yo whatsap brooow " teriak Rehan saat memasuki kosan " Chan , Chandra dimana loe? ". Walaupun Rehan dan Chandra selalu bertengkar tapi anehnya saat Rehan masuk kosan entah kenapa sosok Chandra yang selalu ia cari.

" Berisik setan, ga usah teriak juga gue dengar "

" Abis boker lagi loe, nggak bosen apa loe sering banget boker?" tanya Jeno.

Chandra geleng-geleng kepala sambil menunjuk Jeno " Yee ini nih yang pikirannya kolot, boker itu mengeluarkan zat-zat sampah yang ada didalam tubuh, justru kalo nggak dikeluarin malah jadi racun "

" Tapi itu kalo bokernya wajar, lah kalo loe ini udah nggak wajar masa boker sehari bisa sampek 6 kali "

" Emang loe tau yang gue lakuin dikamar mandi itu selalu boker?" tanya Chandra yang tidak terima dengan kata-kata Jeno barusan, tapi dia juga tau yang dikatakan Jeno itu tidak salah hanya saja dia tidak mungkin memberi tau apa yang sebenernya dia lakukan di dalam kamar mandi.

Rehan mendaratkan pantatnya disofa samping Jeno " loe kayak nggak tau Chandra aja, dia itu kalo di kamar mandi bukan boker tapi semedi haha ".

"Ck serah loe pada lah.udah balik kuliah tumben cepet?"

"Yoi bini dosennya lagi lahiran jadi dia nggak dateng, jadi ya balik gue "

" Kalau gue mah sebenarnya udah pulang dari tadi soalnya cuma ada jam pagi doang, tapi ya biasalah mau memepetin Dinda dia kan satu fakultas sama Rehan" siapa lagi coba yang jawab kalo bukan Jeno

" Nih-nih ya gue curiga Jeno kan playboy terus si Dinda itu kan playgril nah kalau suatu saat mereka ada anak gue yakin anaknya jadi playstore " kata Chandra serius

" Bisa-bisanya loe punya pikiran kayak gitu Chandra Danendra Wijaya " jawab Jeno gemas dan menoyor kepala Chandra

" Bisa jadi tuh Chan, lagian Jeno mau-maunya aja Nerima tantangan buat dapetin Dinda si playgirl yang udah terkenal seantero kampus "

" Ini tu demi harga diri gue tau nggak,lagian temen fakultas gue ngadain taruhan buat itu hadiahnya lumayan bro " jawab Jeno sambil membayangkan hadiahnya

" Definisi fuckboy sesungguhnya " Chandra cuma geleng-geleng liat tingkah Jeno

" Chan " panggil Nahel berjalan dari arah dapur sambil membawa segelas air hangat ditangannya. " Diminum " serahnya pada Chandra.

Jadi dari tadi Nahel ada dirumah, apa mungkin dia liat gue mutah ya pikir Chandra. " Ini nggak ada racunnya kan Na? " tanya Chandra curiga, namun hanya dibalas gelengan dan senyum dari Nahel.

" Gue cuma liat loe agak pucet doang tadi "

" Eh iya loe agak pucet Chan, sakit loe? " tanya Rehan yang menyadari wajah Chandra yang pucat.

" Masa? "

Seperti yang sudah Chandra duga, orang pertama yang akan menyadari Chandra sakit pasti Nahel, dia itu tipe orang yang peka sama situasi. Chandra tau dari sorot mata Nahel saat menatapnya seakan ada sejuta pertanyaan yang ingin Nahel tanyakan pada Chandra. Tapi hebatnya Nahel dia tetap tersenyum sehingga tidak menimbulkan curiga orang lain.

" Kalo ada apa-apa cerita _" ucap Nahel terpotong karena dering hp Chandra yang kelewat alay. Bersyukurlah Chandra saat ini karena Aca meneleponnya ia berjanji akan membelikan Aca ketoprak saat bertemu nanti.

"Assalamualaikum my darling "

"........"

" Oke aku jemput tunggu 20 menit ya "

"........"

" Waalaikumsalam my darling "

" Bye gue mau jemput ibu negara dulu gaes "

" Mau aja loe dijadiin tukang ojek sama Aca " kata Rehan

" Suatu saat loe bakal ngerti gimana rasanya bucin "

Chandra masuk ke kamar untuk mengambil jaket dan kunci si manis nama motor Chandra. Chandra menepuk jok motor vespa kesayangannya itu " Oke manis mari kita jemput ibu negara dulu ". Chandra menghidupkan motornya sambil menunggu agar motornya sedikit panas.Chandra merasakan seseorang menepuk bahunya, ternyata itu Nahel.

" Kenapa?"

" Loe sakit Chan ?"

" Nggak gue sehat biasa aja kok,kenapa?"

" Nggak.tapi kalo loe ada masalah loe bisa cerita ke gue atau yang lain siapa tau kita bisa bantu "

Chandra tersenyum kemudian mengangguk pelan " Makasih Na " katanya sambil menepuk pelan bahu Nahel. " Gue pergi dulu "

" Hati - hati Chan " teriak Nahel, Chandra hanya mengacungkan jempolnya lalu keluar dari halaman kosan tersebut.

" Loe baik banget Na, gue jadi ngerasa bersalah kan kalau gini ceritanya " gumam Chandra di perjalanan menjemput ibu negara.








💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼

Cerita Chandra || Haechan✓ (HIATUS)Where stories live. Discover now