ep15

307 39 9
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

*****

    Sebuah mobil ambulance baru saja sampai  di rumah sakit Beijing united family.
   Beberapa perawat membantu menurunkan  brancard dari dalam ambulance dan langsung membawanya ke dalam rumah sakit.
   Sedangkan pria manis yang tengah mengikuti langkah para perawat itu hanya bisa terdiam menatap orang yang tergeletak di atas tempat tidur dorong.
    Ada sedikit rasa khawatir di wajahnya,ketika matanya menatap wajah itu.
   Hingga langkahnya terhenti ketika dua orang perawat menghentikan nya.
"Tuan,anda bisa tunggu di luar,kami akan melakukan penanganan pada pasien" ucap salah seorang perawat.
"Um.baik...tolong selamatkan dia" ucap Xiao zhan di angguki kedua perawatan yang lalu menutup rapat pintu ruangan itu.

   Xiao Zhan mendudukkan diri di bangku tunggu di luar ruangan.wajah nya terlihat berantakan,matanya menatap kosong ke arah lantai rumah sakit,hingga akhirnya dia mengambil handphone di saku celana yang di kenakan nya.
"Hallo. Yangge,sorry mengganggu,ada keadaan darurat,aku tak tahu harus memulainya dari mana,tapi bisakah gege sampaikan pada kekasih ceo wang jika tuan wang sedang di rumah sakit dan suruh dia untuk menyusul nya ke sini" ucap xiao zhan.
"Hmmm baiklah xiexie gege" sambung xiao zhan lalu memutuskan sambungan telpon.
    
   "Apa sekarang aku bisa bertemu dengan keluarga wang? Aku sudah cukup menunggu nya!" Xiao zhan tersenyum bak iblis yang tengah bahagia.

Tidak berapa lama, seorang dokter keluar dari dalam ruang tindakan, tentu saja xiao zhan segera menghampirinya.
"Bagai mana dokter? Apa dia baik-baik saja?" Tanya xiao zhan.
"Semuanya baik-baik saja,lukanya tidak terlalu dalam dan kami sudah menutup nya,hanya dia butuh istirahat untuk memulihkan lukanya." Ucap dokter itu. Xiao zhan menghelas napas,seperti beban di pikiran nya hilang dalam seketika.
"Boleh kah saya masuk?" Tanya Xiao zhan.
"Tentu silahkan" jawab dokter sambil memberikan jalan kepada xiao zhan, namun belum sempat xiao zhan masuk sebuah teriakan menggelegar tak jauh dari ruangan itu tentu itu membuat xiao zhan juga sang dokter menatap ke arah sumber suara.

Lou yunxi berlari di ikuti dua orang perempuan di belakangnya.
"D-ddokter d-dimana dia?" Ucap pria bermarga lou itu ketika sudah sampai di hadapan xiao zhan dan dokter.
"Tenang tuan,jangan membuat kebisingan di rumah sakit" ucap dokter di samping xiao zhan .
"Ya sebaiknya anda menenangkan diri terlebih dahulu tuan lou" ucap xiao zhan yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari kekasih atasan nya itu.
"Kau!!! Semuanya karna kau!!apa yang kau lakukan padanya?? Apa kau yang membuatnya begini??" Tanya yunxi dengan nada tinggi.
"Yunxi apa yang kau katakan?" Ucap seorang wanita berusia sekitar 40  tahunan yang berdiri tak jauh dari tempat xiao zhan berdiri.
"Ibu dia..." Yunxi tidak melanjutkan ucapan nya ketika melihat tatapan tajam dari xiao zhan seperti mengisyaratkan" jangan bicara atau aku bunuh kau!".
"Yunxi?" Tanya wanita itu lagi
"T-tidak bu" ucap pria itu dengan kesal.

"Dokter apa anak ku baik-baik saja?" Tanya wanita itu
"Dia baik-baik saja tidak perlu terlalu cemas nyonya." Jawab sang dokter.
"Syukurlah..." Wanita itu tampak menghelas nafas.
"Bisakah kami melihatnya?" Tanya wanita yang ternyata adalah ibu Wang yibo,ibu dari target xiao zhan dan istri dari musuh besar nya.

    Ketiga orang itu sudah masuk ke dalam,tinggal xiao zhan seorang yang masih ada di luar ruangan.
"Sepertinya akan sedikit runyam jika aku masuk" ucap xiao zhan lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan tempat wang yibo berada.

******

    Sudah lewat satu hari sejak kejadian aku menikam wang yibo, dan sudah satu hari juga aku tak mendapatkan kabar apapun tentangnya.
   Apa dia baik-baik saja? Apa masih ada yang sakit? Apa dia meminum obatnya? Pertanyaan itu yang kini berkecibung tidak karuan di dalam pikiran ku.
   Bukan aku tak ingin bertanggung jawab atas perbuatan ku itu, sungguh aku sudah bertanggung jawab,aku sudah membayar biaya rumah sakitnya,dan uang untuk obat,aku melunasinya atas nama samaran ku agar tak ada yang bisa melacak tentang ku, kalau kalau kekasih atasan ku itu membuat perhitungan dengan ku.

   Sial aku terlalu hawatir saat ini,aku ingin mengunjungi nya, tapi aku tak ingin bertemu dengan pria bernama lou yunxi itu. Ah persetanan sudah ku putuskan untuk tetap mengunjunginya hari ini.

  Aku langsung berganti pakaian,merapikan rambutku,memakai jam tangan,dan segera beranjak mengambil kunci mobil dan segera pergi ! Tentu saja aku menutup dan mengunci pintu kediaman ku!

Dengan cepat mobil geely sport berwarna merah yang ku kendarai segera meninggalkan halaman rumah yang ku tinggali sendiri.

   
Aku segera memarkirkan mobil ketika sudah sampai di rumah sakit,aku turun melenggang masuk ke dalam 4umah sakit tampa membawa apapun! Ah maksudku seperti bunga atau buah yang biasanya di bawa oleh orang yang mengunjungi pasien.
  Terserah ku bawa diriku saja,untuk apa membawa bunga padanya,toh pasti dia juga tidak akan suka.

"Permisi" ucapku pada seorang perawat yang ada di meja resepsionis.
"Selamat pagi tuan,ada yang bisa kami bantu?" Ucapnya ramah.
"Saya ingin mengunjungi pasien atas nama wang yibo, apa dia masih di rawat di sini?" Tanya ku
"Sebentar akan kami cek terlebih dahulu" ucap perawatan itu lalu mengotak atik keyboard komputer.
"Baik atas nama tuan wang yibo, dia masih di rawat di sini,kamarnya nomor 129 di lantai empat" ucap perawatan itu.
"Baik terimakasih" ucapku lalu segera pergi menuju ke arah lift untuk ke lantai empat.

Ting...,.
  Pintu lift terbuka,aku pun segera keluar,ku susuri lorong rumah  sakit,mencari kamar dengan nomor 129.
"125....126.....127.....128....1 sepertinya ini kamarnya" gumam ku ketika sudah sampai di depan ruangan dengan nomor 129.
      Aku sedikit was-was untuk masuk,unung saja ada jendela di pintu itu sehingga aku bisa melihat ada apa di dalam nya.
    Tak ada orang di dalam terkecuali sepasang kaki di atas kasur yang bisa ku lihat,"baiklah apapun yang terjadi aku harus masuk" ucapku meyakinkan sisi tak percaya diri dalam diriku.

Krekkkk...
  Suara pintu terbuka,aku pun segera masuk dan menutup kembali pintu itu. 
   Dapat ku lihat di ranjang pasien wang yibo tengah tertidur,sial dia sangat tampan walau sedang tidur!
   Aku berjalan perlahan tak ingin membangunkan orang itu,ku dudukan pantat sintal ku di kursi di sebelah tempat tidur wang yibo.
  Mataku menatapnya,menelisik lekuk wajahnya yang tengah tertidur,wajah putih bersih dengan jembatan hidung
Yang menurutku sangat indah yang menambah ketampanan pria ini.
Di tengah ke pokus san ku menatap wajahnya hingga tampa sadar jika orang yang tengah ku perhatikan itu sudah membuka mata.
"Sepertinya kau sangat suka menatapku saat tidur mr xiao!" Ucapnya.
"Ehhh? K-kau sudah bangun?" Aku segera menatap ke arah lain,menghindari tatapan pria itu.
  "Bantu aku untuk duduk" ucapnya, dengan segera aku membantunya untuk duduk dan mengganjal bahunya dengan bantal.

     Hening! Kami tak berbicara,entah karna aku cukup merasa bersalah sampai aku tak bisa berbicara se normal biasanya atau entah karna suasana di ruangan sedikit berbeda dengan tempat lain.
"Apa masih sakit?" Tanyaku pada akhirnya.
"Tidak"jawab nya singkat dengan nada dingin nya seperti biasa.
"Oh...apa ada yang ingin kau makan?" Tanya ku lagi.
"Mn" angguk nya
"Katakan biar aku membelinya" ucapku sedikit bahagia akhirnya aku tidak terlalu canggung.
"Kemari" ucapnya menyuruhku untuk mendekat. Tentu aku pun segera mendekatinya, ku pikir dia akan berbisik namun pikiran ku salah saat dia menarik tangan ku hingga aku terjatuh di pangkuan nya.
"What are you doing?" Tanya ku.
"I want to eat" jawabnya.
"Jika kau ingin makan seharunya kau menyebutkan apa yang kau mau bukan malah seperti ini!" Ucapku.
"Tapi aku ingin memakan mu" bisiknya lalu menjilat daun telingaku.
"Ahhh...yibo hentikan" ucapku.
"Kau sudah melukaiku sayang,jadi kau tidak mau bertanggung jawab?" Tanyanya menatapku.
"A-aku bukan begitu tapi kau masih terluka" ucapku menatap nya.
"Kau meragukan ku?" Tanya nya.
"Bukan begitu" jawabku.
"Baiklah....untuk hukuman kau harus menjagaku " ucapnya.
"He?? B-bagai mana aku bisa menjagamu? Kekasihmu...mphhhh" sial mulutku terhalang oleh bibirnya yang tampa ijin sudah melumatku.

    Yibo mencium ku,menarik bibir bawah dan atas ku secara bergantian.  Tangan nya memeluk tubuhku.
"Mphhh..mmm" desahan kecil keluar dari mulutku disela ciuman kami,aku dengan sendirinya membuka mulutku membiarkan yibo menyatukan saliva kami.  Dia membalikan tubuhnya membuatku tertidur di bawah kukungan tubuhnya yang masih terbalut baju pasien.
Srlupppp.....srlupppl...
   Suara saliva kami saling menyatu.

Anggap saja ini sebagai perawatan pada pasien ini, karna sekarang tugasku adalah untuk merawatnya!!!



























Respect for other people's work is a must.
Vote..
Komen...
Dan dukungan kalian sudah melebihi kata cukup.

Thank you very much🙏

about grudges and you ((XHWhere stories live. Discover now