16 : Calm Down, Calm Down My Daughter

1.3K 176 50
                                    

// special chapter 'cause why not 😆

(Hobi pov)

Siang itu sehabis kuliah gue diajak Namjun buat ikut rapat di gedung serbaguna yang dihadiri BEM dan perwakilan semua UKM di Seoul University.

"Acara pensi kampus?" Gue mengerutkan kening. Emang di kampus juga suka ada pensi yah kayak di SMA? Woah. Baru tau gue.

"Iya. Ini gara-gara ketua BEM baru" Namjun mendengus kesal. "Dia yang punya ide ngawur... Huh siapa sih yang milih dia jadi ketua BEM!"

"Yang mana sih orangnya?" Gue berbisik.

"Noh yang itu tuh... " Namjun menarik lengan gue mendekat dan ngasih isyarat ke seorang cewek kecil mungil dengan rambut ponytail dan mata sipit yang duduk manis di atas panggung.

"Kayak bukan orang Korea ya?"

"Katanya sih dia orang Jepang. Nyasar dimari"

"Ooh... " Gue manggut-manggut. "Tapi orangnya baik kayaknya... "

"Hhhh" Namjun hanya mendengus tapi lalu memberi isyarat agar gue diam karena acara akan segera dimulai.

Cewek itu, si ketua BEM, maju dan mulai berbicara memakai microphone. Dimulai dengan salam dan basa basi menyapa semua yang hadir. Kemudian dia lanjut menyampaikan inti acara dari pertemuan ini, yaitu tentang acara pensi kampus yang akan berlangsung selama dua pekan.

".... Di jaman mileneal seperti sekarang ini. Saya rasa semua orang dituntut harus serba bisa dan cepat beradaptasi. Karena perubahan teknologi sudah semakin cepat dan kita harus selalu siap dengan berbagai perubahan yang terjadi. Karena itu untuk merayakan Dies Natalis kampus kita tercinta saya mempunyai usul kita mengadakan pensi yang diikuti semua ukm. Namun... jika klub sepakbola menampilkan permainan bola, itu biasa. Tapi bayangkan pemain sepakbola menampilkan demo menjahit! Maka pasti akan lebih menarik! Iya kan? Dan ini juga sejalan dengan prinsip mudah beradaptasi tadi..."

Gue dan Namjun saling pandang. Beberapa mahasiswa mahasiswi di sekitar kami ada yang berteriak setuju dan ada yang mengerang frustasi.

"Biar adil maka pertunjukan apa yang akan ditampilkan tiap ukm akan kita tentukan lewat undian. Oke, jadi silakan perwakilan tiap-tiap ukm maju dan ngambil kertas yang sudah kami siapkan... "

"Bi... Kamu aja deh yang maju" Namjun mendorong bahu gue.

"Siap, Mi" Gue bangkit dan berjalan ke depan sebagai wakil ukm Pecinta Alam. Lalu ikut antri buat ngambil undian.

"Drama komedi?" Gue cengo membaca kertas yang gue ambil. Kakak ketua BEM tersenyum ramah dan bertanya pada gue.

"Dari UKM mana?"

"Repala kak... Pecinta Alam" Dia manggut dan mencatat. "Nama?"

"Jung Hoseok. Panggil aja Hobi"

"Oh... Dapet apa?"

"Drama komedi"

"Oke sipp! Keren pasti. Oh ya, Hobi punya obeng?"

"Obeng?" Gue mengerutkan kening. "Nggak punya kak... "

"Oh.. Tapi kalau nomor hape punya dong? Hehe..."

Wanjir lmao..

"Hmm... Kakak anaknya Tukang Kerupuk yah?" Gue sedikit menunduk dengan kedua tangan bertumpu di meja dan menatapnya tajam sambil senyum. Dia balas natap gue sambil nyengir lebar.

"Iih... Kok Hobi tau?"

"Pantes garing"

Cengirannya langsung hilang dan dia natap gue dengan pandangan tajam menusuk ulu hati.

✔️ Botti ManlyHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin