EP 19👀

348 34 5
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

*****

  Ku tatap pantulan ku di cermin,aku masih tidak menyenangkan jika aku akan berbadan dua, kris memberi tahuku jika kandungan ku masih lemah karna masih terlalu kecil, ku raba perutku,ku ingat kembali wajah pria yang sudah menghamili ku, jujur ini tidak semua salahnya,mengingat akulah yang lebih dulu menggodanya.

Huffff...ku hebuskan nafas,menatap kembali pantulan diriku di cermin.
"Aku harus baik baik saja" gumam ku.
"Jadi ayo kita lewati hari ini bersama little baby" ucapku tampa sadar jika aku mengelus perutku.

    Aku berjalan memasuki lobby kantor,yang sudah dua hari tak aku kunjungi aha atau lebih tepat karna aku tidak masuk kerja di sebabkan oleh serangan demam dan mual setiap pagi.
   "Xiao zhan" sebuah panggilan membuatku membalikan badan.
"Yang ge" saat pria tampan itu menghampiri ku.
"Bagai mana keadaan mu? Bos mengatakan jika kau terkena demam dua hari ini" tuturnya.
   Aku hanya menggaruk pelipis ku.
"Aku sudah lebih baik ge" jawabku.
"Baguslah kalau begitu," ucapnya.
"Gege mau ke atas?" Tanya ku
"Ah, aku ada urusan di luar," jawabnya.
"Mm baiklah kalau begitu aku pergi dulu" ucap ku.
"Selamat bekerja" ucapnya.

    Ting.....
Pintu lift terbuka,aku segera melangkah keluar,berjalan memasuki ruang kerja karyawan.
"Selamat pagi mr.xiao zhan" ucap para karyawan di ruangan itu.
"Selamat pagi" jawabku tak lupa senyuman yang merekah di bibirku
"Bagai mana keadaan mr xiao? Kami dengan anda terkena serangan demam dua hari ini" tanya seorang karyawati yang berdiri tidak jauh dari tempatku berdiri.
"Ahhaa hanya demam biasa"  ucapku.
"Ih yaampun...lalu kenapa masuk hari ini? Anda bisa beristirahat di rumah" ucap karyawati yang juga berdiri di sisiku.
"Eh? Aku sudah membaik, lagi pula sangat bosan rasanya diam di rumah sendiri" ucapku dia angguki mereka.

Tok.....tok....tokkk....
   Sebuah ketukan membuatku beranjak dari tempat duduk dan berjalan ke arah pintu.
"Eh??" Aku mengerjap menatap sosok pria di hadapan ku.  Dia menggeser diriku dan langsung menutup pintu ruang kerja.
   Dia berjalan ke arah kursi tempat di mana aku biasa duduk.
"Apa demam nya sudah turun?" Tanya yibo setelah aku duduk di pangkuannya.
"Eh jangan seperti ini,mereka bisa melihat" ucap ku menatap para karyawan yang ada di ruangan ku.
"Mn, jadi datanglah keruangan ku dalam 5 menit" ucapnya beranjak bangkit dan keluar dari ruangan ku.

    Tak lama setelah dia pergi,aku pun keluar dari ruang sekertaris.
"Sekertaris xiao  ada akan pergi?" Tanya seorang karyawan yang ada di meja tak jauh dari ruangan ku.
"A-aku ada urusan sebentar" ucapku beranjak pergi untuk menyusul wang yibo.

    Aku berjalan ke arah lift dan di sana yibo sudah berdiri dengan bahu yang menyender pada tembok.  Aku mendekatinya .
Ting....
  Lift terbuka dan kami pun segera masuk.
Yibo menggenggam tanganku,tangan nya terasa hangat memeluk tanganku.
"Kau sudah sembuh hum?" Tanya nya memeluk ku dari samping.
"Mmm sudah" jawabku.
"Sudah meminum obat?" Tanya nya lagi
"Sudah"
" Sudah sarapan?"
"Mn" angguk ku.

     Kini keheningan pun terjadi sampai akhirnya pintu lift terbuka dan aku pun melangkah keluar ketika pria tampan itu menarik ku untuk mengikutinya.

"Mphhhh...mmmm..." Erangan ku keluar saat yibo mencium ku setelah  kami masuk ke dalam ruangan nya.
    Yibo membawa tubuhku ke arah sofa,menidurkan ku di sofa ruangannya dengan pangutan yang belum terlepas
"Mmm...phmmm.." aku memukul dadanya memberi isyarat kalau aku butuh oksigen.
"Duìbùqǐ" ucapnya menatapku,aku tersenyum dan mengalungkan tangan ku di lehernya.
"Lagi" ucapku manja dan kami pun kembali berciuman.

about grudges and you ((XHWhere stories live. Discover now