CHAPTER SEBELAS(REVISI)

8.5K 673 42
                                    

VOTE+KOMEN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

VOTE+KOMEN

Rafka Hanya Diam Duduk Manis Tangannya Bersedekap Dada Layaknya Bos Yang Sedang Memarahi Karyawannya.

Sudah Satu Jam Dirinya Berada Diruangan Yang Ia Tau Tempatnya.Sekaligus Menunggu Kakak Kakaknya Berbicara.Sedari Tadi Rafka Menunggu Mereka Bicara Tapi Tidak Ada Satupun Yang Berniat Bicara Hal Itu Membuatnya Muak Sekaligus Kesal.

Mereka Hanya Diam Dan Diam Menatap Rafka Sendu.

Tiba Tiba Saja Rafka Berdiri Dari Duduknya.Membuat Para Abangnya Terkejut Dan Mengikuti Rafka Berdiri.

"Rafka Mau Kemana?"Tanya Lembut Tama,Kakak Pertama Rafka Yang Mempunyai Kehidupan Datar Dan Dingin.

Rafka Meliriknya Sinis Dan Berucap."Kepo Amat Lu Sama Kehidupan Gue"

"Aku Kakakmu Rafka"Ucapnya

Rafka Berdecak."Kakak?Sejak Kapan Lo Jadi Kakak Gue Hmm"

"Rafka"Tegur Alan Tapi Tapi Tak Diperdulikan Rafka.

"Rafka Jangan Gitu"Lirih Jean Merasa Bersalah Kepada Adik Bungsunya

"Udahlah Kalian Jangan Ganggu Kehidupan Gue,Gue Udah Nyaman Sama Hidup Gue Tanpa Kalian"Ucap Rafka Menyakiti Hati Para Putra Diandra

Rafka Menyentuh Gagang Pintu Bersiap Keluar Dari Ruangan Tapi Suara Berat Menghentikan Langkahnya.

"Bisakah Kamu Sopan Rafka?Kita Ini Kakakmu"Ucap Tajam Dari Cowok Yang Berdiri Disamping Tama.

Dia Adalah Kenzo Kakak Sepupunya Yang Merupakan Kakak Kandung Dari Alan Dan Liam

Rafka Membalikkan Badan Dan Menatap Tajam Depannya.

"Kakak?Sejak Kapan Lo Jadi Kakak Gue Hmm?Dengar Ya Tuan Tuan...."

"Sejak Kejadian Dimana Kalian Usir Gue Atas Kesalahan Yang Gue enggak Perbuat"

"Sejak.Saat.Itu.Gue.Bukan.Adik.Kalian.Lagi Camkan Itu"

Ujar Rafka Dengan Diakhir Kata penuh penekanan.

Deg

"Rafka Kami Minta Maaf"

Ucap Liam

"Dih Ogah"

"Oh Ya,Bukannya Kalian udah Punya Adik Baru Ya?Mana Kok Nggak Diajak?"

Mereka Menggeleng."Dia Bukan Adik Kita"

"Adik Kita Hanya Kamu Rafka"Sahut Galang

Rafka Tersenyum Remeh."Sudah Gue Bilang Gue Bukan Adik Kalian"

"Rafka Walau Kamu Menganggap Begitu Tapi Bagaimanapun Kamu Tetep Jadi Adik Kesayangan Kita"Suara Lembut Liam.

"Iya Adik kesayangan Yang Ditinggal"

"Rafka Kami Minta Maaf Atas Kesalahan Kita Dahulu"

"Kita Tau Salah Tapi Nggak Adakah Buat Kasih Kesempatan Kita?"

"Kita Sangat Menyesal Rafka"

"Menyesal"

"Hidup Kami Begitu Dilingkupi Rasa Bersalah Dan Tidak Sabar Bertemu Denganmu Untuk Mengucap Kata Maaf"

"Dan Mengajakmu Kembali"

Mata Mereka Berkaca Kaca Begitupun Dengan Rafka."Gue Bisa Saja Kasih kesempatan Untuk Kalian.."

"Tapi..."Rafka Menyentuh Dadanya Yang Terasa Amat Sakit.

"Tapi Gue masih Sakit Mengingat Kejadian Dulu"

"Hati Gue Belum Terima"

"Sakit....Hiks..."

Tangan Tama Terangkat Menyentuh Rambut Rafka Namun Dengan Sigap Rafka Menghindar.

Rafka Mengusap Pipinya Yang Membekas Dipipinya.

"Tanpa Berkata Lagi Rafka Keluar Dari Ruangan Itu Meninggalkan Para Kakaknya Yang Menatap Pintu Sendu.

Bukannya Masuk Rafka Memilih Pergi Membolos Ke Warung Bu Jamal Yang Letaknya Dibelakang Sekolah.

Rafka Membolos Sendiri Tanpa Mengajak Teman Temannya Hanya Untuk Merilekskan Badannya Dan Pikirannya

Setelah Sampai Ia Memesan Semangkuk Mie Yang Dibumbui Dengan Beberapa Cabai Ditambah Dengan Telur.

Dan Mulai Memakannya

Setelah Makan Rafka Beranjak Dari Tempat Duduknya Bersiap Untuk Pergi Tapi sebelum Itu Rafka Membayar Mienya.

Rafka Menaiki Motornya Memakai Helmnya Menuju Rumahnya.

Tapi Dijalan Malah Di Cegat Sama Beberapa Preman

"Minggir"Ucap Dingin Rafka Sekaligus kesal Menganggu Moodnya

Preman Itu Saling Tatapan Lalu Terkekeh kecil."Nggak Sebelum Kamu Nyerahin Motor Kamu"

"Kalau Gak.."Ucap Preman Itu Mengantung

"Kalau Gak Apa?"Si Rafka Malah Menantang

"Kalau Gak Ya Kita Bunuh Lu"

Bibir Rafka Mencebik Ia Tidak Kehabisan Ide Tanpa Berkata Lagi ia Meng-Ngegas Motornya Dengan Kecepatan tinggi.

Membuat Preman Itu Terkejut Dengan Refleks Mereka Menyingkir.

Tapi Bukannya Selamat Rafka Malah Menabrak Sebuah Pagar Milik Warga.Dan Tubuhnya Jatuh Dengan Motornya Yang Menindih Badannya.

Beberapa Warga Berdatangan Untuk Menolongnya Tapi Sebelum Badannya Terangkat Rafka Pingsan Sambil Memegang Kepalanya Yang Tadi Terbentur pagar Dan Mengeluarkan Darah.

"Tolong Saya"

TERIMA KASIH

RAFKA(REVISI)Where stories live. Discover now